Mewujudkan Kesetaraan Gender di Masa Pandemi

18 Maret 2021 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan bekerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan bekerja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 membuat sebagian besar perempuan rentan mengalami berbagai permasalahan. Bahkan banyak di antara mereka yang telah bekerja harus memikul beban ganda sejak awal pandemi
ADVERTISEMENT
Menurut Survei ‘Menilai Dampak COVID-19 terhadap Gender dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia’ dari UN Women dan Indosat Ooredoo, banyak perempuan di Indonesia yang masih bergantung dari usaha keluarga, tetapi 82 persen di antaranya mengalami penurunan sumber pendapatan.
Selain itu, 36 persen perempuan yang bekerja di sektor informal juga harus mengurangi waktu kerja berbayarnya akibat pandemi. Sedangkan hanya 30 persen laki-laki yang mengalami hal sama.
Kerentanan dan peningkatan ketidaksetaraan gender di Indonesia tidak hanya mempengaruhi kesetaraan perempuan, namun juga berpotensi mengancam kemajuan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Karenanya, dibutuhkan dukungan dari banyak pihak agar kesetaraan gender tetap terwujud meski di tengah kondisi pandemi seperti ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk dukungan terbesar adalah dari tempat mereka bekerja. Ya, peran ganda perempuan yang begitu besar membutuhkan dukungan tidak hanya dari lingkungan keluarga, tetapi juga dari lingkungan pekerjaannya. Sebab kurangnya perlindungan sosial bagi perempuan dengan pekerjaan informal akan semakin meningkatkan kerentanan mereka untuk dipecat dari pekerjaannya selama pandemi.
Dukungan perusahaan atau tempat perempuan bekerja juga sangat diperlukan untuk menemukan solusi dan inisiatif atas tantangan-tantangan yang dihadapi perempuan dalam dunia kerja dan ranah profesional.
Agar semakin banyak perusahaan berkomitmen dalam meningkatkan partisipasi perempuan di lingkup bisnis, seperti menyusun kebijakan yang lebih ramah bagi perempuan, menempatkan perempuan pada posisi manajerial, hingga memberikan support untuk perempuan di tengah pandemi, Ring the Bell for Gender Equality menghadirkan diskusi panel bertajuk Women in Leadership: Achieving an Equal Future in a COVID-19 World.
ADVERTISEMENT
Diskusi ini membahas upaya apa saja yang dilakukan perusahaan atau sektor bisnis dalam mewujudkan kesetaraan gender di tengah pandemi. Hadir sebagai narasumber di antaranya Direktur Utama PT Blue Bird, Noni Sri Ayati Purnomo, B.Eng., MBA, Direktur Keuangan Bursa Efek Indonesia, Risa Rustam, serta Andrea Cullinan, Lead Gender-Based Violence, Environmental, Social and Corporate Governance, International Finance Corporation.
Ring the Bell for Gender Equality menghadirkan diskusi panel bertajuk Women in Leadership: Achieving an Equal Future in a COVID-19 World. Dok. kumparan
Dalam pemaparannya, Direktur Utama PT Blue Bird, Noni Sri Ayati Purnomo, mengatakan bahwa Blue Bird telah mendorong gerakan pemberdayaan perempuan. Semua pekerja perempuan di perusahaannya memiliki kesempatan setara untuk bekerja pada posisi apa pun, termasuk bagi perempuan mengisi posisi yang identik ditempati oleh laki-laki. Mulai dari posisi sebagai pengemudi, tenaga mekanik, hingga jabatan tinggi seperti Wakil Presiden Direktur.
ADVERTISEMENT
"Semua perempuan memiliki impian dan mereka tentunya juga memiliki kesempatan untuk mewujudkannya. Itulah juga yang menjadi dasar pemberdayaan perempuan di Blue Bird, di mana kami membuka kesempatan berkarir bagi seluruh karyawan, tak terkecuali untuk perempuan,” katanya.
Senada dengan Noni, Direktur Keuangan Bursa Efek Indonesia, Risa Rustam pun mengungkapkan bahwa BEI membuka kesempatan dan ruang bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan mencapai posisi yang tinggi dalam perusahaan, dengan menghadirkan sederet program untuk mencegah diskriminasi dan kekerasan seksual pada perempuan. BEI juga menyediakan support system memadai di tengah pandemi, salah satunya menerapkan fleksibilitas jam kerja terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga.
Tak hanya Blue Bird dan BEI, dukungan IFC terhadap kesetaraan gender terwujud dalam rancangan kerja sama bersama perusahaan di negara-negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Andrea Cullinan, Lead Gender-Based Violence, Environmental, Social and Corporate Governance, International Finance Corporation mengungkapkan, kemitraan itu diharapkan memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkontribusi secara lebih luas di perusahaan. IFC juga mengedepankan praktik tata kelola perusahaan yang baik, seperti keragaman gender di jajaran dewan direksi.
"Perempuan memiliki peran yang fundamental dalam menciptakan pertumbuhan inklusif untuk mendorong perekonomian,” ungkap Andrea.
Adanya event Ring the Bell for Gender Equality ini diharapkan dapat mendorong sektor bisnis untuk mengimplementasikan Women's Empowerment Principles (WEPs), yakni seperangkat prinsip untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di tempat kerja maupun komunitas. Saat ini, sudah 60 perusahaan Indonesia telah bergabung menjadi bagian dari WEPs.
Bagi Anda yang ingin menyaksikan Ring the Bell for Gender Equality dan mendukung kesetaraan gender di Indonesia, Anda bisa menyaksikan tayangan video di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan UN Women