news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pentingnya Berikan Perhatian Lebih Terhadap Korban KDRT di Tengah Pandemi Corona

30 Maret 2020 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, tinggal di rumah untuk mencegah Corona adalah hal yang mungkin tidak nyaman, tapi mudah untuk dilakukan. Tidak ada pengorbanan berarti yang harus diambil, selain meninggalkan rutinitas sehari-hari yang biasa dilakukan.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak semua orang merasa demikian. Mereka yang merupakan korban kekerasan domestik atau KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) bisa mengalami masa yang semakin sulit karena pandemi Corona. Terutama, bila mereka terpaksa tinggal satu rumah dengan pelaku dan tak bisa pergi kemana-mana, karena khawatir tertular COVID-19.
Belakangan ini, berbagai laporan banyak berdatangan tentang pentingnya memberikan perhatian lebih terhadap para korban kekerasan domestik di masa COVID-19. Time melansir, di Amerika, ada semakin banyak orang yang menghubungi layanan telepon darurat kekerasan domestik nasional (National Domestic Violence Hotline). Mereka mengatakan bahwa para pelaku menggunakan penyakit COVID-19 sebagai alasan untuk 'memenjarakan' korbannya.
Pada masa ini, pelaku bisa bersikap kasar kepada korban, mengancam untuk meninggalkan mereka dan mengeksposnya terhadap penyakit Corona.
ADVERTISEMENT
"Para pelaku mengancam akan meninggalkan korbannya di jalanan. Kami juga mendengar bahwa sebagian pelaku menghentikan dukungan keuangan dan pengobatan kepada korban," ujar Katie Ray-Jones, CEO dari National Domestic Violence Hotline AS, seperti dikutip Time.
Ilustrasi korban kekerasan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Hal serupa juga terjadi di belahan dunia lain, misalnya di China. Meski tidak merinci jumlahnya, media Axios mencatat, jumlah kekerasan domestik yang terjadi di China meningkat hingga tiga kali lipat pada Februari, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Para aktivis mengatakan, jumlah ini meningkat karena kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah setempat.
Menurut Katie Ray-Jones, sekalipun jumlah kekerasan domestik tidak meningkat selama krisis Corona, orang yang sudah menjadi korban kekerasan bisa menghadapi bahaya yang semakin besar. Para korban tak bisa melarikan diri ke tempat kerja maupun kepada keluarga, juga semakin sulit mencari bantuan kesehatan karena berbagai instansi yang ada tengah berfokus untuk menangani Corona.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, para korban juga mungkin akan kesulitan mencari pertolongan ke tempat lain. Misalnya, karena takut menulari orang tua jika mereka memilih mencari perlindungan ke rumah orang tuanya, atau timbul kekhawatiran mengenai kesehatan bila memilih untuk pergi ke rumah-rumah penampungan.
Ilustrasi korban KDRT. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Anita Bhatia, Deputy Executive Director dari UN Women mengatakan bahwa diperlukan perhatian khusus bagi para korban kekerasan domestik di tengah masa pandemi Corona ini.
"Teknik yang kita gunakan untuk melindungi masyarakat dari virus bisa berdampak buruk pada korban kekerasan domestik," tuturnya, seperti dikutip Time.
"Walau kami sangat mendukung diterapkannya social distancing dan isolasi, kami juga menyadari bahwa ini memberikan kesempatan bagi para pelaku untuk melakukan lebih banyak kekerasan terhadap korbannya," sambung Anita.
ADVERTISEMENT
WHO mencatat, satu dari tiga perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual yang biasanya dilakukan oleh pasangannya. Jumlah kekerasan ini bisa semakin meningkat dalam masa-masa krisis, seperti pada perang, pandemi, maupun bencana alam.
Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian lebih agar dapat menangani masalah ini. Mereka yang mengalami kekerasan dan masih bisa mencari pertolongan, disarankan untuk segera mencari tempat yang lebih aman. Selain itu, pemerintah juga perlu menaruh perhatian khusus agar perempuan yang merupakan korban KDRT bisa tetap hidup layak selama pandemi ini.
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran virus Corona. Yuk, bantu donasi sekarang!