Mengenal Single Shaming yang Sering Terjadi pada Perempuan Usia 20-an Akhir

5 Januari 2021 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Ladies, pernahkah kamu mendapatkan pertanyaan yang berhubungan dengan status? Misalnya, pertanyaan 'kapan nikah?' atau 'kenalin dong pacarnya', mungkin sering didengar sehari-hari. Bila kamu pernah mendapatkan pertanyaan demikian, bisa jadi kamu telah mengalami single shaming.
ADVERTISEMENT
Istilah single shaming ini memang belum sepenuhnya dimengerti oleh kebanyakan orang, maka dari itu tanpa disadari terlontarlah pertanyaan serta perkataan tersebut. Biasanya, single shaming ini akan dialami oleh perempuan yang berumur 20 tahunan akhir atau sekitar 25 tahun ke atas. Tanpa disadari, kebanyakan yang melakukan single shaming tanpa sengaja adalah orang terdekat seperti keluarga atau teman.
"Single shaming adalah sebuah gagasan yang menjadikan status lajang sesuatu yang rendah. Single shaming ini seringkali berasal dari kerabat dekat yang seolah beranggapan bahwa menjadi seorang perempuan lajang adalah keanehan," jelas pakar kencan dari situs kencan online Match, Hayley Quinn, seperti dikutip dari Cosmopolitan.
Pada dasarnya,suatu perkataan atau pernyataan tersebut bisa dianggap sebagai single shaming bila kamu merasa tersinggung, sakit hati dan terus memikirkannya. Tetapi, bila kata-kata tersebut diucapkan dengan ucapan layaknya seseorang yang memberi saran, maka kamu dapat menyebutnya sebagai masukan, bukan sebagai bentuk dari single shaming.
ADVERTISEMENT

Cara merespon orang yang melakukan single shaming

Ilustrasi perempuan. Foto: Shutterstock
Sebagai perempuan yang hidup di Indonesia, rasanya pertanyaan dan perkataan seperti yang ada di atas menjadi sesuatu yang normal untuk ditanyakan dalam pertemuan keluarga ataupun reuni. Untuk menanggapi pertanyaan tersebut, sebaiknya jangan sampai terbawa emosi.
Kemudian, kamu bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan singkat atau terkesan seperti tidak tertarik untuk membahasnya. Hayley juga memberikan beberapa saran yang bisa kamu sampaikan untuk menjawabnya.
"Saya akan menyarankan untuk jangan marah dan jangan menjelaskan terlalu mendalam tentang kehidupan percintaan kamu. Kamu bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan mengangkat bahu dan berkata 'saya pikir belum ada orang yang tepat' atau 'sampai saat ini belum ada, bagaimana kabarmu?' untuk mengalihkannya," ungkap Hayley.
ADVERTISEMENT
Jika kerabat yang menanyakan hal tersebut masih ingin mencari tahu lebih dalam tentang statusmu, kamu bisa menjawab jujur tentang apa yang kamu rasakan namun jangan sampai terlalu terbuka dan benar-benar menceritakannya. Perlu diingat jawablah dengan jawaban yang singkat sehingga percakapan antara kamu dan kerabat dapat selesai.

Melajang bukan hal yang aneh

Ilustrasi perempuan. Foto: Shutter Stock
Menjadi lajang ataupun menjalin hubungan bukan perkara yang mudah bagi setiap perempuan. Bukan berarti yang menjalin hubungan tidak menghadapi berbagai permasalahan dan bukan berarti yang melajang bebas dari segala permasalahan. Kedua kondisi tersebut memiliki permasalahannya masing-masing yang tentu akan berbeda konteksnya.
Karena itu, permasalahan seperti melajang ini bukanlah sesuatu yang aneh dan tidak perlu menjadi sebuah pertanyaan. Hayley juga menyebutkan jangan sampai menjadi keras pada diri sendiri untuk memikirkan jika melajang bukanlah hal yang normal.
ADVERTISEMENT
"Ingatkan dirimu untuk tidak terlalu khawatir dan nikmatilah hal-hal menyenangkan lainnya yang bisa kamu lakukan selama melajang. Kebahagiaan kamu jauh lebih penting dibandingkan harus berada dalam hubungan karena kamu merasa tertekan akibat pertanyaan-pertanyaan tersebut," tutup Hayley.
Penulis : Johanna Aprillia