news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mitos Seputar Retinol yang Sebaiknya Tak Dipercaya

4 Maret 2021 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilsutrasi kandungan skincare untuk wajah berjerawat Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi kandungan skincare untuk wajah berjerawat Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam dunia kecantikan, retinol dikenal sebagai salah satu produk skin care multifungsi. Ya, retinol berguna mengatasi jerawat, hiperpigmentasi, menghaluskan kulit wajah, mencerahkan hingga manfaat anti-aging. Karena itu retinol banyak digunakan pada serum dan krim wajah serta mulai banyak beredar di drugstore.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, rupanya masih banyak orang yang salah paham dengan cara kerja dan penggunaan retinol. Banyak dari mereka yang justru mempercayai mitos-mitos seputar retinol yang ternyata kurang tepat.
Ladies, penasaran apa saja mitos tentang retinol yang sebaiknya tidak dipercayai begitu saja? Simak ulasan berikut ini seperti dikutip dari Allure.
Ilustrasi Skincare Foto: Shutterstock

1. Retinol dan Retinoid memiliki cara kerja yang sama

Retinol dan retinoid merupakan turunan dari vitamin A yang dikonversi menjadi retinoic acid. Meski sama-sama berasal dari vitamin A, namun cara keduanya terbilang berbeda. Konsentrat retinol lebih rendah karena proses konversi lebih lama, sedangkan retinoid mempunyai konsentrat lebih tinggi. Inilah sebabnya retinol bisa ditemukan di dalam kandungan serum yang dijual di drugstore, sedangkan retinoid hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.
ADVERTISEMENT

2. Bekerja dengan cara mengelupas sel kulit mati

Banyak orang mengira retinol bisa dipakai untuk mengangkat sel kulit mati atau eksfoliasi. Namun menurut asisten profesor dermatolog di University of Michigan, dr. Dana Sachs, hal ini ternyata kurang tepat.
"Menggunakan retinol bisa memberikan efek samping seperti kulit kemerahan. Tetapi ini bukanlah eksfoliasi karena tidak ada kandungan glycolic acid. Ketahuilah bahwa retinol bekerja untuk mengaktifkan produksi kolagen dan membuat kulit lebih lembut sekaligus warna kulit lebih merata," kata dr. Sachs seperti dikutip dari Allure.
Ilustrasi Eksfoliasi Wajah Foto: Shutterstock/Yuttana Jaowattana

3. Tak boleh pakai retinol di siang hari karena buat kulit terbakar

Retinol tidak boleh dipakai siang hari karena akan meningkatkan risiko kulit terbakar. Rupanya, hal ini hanyalah mitos belaka. Menurut dr. Sachs, kandungan dalam retinol akan tidak efektif bila terkena matahari, sehingga itulah sebabnya retinol dikemas dalam botol kaca dan memang lebih baik dipakai di malam hari. Namun, bukan berarti pemakaian retinol akan membuat kulit merah dan terbakar.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah kesalahpahaman karena studi klinis menunjukan bahwa pemakaian retinol tidak menurunkan MED (minimal erythemal dose) atau jumlah paparan sinar UV yang bisa diterima manusia sebelum kulit mereka terbakar," kata dr. Sachs lagi.

4. Hasil dari penggunaan retinol akan terlihat dalam 4 hingga 6 minggu

Dituturkan oleh Profesor Gary Fisher di University of Michigan Medical School, Amerika Serikat, nyatanya hasil kerja retinol baru bisa terlihat setelah 12 minggu pemakaian.
"Banyak retinol yang dijual di pasaran menawarkan hasil 4 hingga 6 minggu setelah pemakaian. Namun dalam pengalaman saya, diperlukan 12 minggu untuk melihat hasil yang nyata pada kulit. Jadi, tunggulah hingga pemakaian 3 bulan untuk hasil yang maksimal," kata dr. Gary.
ADVERTISEMENT

5. Retinol tidak boleh dipakai di area mata

Ilustrasi skin care di area mata Foto: Shutterstock
Karena mata merupakan area yang cukup sensitif, maka banyak yang menghindari penggunan retinol pada area mata. Padahal, hal ini boleh saja dilakukan dan justru akan membuat hasil penggunaan retinol lebih terlihat.
"Penelitian menunjukkan penggunaan retinol pada area mata justru mendapatkan hasil paling baik. Mungkin akan terasa sedikit perih tapi masih aman untuk digunakan," demikian ujar dr. Gary.