Menurut Ahli, Ini Pola Makan Sehat Usai Mengonsumsi Banyak Daging di Idul Adha

20 Juli 2021 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Makan Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Makan Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tepat pada hari ini, Selasa (20/7), seluruh umat Islam merayakan hari raya Idul Adha 1442 H. Pada momentum ini, banyak masyarakat merayakannya dengan menyantap hidangan olahan daging sapi maupun daging kambing.
ADVERTISEMENT
Daging sapi dan kambing memang sumber protein, zat besi, dan mineral penting lainnya. Namun, kedua jenis daging itu juga mengandung lemak jenuh yang bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.
“Daging kambing memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi. Ketika dikombinasikan dengan minyak dan rempah-rempah akan menjadi makanan yang berat untuk dicerna,” kata ahli gizi dari Burjeel Hospital for Advanced Surgery Dubai, Rayan Saleh, kepada Gulfnews.
Sependapat dengan Saleh, spesialis penyakit dalam di Aster Clinic, Fujairah, Dr. Mohammad Al Jisheer, menyebut bahwa mengonsumsi daging terlalu banyak bisa menyebabkan masalah di pencernaan.
“Seringkali banyak di antara kita yang berlebihan mengonsumsi daging dan makanan berminyak lainnya saat lebaran. Hal ini justru akan menyebabkan kerja pencernaan menjadi berat,” kata Dr. Al Jisheer kepada Gulfnews.
Ilustrasi Daging Sapi Foto: Shutterstock/Stciel
Menurutnya, daging merah yang biasa dikonsumsi pada waktu lebaran adalah jenis daging yang tinggi kalori. Karena itulah, Dr. Al Jisheer pun menganjurkan untuk mengonsumsi daging tersebut dalam jumlah yang cukup, bahkan tidak lebih dari dua kali seminggu.
ADVERTISEMENT
Konsumsi daging merah berlebihan akan menyebabkan asam urat dan lemak jenuh yang berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit; seperti kolesterol, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.
Dr. Al Jisheer juga menjelaskan kalau daging merah membutuhkan waktu hingga 30 jam untuk dicerna secara maksimal dan dicerna oleh tubuh. Karena itulah, ia pun menyarankan kita untuk memberi jarak antara satu waktu makan dengan waktu makan lainnya.
“Bukan hanya sulit dicerna, lemak tak jenuh akan tersimpan di jaringan lemak,” tambah Dr. Al Jisheer.

Lantas, seperti apa pola makan sehat yang dianjurkan oleh para ahli?

Saleh menyarankan kita untuk menerapkan pola makan sehat di hari lebaran untuk terhindar dari beberapa risiko penyakit tadi. Caranya, dengan mempraktikkan porsi terkontrol dan berkecukupan.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyarankan kita untuk makan tiga kali sehari dan jangan melewatkan waktu makan, karena akan menyebabkan kita makan jadi tak terkontrol. Jangan lupa, selipkan dua waktu makan ringan di antara tiga waktu tersebut.
Setiap porsi makan juga harus seimbang dengan memasukkan komponen protein, lemak, dan karbohidrat serta hindari makanan yang diproses. Selain itu, sertakan pula sayur dan buah-buahan pada setiap waktu makan dan jangan lupa tetap melakukan rutinitas olahraga setiap harinya.
Berikut ini, pola makan sehat yang bisa kamu praktikkan sehari-hari menurut anjuran dari Saleh.

1. Sarapan

Roti Gandum dan Telur Orak-arik Foto: Shutterstock/Arkadiusz Fajer
Mulai dengan makanan yang kaya nutrisi dengan protein, lemak, dan karbohidrat seimbang. Seperti telur, salad sayur dengan kacang-kacangan, susu rendah lemak, bubur oat, atau sandwich dengan roti gandum yang berisi sayuran, telur serta keju rendah lemak. Untuk camilan tengah hari, kamu bisa mengonsumsi segelas susu rendah lemak, yogurt, dan buah-buahan.
ADVERTISEMENT

2. Makan siang

Nasi merah Foto: Shutter Stock
Kamu bisa mengonsumsi nasi merah yang diberi sedikit porsi sajian daging kambing atau daging sapi dan sayuran. Pilihlah sajian daging yang lebih sehat, misalnya dipanggang atau direbus, ketimbang memilih yang digoreng dan berminyak. Untuk camilan sore, kamu bisa mengonsumsi buah potong segar dan susu.

3. Makan malam

Ikan Salmon PTR Foto: Shutterstock
Konsumsilah makanan yang cenderung lebih ringan dengan porsi sayuran yang lebih banyak, sedikit roti gandum, sepotong ikan, daging atau ayam panggang, dan salad. Jika memungkinkan, hindarilah mengonsumsi daging dan nasi pada waktu malam dan hindari mengonsumsi makanan penutup.