Prof. dr. Dwiana Ocviyanti: Sabun Mandi Bukan untuk Membersihkan Area Kewanitaan
Membersihkan area ini pun tidak bisa sembarangan. Apalagi ketika kita berbicara soal organ reproduksi wanita yang mengalami siklus menstruasi setiap bulannya. Jika tidak dibersihkan secara tepat, risiko terserang infeksi atau gangguan pun semakin tinggi.
Nah, salah satu hal yang perlu Ladies ketahui adalah bahwa sabun mandi tidak boleh dipakai untuk membersihkan area kewanitaan. Dilansir pernyataan Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH. dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), ternyata sabun mandi dapat membunuh bakteri baik dan menghilangkan flora alami yang diproduksi oleh vagina .
Berangkat dari permasalahan ini, sebagai spesialis obstetri dan ginekologi yang tergabung dalam POGI, dr. Dwiana juga mengingatkan seluruh perempuan Indonesia untuk lebih peduli dan mencari tahu cara membersihkan daerah kewanitaan.
Saran dan tips tersebut disampaikan pada webinar bertajuk “Sehat dan Bersih Saat Menstruasi” yang dilaksanakan secara daring melalui channel YouTube Betadine Indonesia, sebagai bentuk peringatan terhadap Hari Kebersihan Menstruasi pada Jumat lalu (28/5).
Lantas, apa saja cara terbaik yang disarankan oleh dr. Dwiana? kumparanWOMAN akan ulas satu-persatu.
1. Mengetahui komposisi cairan pembersih yang tepat
Mulai dari sekarang, hindari membersihkan daerah kewanitaan menggunakan sabun mandi. Ladies dapat menggunakan cairan pembersih khusus vagina. Untuk sehari-hari, gunakan pembersih yang mengandung pH seimbang (3,4 hingga 4,5) dan prebiotik untuk menutrisi bakteri baik sekaligus mendukung produksi flora natural di area kewanitaan.
Perlu diketahui bahwa kondisi vagina pada semua perempuan tidak sama. Untuk itu, penting untuk mengetahui kebutuhan perawatan masing-masing, Ladies.
2. Beri perhatian lebih saat menstruasi
Daerah kewanitaan yang minim sirkulasi udara akan mudah lembap. Ketika menstruasi , daerah ini akan semakin tertutup dengan pembalut, menyebabkan risiko infeksi yang meningkat.
Maka dari itu, penting menjaga kebersihan vagina dengan cara memperhatikan kualitas pembalut dan mengganti pembalut 4 sampai 5 jam sekali. Pastikan Anda mandi dua kali sehari, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
Saat menstruasi, treatment pun berbeda, Anda tidak boleh menggunakan pembersih yang biasa digunakan sehari-hari atau bahkan sabun mandi. Sebagai solusi, Anda disarankan menggunakan antiseptik pembersih area kewanitaan, yakni povidone-iodine.
Bukan tanpa sebab, perbedaan perlakuan ini harus diterapkan supaya risiko infeksi menjadi lebih rendah. Jika dibiarkan, area kewanitaan lebih rentan terinfeksi; yang biasanya menyebabkan keputihan berlebih, gatal, bau tak sedap, hingga ruam merah akibat iritasi.
3. Manfaatkan kebaikan prebiotik untuk area kewanitaan
Cairan pembersih vagina yang mengandung prebiotik akan menstimulasi pertumbuhan bakteri baik (probiotik) untuk melawan bakteri penyebab penyakit, menjaga keseimbangan pH, dan melindungi vagina dari serangan infeksi.
Ya, prebiotik dan probiotik yang seimbang memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan area kewanitaan yang lebih optimal.
4. Memperhatikan arah saat membersihkan vagina
Vagina wajib dibersihkan secara rutin, terutama saat menstruasi. Caranya, bersihkan dengan air bersih yang mengalir. Lalu, mulai bersihkan dari arah depan ke belakang, yakni dari saluran kemih ke arah belakang (anus). Hal ini harus diperhatikan karena daerah anus dapat menjadi tempat berkumpulnya banyak bakteri.
Dengan memperhatikan arah saat membersihkan vagina, kemungkinan kontaminasi bakteri pada area kewanitaan pun akan lebih minim.
Bagaimana Ladies? 4 saran di atas cukup mudah untuk dipraktikkan, bukan?
Jangan khawatir jika selama ini Anda rutin menggunakan sabun mandi untuk membersihkan area kewanitaan! Anda dapat menghentikan pemakaian sekarang juga, dan beralih ke cairan antiseptik seperti yang disarankan.
Ladies, jangan tunggu terserang penyakit. Ayo, jaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan kita sejak dini. Setelah itu, jangan lupa juga untuk bagikan tips ini kepada anak, keluarga, dan teman-teman Anda!
-
Reporter: Rima Mustika