Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
"Rambut kamu bagusan warna hitam, wajah jadi kelihatan lebih cerah,"
ADVERTISEMENT
"Memang nggak ribet merawat rambut keriting? Mending dilurusin aja,"
"Kok rambutnya jadi pendek banget sekarang? Nggak takut dibilang tomboy?"
Ladies, pernah mendengar sederet kalimat di atas dalam kehidupan sehari-hari? Ya, siapa pun kamu, kapan dan dimanapun kamu berada, selalu saja ada seseorang yang memberikan komentar tentang penampilan kita. Dan biasanya, rambut menjadi bagian tubuh yang paling cepat dan efektif untuk dikomentari
Ada apa dengan rambut?
Menurut penulis buku 'Hair: a Human History', Kurt Stenn, rambut memang berperan penting dalam pembentukan citra seseorang. Rambut berfungsi sebagai 'jembatan' untuk menyampaikan pesan tentang jenis kelamin, kesehatan, keyakinan, hingga kekuasaan seseorang.
Di Indonesia sendiri, ada satu standar kecantikan yang menyatakan bahwa definisi perempuan yang termasuk dalam kategori cantik atau menarik adalah mereka yang memiliki rambut panjang, lurus, lebat dan berwarna hitam. Sebaliknya, perempuan yang tidak memiliki rambut panjang dianggap kurang menarik. Misalnya, perempuan dengan rambut pendek (pixie cut) dianggap tomboy atau bersifat kelaki-lakian, perempuan dengan rambut yang diwarnai, dianggap sebagai seseorang yang rebel dan tidak patuh, sedangkan perempuan yang memiliki rambut keriting, ikal dianggap tidak cantik dan seringkali diidentikkan dengan ras atau suku tertentu.
ADVERTISEMENT
Entah sejak kapan stereotip ini hadir, yang jelas banyak perempuan terdoktrin dengan standar ini. Sehingga, sadar atau tidak, sebagian dari kita pasti pernah merasa berkecil hati ketika mendapatkan komentar seperti ini. Akhirnya tanpa disadari, celetukan dari orang-orang ini membuat kita merasa sedih, rendah diri, kecewa dengan diri sendiri, hingga mengganggu rasa percaya diri. Apakah kamu pernah merasakannya, Ladies?
Rambut sebagai cara mengekspresikan diri dan bentuk self love
Begitu pentingnya fungsi rambut dalam penampilan seseorang terutama perempuan, sehingga rambut pun bisa dijadikan salah satu cara untuk mengekspresikan diri perempuan. Ini juga dilakukan tak terkecuali oleh selebriti yang sangat mengandalkan penampilan mereka untuk membangun citra diri.
Katy Perry misalnya, ia memotong rambut dengan model pixie dan mengecat rambutnya warna pirang untuk album Witness yang rilis pada 2017 lalu sekaligus menjadikan gaya rambutnya ini sebagai proses perjalanannya menuju penyembuhan mental dan sebagai bagian dari self-care.
ADVERTISEMENT
Cerita yang sama juga pernah dialami Rihanna. Ia mulai terkenal ketika meluncurkan single 'Umbrella' pada 2007 lalu dengan tampilan yang lebih edgy dan gaya rambut bob asimetris berwarna hitam. Padahal dulu, ia selalu tampil dengan rambut panjang keriting berwarna pirang sesuai permintaan label rekamannya.
Sejak tampilannya di lagu ini, dirinya mulai dilirik dan mendapatkan banyak penggemar. Rihanna merasa, gaya rambut ini mencerminkan dirinya sendiri, bebas melakukan apa pun yang ia mau, bahkan membuat musik yang sesuai dengan jati dirinya.
Di Indonesia, ada beauty blogger yang juga menggunakan rambutnya sebagai media untuk mengekspresikan diri. Agnes Oryza namanya. Rambutnya yang keriting dan tebal ini bukanlah menjadi halangan baginya untuk lebih kreatif dalam berkarya di dunia kecantikan dan fashion.
ADVERTISEMENT
"Lagipula, punya rambut keriting masih bisa banget di-styling. Aku paling sering pakai bandana atau diikat seperti high ponytail, atau dikepang kecil-kecil. Karena buatku, beda gaya rambut bisa bikin mood berbeda juga. Akhir-akhir ini aku lagi suka gaya rambut half ponytail ala Ariana Grande. Styling rambut seperti ini bikin mood aku lebih playful dan ceria,” kata Agnes saat diwawancarai kumparanWOMAN beberapa waktu lalu.
Lebih percaya diri dengan pilihan gaya rambut sendiri
Pentingnya rambut sebagai elemen kebebasan berekspresi bagi perempuan menjadi perhatian brand perawatan tubuh dan rambut, Dove. Ketika belum banyak brand kecantikan yang mengajak perempuan untuk menjadi versi terbaik dirinya sendiri, Dove sebagai brand perawatan rambut mengambil langkah awal dalam mengajak para perempuan untuk lebih percaya diri dengan cara mencintai rambutnya, terlepas dari apa pun gayanya.
Salah satunya adalah melalui kampanye Rambut Aku Kata Aku, yang diluncurkan sejak September 2019 lalu. Dove percaya bahwa perempuan memiliki kecantikan yang beragam, tidak hanya diukur dari bentuk rambutnya saja. Entah rambut panjang atau pendek, tebal atau tipis, hitam atau berwarna hingga lurus, ikal, keriting bahkan mengembang sekalipun, semua perempuan bisa terlihat cantik dan percaya diri.
ADVERTISEMENT
Bagi Dove, semua perempuan Indonesia berhak untuk memiliki kebebasan berekspresi tanpa dibatasi, termasuk juga dalam mengeksplorasi gaya dan warna rambut pilihan masing-masing.
Dalam kampanye Rambut Aku Kata Aku ini, Dove menggandeng Dian Sastrowardoyo sebagai Brand Ambassador Dove, untuk membicarakan soal rambut dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental seseorang. Menurut Dian, terkadang ucapan seseorang di media sosial yang mengomentari soal penampilan (termasuk rambut), membuat kita menjadi lupa dengan hal positif dan kemampuan lain yang dimiliki.
"Kita sebagai perempuan harus punya kebebasan untuk tidak didikte oleh stereotip yang ada di masyarakat. Kita bisa bebas menentukan sendiri cantik versi kita. Karena menurut aku, kalau kita percaya diri, nyaman dengan gaya rambut yang kita punya sekarang, itu akan membuat kita bahagia dengan diri kita sendiri. Kalau kita happy, kita bisa menjadi seseorang yang menyenangkan orang-orang di sekitar kita," jelas Dian Sastro dalam perbincangan dengan kumparanWOMAN.
ADVERTISEMENT
Menurut Dian lagi, bila kita mau menggali lebih dalam, ada begitu banyak potensi diri yang kita miliki, terlepas dari penampilan dan bentuk rambut kita. Hal inilah yang terus-menerus diingatkan oleh Dove, yang ingin menyadarkan para perempuan Indonesia untuk lebih berani dan terus percaya diri dalam mengekspresikan diri.
Oleh karena itu Ladies, perlu diingat bahwa hidup terlalu singkat untuk terus-menerus memikirkan apa kata orang terhadap penampilan kita. Kita hanya memiliki dua tangan yang tak bisa menutup mulut setiap orang yang berkomentar tentang fisik, termasuk rambut kita. Yang bisa kita lakukan adalah menggunakan kedua tangan untuk menutup telinga kita dari komentar dan sentilan negatif yang dilontarkan orang lain tentang rambut kita dan melangkah berani untuk lebih percaya diri dengan potensi yang dimiliki, terlepas dari apapun bentuk rambut kita.
ADVERTISEMENT
Yuk, lebih berani mengekspresikan diri dan menjadi seseorang yang percaya diri . Salah satunya bisa dimulai melalui rambut yang bisa ditata atau dikreasikan sesuai dengan kepribadian, gaya personal hingga karakter kita. Yuk, kita lebih berani untuk bilang, ‘Rambut Aku, Kata Aku'.
---
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerjasama kumparanWOMAN dengan DOVE untuk kampanye Rambut Aku Kata Aku. Untuk cerita menarik lainnya seputar isu ini, kunjungi topik Ragam Kecantikan Perempuan Indonesia .