Payudara Terasa Sensitif dan Nyeri? Ini 5 Penyebabnya

22 September 2021 10:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi payudara terasa sensitif dan nyeri. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi payudara terasa sensitif dan nyeri. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ladies, kalian mungkin pernah mendapati kondisi payudara yang tidak seperti biasanya. Ada beberapa momen kamu merasakan payudara sensitif dan nyeri. Mengutip Healthline, nyeri payudara memang dapat terjadi, tapi tidak perlu dikhawatirkan.
ADVERTISEMENT
Nyeri payudara jarang menjadi gejala kanker. Faktanya, ada beberapa alasan atau kondisi yang memicu payudara yang sehat terasa sakit. Beberapa di antaranya adalah kekeliruan dalam memakai bra, menstruasi, dan hamil.
Untuk tahu lebih jauh, berikut ini beberapa penyebab payudara sensitif dan nyeri seperti kumparanWOMAN rangkum dari Healthline.

1. Memakai bra yang tidak pas

Salah satu penyebab paling umum dari nyeri payudara adalah memakai bra yang tidak pas. Bra memberikan dukungan untuk jaringan lemak yang berat pada payudara perempuan.
Bra yang terlalu besar, terlalu usang, atau terlalu ketat mungkin tidak memberikan dukungan yang dibutuhkan payudara kalian. Ketika tidak ditopang dengan layak sepanjang hari, payudara bisa dengan mudah terasa sakit. Kalian mungkin juga merasa sakit di punggung, leher, dan bahu.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, mengenakan bra yang terlalu kecil atau ketat dapat memberi terlalu banyak tekanan pada payudara dan menyebabkan sensitivitas. Sebuah studi tahun 2008 menemukan bahwa 80 persen perempuan memakai ukuran bra yang salah. Para peneliti menemukan bahwa hal ini sangat umum di antara perempuan dengan payudara yang lebih besar.

2. Otot tegang

Otot dada yang terletak tepat di sekitar payudara dapat menyebabkan nyeri pada payudara. Saat kalian meregangkan otot ini, rasa sakit bisa terasa seperti berasal dari dalam payudara. Rasa nyerinya juga biasanya terbatas pada satu payudara.
Ketegangan otot dada sering terjadi pada atlet, khususnya atlet angkat besi. Namun, hal ini dapat dengan mudah terjadi pada siapa saja. Kegiatan umum di rumah, seperti menyapu atau bahkan menggendong bayi dapat menyebabkan ketegangan pada otot dada.
ADVERTISEMENT

3. Menstruasi

Ilustrasi payudara terasa sensitif dan nyeri. Foto: Shutterstock
Sebagian besar nyeri payudara perempuan disebabkan oleh perubahan hormonal. Dokter menyebut kondisi ini sebagai nyeri payudara siklik karena secara langsung berkaitan dengan siklus menstruasi.
Hormon seperti estrogen dan progesteron berfluktuasi sepanjang bulan, mendatangkan segala macam perubahan pada tubuh dan otak. Estrogen dan progesteron sebenarnya dapat meningkatkan ukuran, jumlah aliran darah, dan kelenjar susu di payudara. Hal ini menyebabkan payudara membengkak.
Beberapa hari sebelum menstruasi, kedua payudara bisa membengkak dan nyeri. Kalian mungkin juga merasakan nyeri di sekitar payudara, termasuk dada bagian atas, sisi luar payudara, ketiak, dan lengan. Sensitivitas ini akan hilang dengan segera setelah menstruasi berakhir.

4. Tanda kehamilan

Saat pertama kali hamil, tubuh perempuan mengalami banyak perubahan hormonal. Hormon memicu transformasi yang mempersiapkan tubuh untuk mempertahankan kehamilan.
ADVERTISEMENT
Pada minggu-minggu pertama kehamilan, perempuan mungkin mengalami payudara nyeri, bengkak, dan menjadi lunak. Puting payudara mungkin juga menonjol. Jika nyeri payudara semakin parah, kalian bisa membicarakannya dengan dokter.

5. Infeksi

Infeksi pada jaringan payudara disebut mastitis. Mastitis paling sering terjadi pada perempuan yang sedang menyusui. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini biasanya hanya memengaruhi satu payudara. Selain rasa sakit, gejala mastitis bisa berupa pembengkakan dan kemerahan pada payudara. Kalian juga mungkin akan mengalami demam.