Mengapa Warna Pink Sering Dikaitkan dengan Hari Valentine?

14 Februari 2020 8:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Valentine Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Valentine Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, Hari Valentine sebentar lagi tiba. Untuk menyambut hari kasih sayang ini biasanya pusat perbelanjaan, cafe, toko-toko fashion, restoran, hingga hotel biasanya menghadirkan suasana romantis lewat berbagai ornamen bernuansa pink.
ADVERTISEMENT
Warna pink memang seringkali dikaitkan dengan hal-hal yang romantis karena warnanya yang lembut. Namun tahukah Anda jika ternyata meski sering dikaitkan dengan Hari Valentine, warna ini bukan berasal dari bunga mawar yang notabene sering dijadikan sebagai hadiah di hari kasih sayang.
Warna pink sebenarnya berasal bunga bernama Pinks yang memiliki nama latin Dianthus Plumarius. Bunga ini juga lebih dikenal dengan sebutan Wild Pink. Bunga Pinks sebenarnya berasal dari Austria, Kroasia, dan Slovenia, namun kemudian banyak dibudidayakan di Italia, Jerman, dan Inggris.
Pink sendiri baru digunakan sebagai nama warna pada abad ke-17. Sejak itu warna pink juga dianggap mampu merepresentasikan sifat-sifat tertentu. Mulai dari kesopanan, kepekaan, dan feminitas. Lalu jika warna ini dikombinasikan dengan warna putih, keduanya bisa merepresentasikan kesucian dan kepolosan. Sedangkan paduan warna pink dan hitam bisa menyimbolkan erotisme dan keseksian.
ADVERTISEMENT

Benarkah Warna Pink Hanya untuk Perempuan?

Ilustrasi Perempuan Foto: Dok. Shutterstock
Sebagian dari kita mungkin banyak mengetahui bahwa warna pink selalu identik dengan warna perempuan. Sejak dulu, orang tua kebanyakan selalu memilih baju berwarna pink, sepatu, tas sekolah, aksesori, cat kamar, hingga sprei kasur berwarna pink untuk anak perempuannya. Sedangkan untuk pria, mereka akan dipilihkan warna-warna yang lebih maskulin seperti warna biru misalnya.
Padahal, menurut Leatrice Eiseman, color expert dan direktur eksekutif dari Pantone Color Institute, faktanya dulu warna pink dianggap sebagai warna yang maskulin. Di buku-buku dan katalog lama, pink adalah warna untuk anak kecil laki-laki.
Valerie Steele, direktur dari Museum Fashion Institute of Technology di New York juga mengatakan bahwa dulu anak kecil laki-laki maupun perempuan sama-sama mengenakan baju berwarna pink dan biru.
ADVERTISEMENT
“Jika kita kembali ke abad ke-18, anak kecil laki-laki dan perempuan dari kalangan atas mengenakan warna pink dan biru dan warna lain secara seragam,” ungkap Valerie Steele, seperti dikutip dari CNN.
Oleh karena itu, sampai saat ini bagi sebagian orang, warna pink atau pink menjadi warna yang tabu untuk dikenakan oleh para pria. Maka ketika melihat pria berbaju pink, tak jarang bermunculan pendapat yang mengatakan bahwa laki-laki itu terlihat ‘norak’, tidak maskulin, atau identik dengan pria-pria gay saat mereka mengenakan baju pink.
Ditambah lagi, saat memasuki abad ke-19, banyak pria dari Barat mulai mengenakan warna-warna gelap. Valerie Steele berpendapat bahwa feminisasi warna pink dimulai dari abad tersebut.

Populer di Dunia Fashion

Ilustrasi Warna Pink Foto: Dok. Shutterstock
Bicara soal busana, warna pink banyak dipopulerkan melalui berbagai industri. Termasuk industri fashion dan beauty.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ‘50-60-an, warna pink kemudian menjadi sangat populer setelah tokoh-tokoh publik seperti Jackie Kennedy dan Marilyn Monroe mengenakan busana berwarna pink dengan shades cerah yang mampu membuat warna tersebut tampak mewah dan berkelas.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun ‘80-an warna pink muncul sebagai sentuhan eksentrik dan edgy karena banyak dikenakan oleh band punk seperti The Ramones dan The Clash.
Zaman silih berganti, warna pink juga berevolusi. Dari menjadi warna yang kerap digunakan oleh kalangan bangsawan, menjadi ikon bagi tokoh terkenal, dan hingga menjadi sentuhan eksentrik pada tampilan edgy khas anak punk.
Kini, warna pink juga tetap menjadi tren di dunia fashion yang tak akan lekang oleh zaman. Banyak rumah-rumah mode ternama yang dalam setiap koleksinya selalu menghadirkan warna pink. Sebut saja Dior, Gucci, Kate Spade, dan Rodarte yang beberapa tahun belakangan ini cukup banyak merilis koleksi bernuansa pink.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, dunia kecantikan juga turut menggunakan warna pink dalam berbagai aspek. Mulai dari segi kemasan, campaign, hingga shades lipstik berwarna pink yang sangat bervariasi.
“Selama dua tahun terakhir, ketika saya mulai melihat sejarah warna, orang-orang telah mengambil sikap baru terhadap warna pink. Kami telah melihat munculnya warna pink milenial (millenial pink) sebagai the 'It' color atau warna yang sedang tren,” demikian tutur Valerie Steel.