news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nancy Pelosi, Sosok Perempuan yang Berani Menentang Donald Trump

6 Februari 2020 8:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi (kanan) merobek naskah pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Kongres Amerika Serikat.  Foto: REUTERS / Jonathan Ernst
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi (kanan) merobek naskah pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Kongres Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Jonathan Ernst
ADVERTISEMENT
Nancy Pelosi kembali mengejutkan dunia dengan aksi politiknya yang berani. Kali ini ia secara terang-terangan menunjukkan perseteruannya dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Hal ini bermula ketika Trump menolak menjabat tangan Nancy pada pidato kenegaraan di Senat pada Selasa (4/2). Dalam video yang beredar di internet, tampak Nancy mengulurkan tangan untuk bersalaman, namun Trump justru langsung berbalik badan. Mendapat perlakuan demikian, Nancy yang terlihat salah tingkah tetap berusaha tersenyum.
Seakan ingin melakukan pembalasan atas perlakuan Trump, setelah pidato Trump usai, dengan wajah tanpa senyum Nancy pun mengeluarkan lembaran naskah pidato Trump dan merobeknya dengan santai.
Banyak masyarakat yang memuji Nancy atas aksinya tersebut, namun tak sedikit juga yang mengkritiknya. Sebagian masyarakat Amerika menilai tindakan Nancy merupakan hal yang tidak terhormat dan sebagian lainnya mengatakan bahwa sebagai perempuan yang kuat, Nancy telah berusaha mengungkap kebohongan besar dalam dunia politik Amerika.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu semua, apa yang dilakukan oleh perempuan bernama asli Nancy Patricia D'Alesandro ini merupakan bentuk keberanian dan ketegasan seorang perempuan dalam dunia politik. Seperti yang sudah diketahui, ini bukan pertama kalinya Ibu lima anak ini melakukan langkah tegas.
Sebelumnya, Nancy memimpin sidang pemakzulan Donald Trump pada Desember 2019 lalu. Pelosi memang mengatakan bahwa pemakzulan akan memecah belah negara. Namun ia kemudian berubah pikiran karena menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh Donald Trump merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan sumpah kepresidenan.
“Demokrasi kita dipertaruhkan. Presiden tidak memberi kami pilihan selain untuk bertindak karena dia mencoba mengorupsi, sekali lagi, pemilu demi keuntungannya sendiri. Presiden menyalahgunakan kekuasaan, membahayakan keamanan nasional, dan merusak integritas pemilu kita,” ungkap Nancy pada Maret 2019 lalu seperti dikutip dari Reuters.
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi (kanan) mengulurkan tangan kepada Presiden AS Donald Trump usai pidato kenegaraan di Kongres Amerika Serikat. Foto: AFP/Olivier DOULIERY
Ketegasan Nancy Pelosi dalam mengambil sikap mendapat pujian dari berbagai media internasional. Ia dinilai menjadi salah satu perempuan berkuasa yang berani. The New Yorker menuliskan bahwa kesaksian Nancy saat proses pemakzulan Donald Trump akan selalu dikenang.
ADVERTISEMENT
“Kesaksiannya akan dikenang karena kecerdasannya, keterbukaannya, kepercayaan dirinya yang besar, dan kesungguhan moral yang dia tunjukkan. Dia (Nancy Pelosi) mengatakan dia memiliki kewajiban untuk bersaksi meskipun kesaksiannya itu membuatnya menjadi sasaran pelecehan,” tulis John Cassidy di The New Yorker seperti dikutip dari Forbes.
Atas ketegasannya, perempuan 79 tahun ini menjadi salah satu perempuan yang masuk dalam daftar The Most Powerful Women 2019 versi majalah Forbes.

Perempuan Pertama yang Menjabat sebagai Ketua DPR

Ketua DPR Amerika Seikat, Nancy Pelosi. Foto: REUTERS/Tom Brenner
Keterlibatan Nancy Pelosi dalam dunia politik sepertinya sudah banyak diprediksi. Sebab keluarganya sendiri dikenal sebagai pejabat yang berdedikasi tinggi terhadap Partai Demokrat.
Dulunya, ia banyak membantu ayahnya, Thomas D’Alesandro Jr., yang pernah menjabat sebagai anggota DPR Amerika Serikat selama lima periode. Ayahnya juga pernah diangkat menjadi Walikota Baltimore selama 12 tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam politik AS, kiprah Nancy dimulai pada 6 Januari 1987, mewakili distrik 8 dari negara bagian California. Sejak itu, karier Nancy di dunia politik kian bersinar. Terhitung pada 2019 lalu, Nancy sudah menjabat sebagai anggota kongres selama 17 tahun.
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi merobek naskah pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Kongres Amerika Serikat. Foto: AFP/MANDEL NGAN
Hingga pada Januari 2019, Nancy berhasil menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Ia adalah perempuan pertama yang berhasil menduduki posisi tersebut di sepanjang sejarah politik Amerika Serikat.
Selama berkecimpung di dunia politik, ia banyak menyuarakan isu-isu penting. Mulai dari membela para pemuda, misi Nancy juga mendukung beberapa isu yang terkait dengan lingkungan, pelayanan kesehatan terjangkau untuk masyarakat, hak LGBT, serta perlindungan konsumen dalam dunia perbankan.
ADVERTISEMENT
Keterlibatannya dalam politik sejak dulu membuat Nancy Pelosi menjadi begitu peka terhadap hal-hal yang menyalahi demokrasi dan aturan-aturan pemerintahan. Oleh karena itu, dengan berani dan tegas ia berani menentang Donald Trump tanpa gentar sedikit pun.