Pangeran Harry dan Meghan Markle Tuntut Media Inggris

3 Oktober 2019 9:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Harry (kiri), bersama Meghan Markle menggunakan hijab saat mengunjungi masjid tertua di Bo Kaap, Afrika, Selasa (24/9/2019). Foto: Getty Images/pool/Tim Rooke
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Harry (kiri), bersama Meghan Markle menggunakan hijab saat mengunjungi masjid tertua di Bo Kaap, Afrika, Selasa (24/9/2019). Foto: Getty Images/pool/Tim Rooke
ADVERTISEMENT
Hubungan buruk antara keluarga kerajaan Inggris dan tabloid dari negara tersebut terus berlanjut. Setelah serangkaian konflik selama beberapa tahun terakhir dan drama berkepanjangan selama hidup Putri Diana, kini giliran Pangeran Harry dan Meghan Markle yang bermasalah dengan media dari negara itu.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Harper's Bazaar, pada Selasa (1/10), Pangeran Harry mengumumkan bahwa ia dan istrinya, Meghan Markle akan menuntut Mail on Sunday serta perusahaan induknya, Associated Newspapers. Pada Februari, media tersebut menyiarkan surat pribadi yang diyakini ditulis oleh Meghan Markle dan dikirimkan kepada ayahnya, Thomas Markle.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan lewat situs resmi Sussex Royal, Pangeran Harry menyebut bahwa media itu mempublikasikan surat tersebut dengan niatan yang buruk. Ia juga menuduh bahwa Mail on Sunday telah memanipulasi beberapa bagian dari surat demi kepentingan mereka.
Pangeran Harry saat berpidato di Dirico Angola. Foto: Dominic Lipinski/Pool via REUTERS
Selain itu, Pangeran Harry juga mengecam beberapa media Inggris. Ia mengatakan bahwa media-media itu--yang telah menulis berita baik mengenai ia dan istrinya selama beberapa pekan ini--juga telah membuat berita buruk mengenai Meghan Markle selama sembilan bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
"Untuk beberapa media itu, ini adalah sebuah permainan. Dari awal, kami tak berniat untuk meladeni hal tersebut. Saya sudah terlalu lama menjadi saksi bisu bagi penderitaannya," tulis Pangeran Harry.
Tidak hanya itu, sang Duke of Sussex juga mengaitkan perbuatan para media Inggris dengan perlakuan yang diterima oleh ibunya, Putri Diana. Sang putri diketahui meninggal pada 1997, saat ia tengah melarikan diri dari kejaran paparazi.
Putri Diana dan Pangeran Harry. Foto: AFP/JOHNNY EGGITT
"Walaupun ini bukanlah langkah yang aman, ini adalah langkah yang tepat. Sebab, ketakutan terbesar saya adalah terulangnya sejarah," tulisnya.
"Saya telah melihat apa yang terjadi ketika seseorang yang saya cintai dikomoditisasi sampai ia tak lagi dilihat sebagai manusia nyata. Saya kehilangan ibu saya dan sekarang, saya melihat bahwa istri saya menjadi korban dari kekuatan yang sama," sambung sang pangeran.
Meghan Markle & Pangeran Harry Foto: Dok.Reuters
Sementara itu, pihak Mail on Sunday mengatakan bahwa mereka akan tetap mempertahankan laporannya. Selain itu, mereka juga mengklaim sama sekali tidak menyunting surat yang dipublikasikan.
ADVERTISEMENT
Adapun surat yang dipublikasikan berisi ungkapan kekecewaan Meghan Markle karena sang ayah lebih memilih untuk berbicara terhadap tabloid daripada dirinya. Sementara, menurut The Daily Mail, Thomas Markle memutuskan untuk mempublikasikan surat itu untuk membantah klaim bahwa Meghan telah berusaha memperbaiki hubungan dengannya. Hubungan antara Meghan Markle dan ayahnya diketahui memburuk setelah sang ayah ketahuan berhubungan dengan paparazzi.