Romantis, Ini Isi Kartu Ucapan Hari Valentine yang Usianya Sudah 200 Tahun

15 Februari 2020 10:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi surat cinta Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi surat cinta Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Tak hanya Tahun Baru dan Natal, Hari Valentine juga banyak dimanfaatkan banyak orang untuk memberikan hadiah pada orang terkasih.
ADVERTISEMENT
Untuk memberikan kesan romantis pada kado Valentine, biasanya pasangan akan menambahkan kartu ucapan yang di dalamnya berisi ungkapan cinta kasih atau sekadar ucapan selamat Hari Valentine.
Ternyata cara ini tak hanya dilakukan di era modern saja, melainkan sejak ratusan tahun lalu. Hal ini terbukti dari terungkapnya kartu ucapan Valentine terlama yang ditulis pada tahun 1818. Artinya sekarang kartu ucapan tersebut sudah berusia 200 tahun. Kartu itu kini menjadi salah satu kartu ucapan tertua di dunia.
Menurut laporan New York Post, kartu ucapan tersebut telah tersimpan selama dua dekade dalam sebuah album. Isinya berupa ungkapan perasaan cinta seorang pria kepada kekasihnya.
Kartu ucapan Hari Valentine berusia 200 tahun. Foto: Dok. SWNS
Kartu ucapan Hari Valentine berusia 200 tahun. Foto: Dok. SWNS
Kartu ucapan tersebut dibeli oleh seorang pria bernama Gavin Littaur 20 tahun lalu. “Saya adalah orang yang cukup romantis dan ketika membicarakannya, hal ini kembali menyalakan kecintaan saya pada surat ini. Sangat indah, sangat sangat indah,” ungkap Gavin Littaur kepada South West News Agency (SWNS) seperti dikutip dari New York Post.
ADVERTISEMENT
Gavin juga mengatakan bahwa kartu ucapan tersebut dibuat oleh Dobbs dari London 200 tahun lalu saat Inggris masih di bawah kekuasaan King George III. “Ini (kartu ucapan) termasuk salah satu kartu ucapan Valentine paling awal zaman dulu,” ungkap Gavin.
Lalu seperti apa isi kartu ucapannya yang katanya sangat romantis ini? Simak isinya lengkapnya berikut ini.
From him who upon the return of another Valentine’s Day, looks forward with pleasure to the time when his hopes may be realized; & at the altar of Hymen [Greek god of love] he shall receive the hand accompanied with the heart of her for whom he feels — not a wild and romantic love, which abates after a short acquaintance — but an affection which time increases rather than diminishes.”
ADVERTISEMENT
“Dari dia yang bersama kembalinya Hari Valentine, dengan sepenuh hati menantikan ketika suatu hari nanti harapannya akan terwujud; dan di altar Hymen (Dewa cinta Yunani) dia akan menyambut tangan serta hati dari perempuan yang ia cintai. Cinta ini tidak pudar setelah perkenalan singkat, tetapi menjadi kasih sayang yang kian bertambah seiring berjalannya waktu.”