Role Model: Sally, Direktur Legal Nestlé Indonesia Bicara Perempuan & Karier

16 Agustus 2022 20:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Legal Nestle Indonesia, Sally. Foto: Nestle
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Legal Nestle Indonesia, Sally. Foto: Nestle
ADVERTISEMENT
Saat ini perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memiliki karier yang cemerlang. Bahkan saat ini sudah banyak perempuan yang berhasil menduduki posisi pemimpin di perusahaan besar. Salah satunya adalah Sally yang memangku jabatan Direktur Legal Nestlé Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia memulai karier di bidang hukum pada tahun 2005 sebagai Associate Lawyer dengan spesialisasi Investment dan Banking selama 4,5 tahun di Kantor Hukum Rosetini & Partners. Kemudian pada tahun 2009, ia melanjutkan kariernya di Private Equity selaku Corporate Secretary and In-House Counsel dengan spesialisasi Akusisi dan Merger. Pada 2013, Sally bergabung dengan Nestlé Indonesia. Awalnya, ibu dua anak ini menduduki posisi Legal Manager, hingga akhirnya ia menjabat sebagai Direktur Legal Nestlé Indonesia.
Nah, untuk tahu lebih lanjut mengenai sosok Sally yang saat ini sudah 10 tahun bekerja di Nestlé, simak obrolan singkat kami dalam program Role Model kumparanWOMAN berikut ini.
Sally (S): Saya memulai karier di tahun 2005 sebagai konsultan hukum associate lawyer. Kemudian saya berkesempatan untuk melanjutkan karier di Private Equity selaku Corporate Secretary and In-House Counsel. Speciality saya memang lebih ke legal oriented.
Direktur Legal Nestle Indonesia, Sally. Foto: Nestle
Lalu ada tahap di mana saya mau memilih arah karier dan akhirnya berkesempatan untuk menduduki jabatan legal manager di Nestlé. Awalnya saya cuma ingin bekerja yang tidak jauh dari dari rumah dan pada waktu 2013 itu, dari rumah ke kantor itu cuma 15 menit and it was heaven. Tiba-tiba tidak terasa saya sudah 10 tahun bekerja dan sampai hari ini merasa bersyukur dibukakan jalan sama Nestlé.
ADVERTISEMENT
S: Secara fungsi, divisi kami bernama Legal (Hukum), Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan) dan Compliance (Kepatuhan). Tim kami melakukan fungsi advisory (memberikan saran) dalam semua lini operasi perusahaan mulai dari hulu (manufacturing) sampai dengan hilir (marketing). Selain itu, kami juga melakukan fungsi Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan kebijakan internal perusahaan dan fungsi kepatuhan, baik secara internal maupun eksternal.
Tentunya tim Legal mendukung penuh ambisi perusahaan, yaitu membantu anak-anak hidup lebih baik, membantu memperbaiki taraf hidup keluarga di berbagai kelompok masyarakat dan mencapai zero environmental impact dalam operasi yang kami jalankan.
Direktur Legal Nestle Indonesia, Sally. Foto: Nestle
S: Never stop learning, never stop questioning dan time management. Tapi, selain dari capability dan capacity itu, sebenarnya attitude juga penting. Selain itu, harus stay respectful, mengedepankan integrity, dan stay humble atau rendah hati. Semua itu jadi kombinasi yang sangat powerful. Dan menurut saya kerja itu ibadah, jadi selama niatnya lurus, Insya Allah semesta mendukung.
ADVERTISEMENT

Nestlé dikenal sebagai perusahaan yang sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan perempuan melalui kebijakan-kebijakannya, seperti cuti melahirkan berbayar hingga tujuh setengah bulan. Sebagai pemimpin, bagaimana cara Anda mendukung kesejahteraan karyawan perempuan?

S: Saya sangat bangga bisa menjadi bagian perusahaan yang sangat inklusif seperti Nestlé. Harapannya hari ini saya bisa berbagi dan semoga bisa menginspirasi seluruh perempuan di mana pun mereka berada untuk turut bersumbangsih dan mendukung pemberdayaan perempuan. Nestlé saat ini memiliki kebijakan maternity leave sampai dengan 30 minggu dan paternity leave sampai dengan 4 minggu yang berlaku untuk seluruh orangtua, single parent termasuk juga orang tua yang mengadopsi anak.
Saya berusaha membangun komunikasi yang transparan dengan tim dan melakukan planning sehingga saat mendekati waktu cuti sudah tidak merasa kesulitan untuk pembagian tugas. Selain itu, dukungan dari rekan kerja juga bisa membuat karyawan tetap catching up dengan pekerjaan saat kembali dari cuti melahirkan. Hal terpenting adalah komunikasi yang transparan, perencanaan kerja yang jelas dan adil untuk memastikan tim saya merasa terdukung dengan perannya yang baru sebagai seorang Ibu.
Direktur Legal Nestle Indonesia, Sally. Foto: Nestle
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
S: Sangat penting. In my view, ketika ibu membesarkan anak laki-laki, anak tersebut menjadi laki-laki dewasa yang kuat, tapi ibu yang membesarkan anak perempuan, mereka sedang membangun negara yang kuat.
Menurut saya karyawan perempuan itu sangat penting, apalagi dalam sebuah perusahaan. Perempuan itu punya ambisi untuk menanamkan keberagaman dan inklusi berdasarkan nilai-nilai yang berakar pada hormat dan respect. Spirit yang sama kami ambil dimana ambisi Nestlé adalah menanamkan keberagaman dan inklusi berdasarkan nilai-nilai yang berakar pada rasa hormat, termasuk memastikan keterlibatan semua orang dari berbagai generasi.

Apa suka duka yang Anda rasakan saat berkarier di bidang ini? Terutama dalam sudut pandang sebagai salah satu senior female leader.

S: Sukanya banyak, selain maternity leave dan ruang laktasi yang saya sudah sampaikan, sejak 2017 kami juga mengadakan Pop Up Day Care untuk mendukung orang tua bekerja untuk menjaga anak-anaknya selama festive season, seperti saat Lebaran dan Natal. Nestlé juga punya Scholarship Program untuk anak-anak karyawan Nestlé, saat ini mencapai 133 anak dan program ini sudah berjalan lebih dari 25 tahun.
ADVERTISEMENT
Nestlé juga memberikan Employee Assistance Program untuk karyawan yang membutuhkan konseling dari profesional psikolog karena suasana Covid yang sangat menantang untuk siapa pun. Kami juga sudah menerapkan Flexible Working Arrangement dan training internal kami mengenai unconscious bias, sexual harassment and prevention, diversity and inclusion adalah beberapa training yang wajib dilakukan oleh semua karyawan.
Dukanya lebih kepada time management, karena terkadang perempuan Indonesia, terutama perempuan bekerja, memiliki standar ekspektasi diri yang dibentuk oleh ekspektasi sosial yang ada di Indonesia.
Direktur Legal Nestle Indonesia, Sally. Foto: Nestle

Apa pesan Anda untuk perempuan-perempuan yang ingin sukses berkarier seperti Anda?

S: Find your mentor dan berusaha untuk selalu berusaha dekat dengan orang-orang sekitar, seperti ibu, kakak, adik dan sahabat untuk mendapatkan support system. Jangan takut untuk meminta bantuan apabila mengalami kesusahan. We need to lift each other up, kita harus saling dukung sebagai sesama perempuan.
ADVERTISEMENT