Pangeran Harry Kembali Tuntut Dua Media Inggris

5 Oktober 2019 20:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Harry saat berpidato di Dirico Angola. Foto: Dominic Lipinski/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Harry saat berpidato di Dirico Angola. Foto: Dominic Lipinski/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pertikaian antara Pangeran Harry dengan media Inggris belum selesai. Setelah mengumumkan tuntutan terhadap media Mail on Sunday bersama Meghan Markle, kini sang Duke of Sussex mengumumkan bahwa ia akan menuntut dua media Inggris yang lain.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Reuters, sang pangeran akan menuntut News Group Newspaper selaku penerbit media The Sun, juga Mirror Group Newspapers selaku pemilik The Daily Mirror. Kedua media ini disebut telah menyadap percakapan ponsel Pangeran Harry, meski belum ada keterangan lanjut mengenai percakapan yang dimaksud.
"Klaim atas nama Duke of Sussex telah diajukan di pengadilan tinggi, terkait intersepsi ilegal terhadap pesan layanan kotak suara," ujar seorang juru bicara untuk Pangeran Harry yang tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, menurut royal correspondent BBC, Jonny Dymond, ada kemungkinan bahwa kasus ini berhubungan dengan skandal penyadapan telepon yang terjadi pada awal 2000-an. Saat itu, ponsel pangeran Harry, juga ponsel Kate Middleton, pernah disadap oleh staf News of the World, tabloid milik News Group Newspapers, yang sudah berhenti beroperasi sejak 2011.
Kunjungan Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Archie Harrison ke Afrika Selatan. Foto: AFP/HENK KRUGER
Sejauh ini, perwakilan dari News Group Newspapers telah membenarkan bahwa Pangeran Harry mengajukan klaim hukum terhadap mereka. Sementara, sumber dari Reach PLC (RCH.L) selaku pemilik Mirror Group Newspapers menolak untuk berkomentar mengenai kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Tuntutan ini datang beberapa hari setelah Pangeran Harry dan Meghan Markle mengumumkan akan menuntut Mail on Sunday, terkait publikasi surat pribadi antara Meghan dengan ayahnya. Dalam pernyataan resmi yang dibuatnya pada Selasa (1/10), Pangeran Harry mengatakan bahwa media itu merilis surat tersebut secara ilegal, dengan niatan yang tidak baik.
Selain itu, ia merasa bahwa perlakuan media Inggris terhadap Meghan Markle mengingatkannya terhadap apa yang terjadi kepada ibunya, Putri Diana. Pada 1997, sang putri tewas dalam kecelakaan mobil saat sedang melarikan diri setelah dikejar oleh paparazzi.
"Saya kehilangan ibu saya dan sekarang saya melihat bahwa istri saya menjadi korban dari kekuatan yang sama," ungkap Pangeran Harry dalam pernyataannya.
Tak hanya itu, sang pangeran juga mengecam tindakan beberapa media Inggris, yang disebutnya memiliki 'standar ganda' karena memberitakan hal-hal positif setelah gencar memberitakan hal buruk mengenai istrinya selama beberapa bulan terakhir.
ADVERTISEMENT