Mengenal Inner Child dan Pengaruhnya Terhadap Karakter Seseorang

25 Februari 2023 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan. Foto: Krakenimages.com/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan. Foto: Krakenimages.com/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Inner child jadi istilah yang tengah populer selama beberapa waktu terakhir. Tapi, mungkin sebenarnya masih ada yang belum paham tentang istilah ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang sering dikaitkan dengan inner child yakni bisa memengaruhi karakter seseorang di masa dewasa, apakah itu benar? Untuk menjawab pertanyaan itu, kumparanWOMAN pun telah mewawancarai Raissa Hadiman, M.Psi, Psikolog Klinis— COO & Co-Founder @personale.id.
Kepada kumparanWOMAN, Raissa menjelaskan bahwa inner child merupakan suatu istilah yang dipakai oleh orang awam. Sementara dalam ilmu psikologi sangat jarang menggunakan istilah ini.
Inner child merupakan istilah psikologi populer dalam artian ini banyak dipakainya sama orang awam. Kalau di antara profesional nggak terlalu sering menggunakan istilah inner child ini,” kata Raissa.
Raissa melanjutkan, pengertian inner child itu adalah kumpulan memori dan pengalaman yang dirasakan manusia saat masih kecil. Ini bisa memengaruhi cara pikir, emosi dan perilaku saat dewasa.
Ilustrasi perempuan. Foto: Shutterstock
“Kumpulan memori dan pengalaman ini akhirnya memiliki peranan tertentu dengan bagaimana kita bertindak, merasakan, berpikir dan bagaimana kita mana merespon hal hal yang terjadi pada diri kita,” papar Raissa.
ADVERTISEMENT
Mungkin tidak banyak yang menyadari inner child ini, tapi setiap orang punya memori dan pengalaman masa kecil yang memengaruhi cara berpikir saat dewasa. Inner child ini bisa terlihat saat kita berada di zona nyaman atau saat tertekan.

Lantas apakah inner child bisa memengaruhi atau membentuk karakter seseorang?

Raissa mengatakan bahwa karakter merupakan cara pikir dan perilaku yang terus berulang. Jadi, ketika cara pikir atau perilaku kita baru terjadi sekali terjadi, itu tidak bisa disebut sebagai karakter.
Namun, perlu dipahami bahwa inner child bisa membentuk cara berpikir yang bisa memengaruhi karakter seseorang.
Inner child itu membentuk cara kita berpikir, merespon, dan bertindak. Dengan kata lain inner child itu mempengaruhi bagaimana karakter kita,” ugkapnya.
Ilustrasi perempuan. Foto: Shutterstock
Raissa juga mengungkap inner child tidak selalu buruk atau yang dikenal dengan sebutan wounded inner child. Ternyata juga ada yang namanya beautiful inner child yang berarti pengalaman yang mengandung emosi menyenangkan.
ADVERTISEMENT
“Sangat penting mengetahui inner child karena menjadi bagian dari diri kita yang punya peranan dalam pola pikir, tindakan dan emosi kita, jadi sangat perlu kita kenali dan sadari agar bisa dikontrol dengan tepat,” tutup Raissa.