Menurut Psikolog, Ini Dampak Psikologis Akibat Masalah Kulit pada Perempuan

14 Mei 2022 14:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan dengan flek hitam di kulit. Foto: Sorn340 Studio Images/Shuttterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan dengan flek hitam di kulit. Foto: Sorn340 Studio Images/Shuttterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini, penampilan kulit wajah dianggap sebagai hal yang sangat penting bagi banyak perempuan. Terutama bagi mereka yang karakternya memang cenderung memperhatikan penampilan fisik. Oleh karenanya, ketika masalah kulit seperti jerawat dan noda bekas jerawat muncul, mereka pasti akan uring-uringan dan merasa tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Menurut Psikolog Klinis Dian Ibung, penampilan fisik—termasuk kulit wajah—memang sangat berkaitan dengan psikologis seseorang. Terutama bila seseorang itu tumbuh besar di lingkungan yang cukup judgemental soal fisik, pernah dirundung akibat permasalahan kulit, serta pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan yang berkaitan dengan masalah fisik.
Mengapa seseorang bisa memiliki mindset bahwa penampilan fisik itu penting? Menurut Dian, tidak bisa dipungkiri bahwa hal pertama yang dilihat oleh orang lain adalah penampilan fisik, karena itulah yang terlihat secara jelas di awal pertemuan.
“Begini, deh. Buku saja yang pertama dilihat itu cover. Meskipun semua orang bilang enggak boleh judge buku dari cover-nya, tetapi tetap saja, itu jadi sesuatu yang memang begitulah adanya [di masyarakat],” ucap Dian ketika diwawancara oleh kumparanWOMAN, Jumat (13/5).
ilustrasi wanita cemas, stres atau depresi Foto: Shutterstock
Nah, adanya mindset bahwa penampilan fisik perempuan itu penting, bisa membuat seseorang mengalami sejumlah masalah psikologis, Ladies. Bahkan, dampak psikologis tersebut bisa berujung pada masalah mental seperti depresi, jika terus dibiarkan. Apa saja?
ADVERTISEMENT
“Bisa [berujung pada depresi], kalau diterusin [mindernya]. Bisa [depresi], kalau [masalah kulit] itu bikin dia jadi takut ketemu orang. [Dia] jadi mengurung diri, jadi menyalahkan diri, jadi menyalahkan keadaan-keadaan, maksudnya, ‘Kok, aku mengalami ini, tapi orang lain enggak? Kenapa orang ngelihatin kekurangan aku terus, bukannya melihat prestasi aku?’ dan seterusnya. Itu bisa [berujung pada masalah mental],” papar psikolog yang sudah berkarier selama 20 tahun ini.
Permasalahan-permasalahan tersebut, mulai dari perasaan minder, malu, takut bertemu orang, hingga menyalahkan diri sendiri, tidak boleh dibiarkan.
Masalah mental bisa terjadi jika dia tidak segera menangani permasalahan psikologis tersebut dan tidak ada kemauan untuk memperbaiki diri.
Ilustrasi Remaja Perempuan Depresi Foto: Shutterstock
“Makin lama, dia takut ketemu orang. Kemudian dia semakin menutup diri. Ketika dia menutup diri, dia enggak dapat masukan yang bagus. Dia enggak tahu, misalnya nih, bahwa dengan dia berprestasi, dengan dia berkarya, ‘kekurangannya’ dia itu bisa tertutupi. [Jika dia menutup diri], kan dia makin sibuk tuh, dengan pikiran sendiri.” jelas Dian.
ADVERTISEMENT
Dampak psikologis dari permasalahan kulit seperti jerawat dan noda hitam ini, juga bisa semakin diperburuk dengan adanya media sosial. Sebab, dia akan terus membandingkan penampilannya sendiri dengan orang-orang di dunia maya.
“Terus, dia cuma ngedengerinnya orang-orang yang pakai obat pemutih berhasil lah, yang mulus lah. Tapi, itu berarti dia enggak dapat input positif sama sekali, jadi dia kayak makin jatuh, makin gelap,” beber Dian.

Cara menangani dampak psikologis yang dialami

Ladies, mengalami permasalahan kulit seperti jerawat, noda hitam, bekas jerawat, hingga kulit kusam memang bisa membuat kita tertekan. Namun, Dian Ibung mengingatkan bahwa penampilan itu tidak harus selalu jadi nomor satu, lho.
Ilustrasi Perempuan Memencet Jerawat Foto: Shutterstock
Menurut Dian, jika penampilan kulit memang hal yang sangat penting bagi seorang perempuan, maka hal pertama yang harus dia lakukan adalah mengambil aksi.
ADVERTISEMENT
“Kalau itu masalah buat saya, misalnya. Ya, saya berobat supaya enggak seperti itu. Misalnya, ternyata masalahnya adalah karena alergi, berarti saya harus menghindari makanan-makanan itu supaya nggak kejadian lagi. Saya harus berobat ke klinik yang bagus. Karena [penampilan kulit] itu penting [bagi saya], ya, saya harus usaha, dong. Bukannya terus pasrah, ‘Ya, habisnya memang begini, sih,’ tapi enggak ada perubahan yang dia lakukan," papar Dian.
Bagaimana jika sudah melakukan perawatan dengan berbagai produk skin care, sudah ke klinik, tetapi permasalahan kulit belum kunjung teratasi? Dian mengatakan, bisa jadi, permasalahan kulit dia disebabkan oleh kondisi psikologis tertentu, seperti stres. Oleh karenanya, perempuan itu disarankan untuk pergi ke psikolog untuk menyelesaikan masalahnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, untuk membangkitkan diri dari keterpurukan, Dian memperingatkan bahwa penampilan bukanlah yang utama.
Atasi rasa insecure pada diri sendiri dengan percaya diri Foto: Shutterstock
Masih ada karakteristik dalam diri yang tak kalah menarik, seperti wawasan yang luas, etika yang baik, dan kepribadian yang menyenangkan. Seorang perempuan bisa menonjolkan kelebihan-kelebihan selain penampilan fisik, dan menunjukkan kepercayaan dirinya.
“Bisa juga dia menunjukkan prestasi yang tidak berhubungan dengan penampilannya. Misalnya, penghargaan di tempat kerja; karier yang naik terus; kalau masih sekolah, nilai akademisnya bagus, ikut proyek-proyek, aktif di organisasi. Nanti lama-lama, dia akan lebih pede. Ketika dia lebih pede, maka penampilannya juga bisa jadi lebih meyakinkan. Walaupun ada noda hitam, dia akan tampil pede. Orang yang pede akan lain, lho, ketika dilihat orang lain,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Walaupun misalnya, noda hitamnya masih ada atau keluhan [kulit] yang lain, tapi dia membawa dirinya dengan baik, prestasinya banyak, kemudian dia percaya diri, orang lain enggak akan lagi memandang noda-noda itu,” tutup Dian.
Nah, meskipun dampak psikologis yang dialami perempuan dengan permasalahan kulit itu memang nyata, kita harus selalu ingat bahwa penampilan bukan segalanya, ya, Ladies!
Nilai seorang perempuan tak hanya terbatas pada penampilan fisik dan kulit saja, melainkan pada mindset, etika, wawasan, serta attitude.