news-card-video
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Penelitian: Rasa Cinta Perempuan Bisa Cepat Memudar Daripada Laki-laki

22 April 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Baik perempuan maupun laki-laki, bisa mengalami perasaan jatuh cinta. Namun, tahukah kamu bahwa ternyata perempuan bisa lebih cepat jatuh cinta daripada laki-laki?
ADVERTISEMENT
Dilansir New York Post, sebuah studi diluncurkan oleh Association for Psychological Science pada Desember 2023 lalu. Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan lebih cepat jatuh cinta daripada laki-laki, terutama di awal hubungan.

Perempuan cepat jatuh cinta, tapi jarang bisa bertahan lama

Namun sayangnya, perasaan cinta tersebut bisa dibilang tidak bertahan lama, Ladies.
Ilustrasi pasangan. Foto: polkadot_photo/Shutterstock
Perempuan yang jatuh cinta bisa menghabiskan waktu bersama pasangannya hampir 60%. Akan tetapi, perasaan tersebut bisa menurun seiring dengan berjalannya waktu.
Hal ini disebabkan karena saat menjalani hubungan, perempuan akan lebih sering melakukan pekerjaan rumah tangga. Sementara laki-laki lebih banyak bersantai.
Seorang profesor ekonomi di Carnegie Mellon University, Pittsburgh, Dr. Saurabh Bhargava, mencatat bahwa memiliki anak juga dapat meredam api cinta bagi pasangan. Hal ini disebabkan karena perasaan cinta itu bisa dialihkan kepada anak-anak, dan perempuan memiliki tugas tambahan, yakni bertugas mengasuh anak.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi mengasuh anak. Foto: Shutter Stock
“Saya pikir ada interpretasi yang optimis terhadap data tersebut – meskipun gairah romantis dan cinta romantis menurun, namun keduanya tetap bertahan,” ujar Saurabh seperti yang dilansir New York Post.
Namun yang pasti, kondisi setiap pasangan tentunya berbeda-beda, ya, Ladies. Bagaimana tanggapan kamu soal penelitian di atas?