Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bagi sebagian Anda, wajah Jolene Marie Cholock-Rotinsulu ini mungkin bukan wajah yang asing dipandang. Sebelum dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2019, wajahnya telah banyak menghiasi layar televisi, sinema, dan video klip musik Tanah Air.
Ternyata Jolene, begitu ia akrab disapa, belum puas dengan prestasinya tersebut. Tahun ini, mewakili Sulawesi Utara, Jolene ikut berkompetisi dalam pemilihan Puteri Indonesia 2019 yang mengantarkannya ke peringkat kedua dengan gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2019.
Kemenangannya sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2019 ternyata tak melewati proses yang mulus. Di tahun sebelumnya, Jolene sudah pernah mengikuti audisi Puteri Indonesia 2018. Namun sayang, saat itu terdapat beberapa hal yang dianggap tak memenuhi syarat. Meski menerima penolakan, usahanya tak berhenti sampai di situ. Ia pun mempersiapkan diri untuk bisa lebih maksimal dalam audisi Puteri Indonesia 2019. Dan terbukti, segala jerih payahnya terbayarkan dengan titel yang ia emban saat ini.
Mei lalu, kami bertemu dengan Jolene untuk program Role Model kumparanWOMAN. Memiliki kepribadian yang ramah dan ceria, kami berbincang seru dengan perempuan kelahiran 1996 ini. Ia menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan lugas dan jelas, memperlihatkan passion dan semangatnya atas berbagai topik yang ia gemari, terutama tentang lingkungan dan perannya sebagai aktivis anak-anak disabilitas dan lansia.
Simak perbincangan kami bersama Jolene berikut ini.
Dalam kompetisi Puteri Indonesia, Jolene telah melalui proses yang cukup panjang dengan melewati audisi dan karantina. Apa pengalaman menarik mengikuti kompetisi ini?
Cerita dan pengalaman menarik banyak sekali. Masa-masa karantina itu sangat berkesan karena kita harus step out from our comfort zone. Bukan hanya untuk saya saja, tapi juga untuk teman-teman yang lain. Misalnya, bangun tidur dan langsung harus makeup jam tiga pagi. Untungnya, saya sudah terbiasa ikut modeling sebelumnya, jadi nggak terlalu kaget dengan rutinitas seperti itu.
Kalau untuk saya sendiri, hal yang paling tidak bisa dilupakan mungkin pengalaman saat malam final. Saat itu, saya harus benar-benar mempersiapkan segala hal dengan cepat karena transisi dari Top 10, ke Top 5, lalu ke Top 3 itu sangat pendek. Semua bergerak cepat sekali. Adrenaline rush saya terasa sekali saat itu.
Sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2019, apa isu lingkungan di Indonesia yang paling penting bagi Jolene saat ini?
Masalah terbesar terhadap lingkungan di Indonesia sekarang itu adalah sampah plastik. Kita adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Nah, kita harus mengurangi itu. Memang, tidak bisa instan langsung ‘zero’, tapi setidaknya kita kurangi sampah tersebut sedikit demi sedikit. Untuk sekarang, concern dan kontribusi terbesar yang sedang saya jalani ya tentang sampah plastik itu.
Hal lainnya yang saya lakukan untuk mengkampanyekan isu ini adalah dengan bagi-bagi stainless straw. Dengan gestur seperti itu, orang-orang pun jadi semakin peduli dan semangat. Harapannya orang bisa mulai terbiasa untuk meninggalkan plastik sedikit demi sedikit.
Komitmen ramah lingkungan seperti apa yang sudah Jolene terapkan di kehidupan sehari-hari?
Saya suka olahraga di luar ruangan, bukan olahraga di gym dengan treadmill. Jadi kebiasaan olahraga saya ini menggunakan less energy. Kemudian sejalan dengan advokasi saya terhadap lingkungan, saya sudah mengurangi penggunaan plastik. Saya tidak pakai sedotan plastik dan selalu membawa stainless straw. Alat-alat masak di rumah pun sekarang sudah pakai kayu bukan plastik.
Lalu apa rencana, visi, dan misi Jolene untuk isu lingkungan kedepannya?
Tentunya saya punya banyak rencana dan visi untuk kedepannya. Tapi untuk sekarang, saya harus lebih fokus terhadap isu plastik ini. Karena nggak mungkin saya lompat ke project lain, kalau project sebelumnya belum selesai. Jadi memang pengelolaan sampah ini jadi perhatian terbesar saya.
Selain sampah, mungkin untuk di masa depan saya akan melanjutkan advokasi saya tentang peduli disabilitas dan lansia. Saya memang punya concern di disabilitas dan lansia. Dengan titel saya sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2019, diharapkan dapat memberikan peluang untuk memberdayakan disabilitas dan lansia.
Bagaimana perbedaan kehidupan dan keseharian Jolene sebelum dan sesudah menjadi Puteri Indonesia Lingkungan 2019?
Kalau dulu sebelum jadi Puteri Indonesia Lingkungan, segala hal yang berbau lingkungan mungkin lebih ke hobi saja. Sekarang, saya menemukan purpose dan concern dari lingkungan tersebut. Jika dulu ke gunung hanya sebatas mendaki dan pungut-pungut sampah saja, sekarang saya selalu berpikir: What can we do more? Apa yang bisa kita lakukan untuk contoh kepada masyarakat? Jadi saya menemukan tujuan yang lebih besar.
Menurut Jolene, apakah lingkungan memerlukan lebih banyak peran perempuan? Jika ya, peran seperti apa yang diperlukan?
Sejauh ini menurut saya, peran perempuan terhadap isu lingkungan lumayan membantu. Saya punya beberapa teman yang memang kebetulan adalah perempuan dan kita sama-sama menyuarakan isu lingkungan ini bersama. Mereka mengkampanyekan dan memberi pemahaman kepada masyarakat. Kontribusi perempuan yang notabene lemah lembut, bisa diterima lebih baik oleh masyarakat. Terutama bagi orang-orang di daerah, kampanye dan pemahaman jadi bisa lebih diterima dan persuasif.
Setiap pemenang Putri Indonesia Lingkungan tentu akan melanjutkan ke jenjang internasional selanjutnya lewat Miss Internasional. Bagaimana persiapan Jolene sejauh ini untuk ajang kecantikan tersebut?
Sekarang saya sudah mulai mempersiapkan diri dari segi advokasi, agar lebih dipertajam lagi. Dari segi public speaking juga lebih dimantapkan, karena ini sudah puluhan orang dari berbagai belahan dunia, maka scoop-nya lebih besar lagi. Kemudian saya juga harus mempersiapkan mental. Dan satu lagi yang tidak kalah penting, ya persiapan fisik. Mulai dari gym dan pola makan yang lebih diatur, supaya di sana saya bisa membiasakan diri dan lebih strong.
Menurut Jolene, apa kriteria khusus yang harus dimiliki seorang perempuan yang ingin meraih gelar Puteri Indonesia?
Kalau kriterianya menurut saya ya sesuai dengan motto dari Puteri Indonesia itu sendiri, yakni 3B: Brain, Beauty, and Behaviour. Seorang perempuan yang ingin jadi Puteri Indonesia, harus memiliki tiga fondasi tersebut terlebih dahulu. Does she have what it takes to become Puteri Indonesia?
Saat proses kompetisi dan karantina Puteri Indonesia 2019, Jolene berhadapan dengan banyak perempuan menuju tujuan yang sama. Bagaimana cara Jolene menghadapi persaingan tersebut?
Satu kalimat aja sih sebenarnya; dibawa enjoy. Enjoy the moment. Persaingan pasti ada, tapi akan menjadi sangat tidak berharga momen tersebut jika saya hanya melihat sisi persaingannya saja. Tentu, saya bersaing dengan yang lain but I have to enjoy the moment with them. Saya tidak mau terlalu bawa aura bersaing. Jadi ya sudah, dibawa enjoy.
Menurut Jolene, sejauh apa kontes kecantikan Puteri Indonesia memberdayakan perempuan?
Menurut saya, Puteri Indonesia ini punya peran yang sangat penting untuk memberdayakan perempuan-perempuan Indonesia. Kontes ini kan sebagai salah satu wadah untuk perempuan bisa menjadi seorang spokesperson, yang menyalurkan aspirasi dalam bidang-bidang positif. Kami berkesempatan untuk bertemu menteri-menteri, instansi pemerintah terkait, dan berbagai kalangan masyarakat. Jadi mungkin, tugas ini dapat membuat kami melakukan diskusi terhadap isu-isu yang sedang dibawakan. Contohnya untuk saya sendiri, ya terhadap lingkungan.
Menurut Jolene, apakah seorang Puteri Indonesia harus selalu berparas cantik? Atau adakah aspek lain yang lebih penting daripada kecantikan?
Puteri Indonesia harus cantik tentunya ya, kalau ganteng nanti jadi Putera Indonesia, hehehe. Cantik itu pasti, sesuai motto Puteri Indonesia yang memang ada beauty di dalamnya.
Jika tidak ada Brain and Behaviour, ya tidak akan lengkap jadinya. Idealnya, untuk menjadi Puteri Indonesia, Anda harus punya ketiga aspek tersebut. Behaviour layaknya perempuan-perempuan Indonesia seutuhnya yang bagus dalam bertutur kata, punya wawasan yang mumpuni, dan mengayomi ketika berhadapan dengan berbagai kalangan.
Lalu bagaimana cara Jolene menjaga kecantikan? Apa rutinitas kecantikan Jolene?
Sebagai Puteri Indonesia, saya pastinya dituntut untuk sering menggunakan makeup. Perawatan kulit saya sederhana saja. Setelah makeup, saya basuh wajah dengan benar-benar bersih. Lalu dilanjutkan memakai cream wajah, dan minyak-minyak alami dari tumbuhan. Semua ini saya pakai agar kulit wajah tetap lembap.
Apa tips yang akan diberikan kepada perempuan, jika mereka ingin menjadi Puteri Indonesia yang menginspirasi seperti Jolene?
Pertama, fokus pada tujuan kalian. Cari tahu tujuan kalian ini seperti apa. Kalau Anda mengincar posisi sebagai Puteri Lingkungan, cobalah dari sekarang untuk mulai build up your own portfolio. Tugas-tugas tentang lingkungan yang nantinya bisa ‘dilirik’ oleh Yayasan Puteri Indonesia untuk jadi kandidat terkuat Puteri Indonesia Lingkungan.
Build up your own portfolio itu misalnya mencari kegiatan-kegiatan lingkungan yang terintegrasi, yang inspiring, dan memiliki pengaruh besar. Karena nggak cuma dilihat Brain, Beauty, dan Behaviour saja, mereka juga akan lihat dari sisi advokasi kita.
------
Ikuti cerita inspiratif lainnya dari tiga pemenang Puteri Indonesia 2019 eksklusif untuk kumparanWOMAN pada topik Role Model dan Puteri Indonesia 2019 .