news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pakai Baju Terbuka, Perempuan Ini Viral karena Dilarang Masuk Museum di Paris

11 September 2020 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan di museum. Foto: Unsplash @gilberfranco
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan di museum. Foto: Unsplash @gilberfranco
ADVERTISEMENT
Mahasiswi sastra Prancis, Jeanne, tengah viral di media sosial lantaran dilarang masuk ke museum Musee d'Orsay di Paris, karena mengenakan busana yang dinilai terlalu terbuka.
ADVERTISEMENT
Melalui akun Twitter pribadi miliknya, Jeanne bercerita waktu itu ia mengenakan gaun berpotongan leher rendah karena memang cuaca di Paris sedang panas. Sebelum sempat menunjukkan tiket, petugas museum mengatakan bahwa Jeanne tidak boleh masuk.
"Oh tidak, itu tidak mungkin, itu tidak boleh, itu tidak bisa diterima," ungkap Jeanne menirukan petugas tiket yang melihat penampilannya.
Jeanne merasa apa yang dilakukan petugas itu tidak masuk akal karena ada juga teman perempuan lainnya yang mengenakan crop top sehingga perutnya terlihat tapi tidak dipermasalahkan. Selain itu, perlu ditekankan bahwa museum Musee d'Orsay sendiri menjadi 'rumah' dari berbagai karya seni berkonsep nude yang memperlihatkan anggota intim.
Saat itu, Jeanne diminta untuk memakai jaket tetapi ia sempat menolak. "Saya tidak ingin memakai jaket saya karena saya sakit hati, dipaksa, dan saya malu. Saya merasa semua orang melihat payudara saya. Seakan-akan saya hanya modal payudara saya; Saya merasa seperti perempuan yang dilecehkan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Tak berselang lama, akhirnya Jeanne diizinkan masuk dengan syarat harus mengenakan jaket. Karena kejadian ini, pihak museum kemudian merespon dan minta maaf karena ada kejadian yang merugikan pengunjung.
"Kami sangat menyesali (kejadian tersebut) dan meminta maaf pada pihak yang terlibat, dan kami sudah menghubungi dia," tulis pihak museum Musee d'Orsay di Paris dalam sebuah pernyataan pers.
Kepada BBC, Jeanne pun mengungkapkan bahwa ia senang karena pihak museum menghubunginya dan menyampaikan permintaan maaf langsung.
"Mereka menghubungi saya secara personal dan memahami kondisi saya serta meminta maaf dengan tulus," jelasnya.
Meski begitu, Jeanne tetap mengkritik cara pihak museum dalam merespon kasus ini di media sosial Twitter. Ia menganggap pihak museum gagal mengenali sifat seksis dan diskriminatif saat kejadian tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT