Mengenal 10 Jenis Batik yang Populer di Indonesia

2 Oktober 2019 18:12 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perajin menyelesaikan proses pembuatan motif batik di Desa Klampar, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (2/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
zoom-in-whitePerbesar
Perajin menyelesaikan proses pembuatan motif batik di Desa Klampar, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (2/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
ADVERTISEMENT
Batik kini tak lagi hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja. Sejak ditetapkan sebagai sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO, batik semakin banyak digunakan oleh banyak kalangan, baik yang berusia tua maupun muda.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Indonesia sendiri memiliki begitu banyak jenis batik yang bisa menjadi pilihan para penggunanya. Berbagai daerah di Indonesia memiliki batiknya sendiri, yang dibuat dengan motif dan teknik tersendiri.
Dari sekian banyak jenis batik yang ada di Indonesia, kumparanWOMAN merangkum 10 buah batik yang populer digunakan di Indonesia. Apa saja?
1. Batik Pekalongan
Pembuatan batik Pekalongan Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Ini adalah salah satu jenis batik yang paling banyak digunanakan di Indonesia. Batik Pekalongan diperkirakan telah ada bertahun-tahun di Indonesia, dengan sejarah hingga ratusan tahun.
Situs Indonesia Kaya mencatat, Batik Pekalongan memiliki kemiripan motif dengan batik-batik yang berasal dari Solo maupun Yogyakarta. Namun, batik ini memiliki kekhasan berupa penggunaan aneka warna dalam satu kain.
2. Batik Sogan
ADVERTISEMENT
Nama batik Sogan biasa digunakan untuk menggambarkan batik yang berasal dari Keraton Yogyakarta dan Solo. Warnanya cenderung gelap, dengan gradasi warna seperti cokelat tua-kehitaman, juga kuning-keemasan. Menurut Situs Pesona Indonesia, beberapa turunan motif dari batik ini adalah batik truntum, parang, kawung, hingga lintang trenggono.
3. Batik Parang
Batik Parang adalah batik dari tanah Jawa yang memiliki ciri khas berupa motif diagonal. Menurut situs resmi Keraton Yogyakarta, salah satu makna dari batik Parang adalah polanya yang menggambarkan pedang milik para ksatria dan penguasa. Versi lain mengatakan, motif ini menggambarkan ombak lautan yang menjadi pusat tenaga alam.
Pada zaman dulu, motif batik Parang yang menggambarkan derajat kebangsawanan seseorang ini hanya boleh digunakan oleh raja dan keturunannya. Beberapa pengembangan motif ini adalah motif Parang Rusak Barong, Parang Kusuma, Parang Klithik, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
4. Batik Kawung
Selain Batik Parang, Batik Kawung juga merupakan batik 'larangan' yang hanya boleh digunakan oleh kalangan tertentu saja. Batik ini memiliki ciri khas motif geometris dengan empat bentuk elips yang mengelilingi satu pusat. Menurut situs resmi Keraton Yogyakarta, motif ini dikenal sebagai 'keblat papat lima pancer', yang menggambarkan empat sumber tenaga atau empat penjuru mata angin. Motif ini diperuntukkan bagi sentana dalem atau orang-orang yang memiliki hubungan keluarga dengan raja.
5. Batik Megamendung
Batik Megamendung merupakan motif khas dari Cirebon, Jawa Barat. Menurut catatan Dinas Pariwisata Budaya Jawa Barat, penciptaan batik bermotif awan ini berhubungan dengan kedatangan bangsa China ke wilayah Cirebon. Sementara, motifnya memiliki kekhasan berupa garis awan yang cenderung lonjong dan lancip. Menurut situs Indonesia Kaya, motif batik ini mengandung makna kehidupan dunia atas atau kebebasan.
ADVERTISEMENT
6. Batik Sidomukti
Batik Sidomukti berasal dari Solo, Jawa Tengah. Menurut catatan Info Batik, batik ini dibuat dengan zat pewarna soga (cokelat) alam, dengan kekhasan motif kuno. Namanya sendiri diambil dari bahasa Jawa, yaitu 'Sido' yang berarti menjadi dan 'Mukti' yang berarti mulia dan sejahtera.
Biasanya, batik ini digundakan dalam upacara perkawinan adat Jawa. Pada 2015, pasangan Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda diketahui mengenakan batik ini dalam acara pernikahan mereka.
7. Batik Sidomulyo
Selain Sidomukti, ada pula beberapa batik yang juga berjenis 'sido'. Salah satunya, batik Sidomulyo yang juga biasa digunakan dalam pernikahan dan memliki arti 'menjadi mulia'. Batik ini dipercayai berasal dari zaman Mataram Kartasura, dengan detail geometris persegi yang diisi dengan berbagai motif, seperti kupu-kupu, garuda, atau bangunan.
ADVERTISEMENT
Batik jenis ini pernah digunakan oleh Presiden Joko Widodo dan istrinya, Iriana Widodo, dalam prosesi pernikahan putri mereka, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution pada 2017.
Jokowi di Pernikahan Kahiyang-Bobby Foto: Antara/Mohammad Ayudha
8. Batik Lasem
Batik tulis lasem Foto: Iqra Ardini/kumparan
Batik Lasem berasal dari Rembang, Jawa Tengah. Batik dari daerah ini diyakini melambangkan akulturasi dari kebudayaan setempat dengan budaya Tionghoa. Motifnya pun menggambarkan hal-hal yang berasal dari Tionghoa, seperti Burung Hong dan juga naga.
Menurut situs Info Batik, batik Lasem dengan motif naga merupakan salah satu jenis batik pesisir yang banyak diburu oleh para kolektor.
9. Batik Papua
Batik dari tanah Papua banyak dikenal menggambarkan ciri khas alam dan budaya setempat. Beberapa motif yang umum digunakan dalam batik ini adalah motif Kamoro (patung berdiri), motif burung cenderawasih, motif Asmat, hingga motif Rumah Hunai. Ciri khas lain dari batik Papua adalah warnanya yang cenderung cerah, dengan komposisi warna seperti kuning, hijau, juga merah.
ADVERTISEMENT
10. Batik Madura
Pulau Madura disebut sebagai salah satu sentra batik di Indonesia. Batik yang berasal dari daerah ini memiliki motif flora dan fauna yang dilukis menggunakan warna-warna terang, seperti hijau, merah, kuning, dan biru. Warna-warna ini dianggap memiliki arti tersendiri. Misalnya, warna merah yang melambangkan karakter masyarakat Madura yang kuat dan keras, atau hijau yang melambangkan pengaruh agama Islam di daerah tersebut.
Batik Madura sendiri dibuat dengan proses perendaman yang memakan waktu hingga enam bulan. Menurut situs Indonesia Kaya, batik ini bisa mencapai harga jutaan rupiah per helai.