Pelecehan di Ruang Publik Masih Marak, Kenapa Banyak Korban Diam Saja?

7 Juni 2021 11:12 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan memakai kerudung. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan memakai kerudung. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjadi korban pelecehan seksual merupakan mimpi buruk bagi siapa saja yang mengalaminya. Apalagi pelaku pelecehan seksual kini tidak segan melancarkan aksi tidak terpujinya di ruang publik. Mulai dari trotoar yang ramai lalu-lalang orang, sampai di dalam angkutan umum yang padat penumpang.
Mirisnya, meski berada di tengah keramaian, sebagian besar korban pelecehan tidak bisa berbuat apa-apa dan cenderung diam ketakutan saat mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari pelaku. Selain shock yang mengakibatkan tubuh sulit bereaksi dengan tepat, kekhawatiran akan mendapat cibiran dan menganggapnya sebagai aib yang harus ditutup rapat menjadi faktor diamnya para korban.
Melihat permasalahan ini, L'Oreal Paris melakukan survei dengan IPSOS pada Januari 2021 dan menemukan fakta bahwa hanya 35 persen korban pelecehan seksual di ruang publik yang mengaku mendapatkan pertolongan. Tidak hanya dari sisi korban, dari survei tersebut, hanya 20 persen saksi yang berani melakukan intervensi mencegah tindakan pelecehan yang lebih jauh lagi.
Ya, para saksi mata yang berada di tempat kejadian juga kerap kali bingung dan tidak tahu tindakan apa yang harus mereka lakukan. Kurangnya edukasi mengenai penanganan tindak pelecehan yang tepat hingga ketakutan akan membuat masalah baru jadi alasannya.
Berangkat dari kondisi yang mengkhawatirkan ini, L’Oreal Paris bersama Hollaback! Jakarta akan kembali mengadakan pelatihan khususnya bagi para bystander atau saksi agar lebih aktif bereaksi terhadap tindak pelecehan di ruang publik. Melalui program yang masuk dalam rangkaian kampanye ‘Stand Up Against Street Harassment’, peserta akan mendapatkan pelatihan dengan metodologi 5D, yakni dialihkan, dilaporkan, ditegur, ditenangkan, dan didokumentasikan.
Tertarik mengikutinya? Yuk, ikut pelatihannya di sesi ketiga webinar ‘Stand Up! Lawan Pelecehan di Ruang Publik dengan Pelatihan 5D dari L’Oreal Paris dan Hollaback!’ yang akan kembali diselenggarakan pada Jumat, 18 Juni 2021, pukul 15.30 WIB, melalui Zoom kumparan.
‘Stand Up! Lawan Pelecehan di Ruang Publik dengan Pelatihan 5D dari L’Oreal Paris dan Hollaback!’ akan kembali diselenggarakan pada Jumat, 18 Juni 2021, pukul 15.30 WIB melalui Zoom kumparan.
Masih bersama Sasha Lauder sebagai host bersama narasumber dari Product Manager dari L'Oreal Paris Skin, Beatrix Oktaviani; serta Co-director of Hollaback! Indonesia, Anindya Restuviani sebagai coach pelatihan 5D, webinar ini akan mengupas habis fakta-fakta seputar pelecehan seksual di ruang publik dan tentunya memberikan edukasi dan contoh tindakan aman yang bisa dilakukan saat melihat pelecehan seksual.
Peserta juga akan mendapatkan e-sertifikat sebagai bukti telah mengikuti pelatihan di webinar ‘Stand Up! Lawan Pelecehan di Ruang Publik dengan Pelatihan 5D dari L’Oreal Paris dan Hollaback! Jakarta’.
Yuk, catat tanggalnya dan jangan lupa daftarkan diri kamu melalui Google form di bawah ini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan L’Oreal Paris