Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0
Nagita Slavina, FUGUKU, & Cover Me Not Bawa Konsep Ramah Lingkungan di JFW 2024
29 Oktober 2023 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dewi Luxe Market menggandeng tiga brand lokal, yakni Nagita Slavina, FUGUKU, dan Cover Me Not untuk memamerkan koleksi busana di runway Jakarta Fashion Week 2024 pada Kamis (26/10). Fashion show yang dilangsungkan Dewi Luxe Market itu bertajuk Tropical Odyssey.
ADVERTISEMENT
Ketiga brand mempersembahkan koleksi terbaru dengan tema berbeda dan unik, sesuai dengan identitas masing-masing. Hanya saja, ketiganya memiliki benang merah yang sama, yaitu berkonsep ramah lingkungan.
Nagita Slavina
Segmen pertama dibuka dengan peragaan busana bertajuk Epiphany dari brand milik Nagita Slavina. Menurut Nagita, dalam konferensi pers, Epiphany bermakna ‘pencerahan’, yang melambangkan bahwa setiap proses, hambatan, dan ketidaksempurnaan dalam hidup bisa menjadi karya yang bernilai.
Brand Nagita Slavina menampilkan ragam busana berbahan denim dengan corak abstrak yang unik. Koleksi Epiphany berkonsep ramah lingkungan karena bahan bakunya berasal dari rekonstruksi ulang produk denim tak terpakai milik Lois Jeans yang kemudian dijadikan potongan pakaian dengan look baru yang trendi. Nagita berhasil mengombinasikan denim dengan warna-warna kontras yang mencolok dalam 10 looks.
ADVERTISEMENT
FUGUKU
FUGUKU menunjukkan kebolehannya pada segmen kedua fashion show Tropical Odyssey. Founder FUGUKU, Savira Lavinia, menerangkan bahwa tajuk busana untuk JFW kali ini adalah Deep Sea. Konsep tersebut terinspirasi dari keindahan bawah laut yang sering ia jumpai saat menyelam. Bekerja sama dengan 30 pengrajin yang kebanyakan perempuan, FUGUKU memproduksi koleksi Deep Sea dari bahan plastik recycle.
FUGUKU menampilkan 16 looks dengan warna kebiruan khas lautan yang dikombinasikan dengan ragam warna cerah. Tak hanya pakaian dengan detail duri, FUGUKU melengkapi koleksinya dengan aksesori, seperti tas dan alas kaki.
Cover Me Not
Segmen ketiga menghadirkan koleksi terbaru Cover Me Not, bertajuk Petruk of The Sea. Kecintaan sang owner, Kelly Tandiono, pada laut dan pertemuannya dengan ilustrator Hagung Sihag menginspirasinya untuk mengkreasikan fashion dengan budaya tradisional wayang. Melalui koleksinya ini, Kelly sekaligus ingin menyampaikan berbagai isu soal laut dan seni tradisional yang perlu mendapatkan perhatian.
ADVERTISEMENT
“Koleksi kali ini tidak hanya tentang look, tapi juga edukasi dan aksi tentang lingkungan laut dan budaya wayang. Harapannya, masyarakat lebih sadar untuk mencintai dan menjaga laut dan wayang agar tetap lestari,” ujar Kelly.
Dibuka dengan pementasan wayang dan monolog Petruk, fashion show Cover Me Not menampilkan 20 look, termasuk pakaian renang dan pakaian pantai beserta aksesorinya.
Koleksi Petruk of The Sea diproduksi dengan proses berkelanjutan dan zero waste. Sisa bahan pembuatan pakaian digunakan untuk membuat produk aksesori, seperti topi dan tas.