Sebelum Harry, Edward VIII juga Pernah Mundur dari Kerajaan Inggris

9 Januari 2020 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edward VIII Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Edward VIII Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Pangeran Harry dan Meghan Markle mengumumkan mundur sebagai anggota senior keluarga kerajaan lewat akun Instagram @sussexroyal. Selain mundur, mereka juga mempertegas akan membiayai hidup mereka sendiri, dan lepas dari dana kerajaan.
ADVERTISEMENT
“Kami bermaksud untuk mundur sebagai anggota ‘senior’ dari Keluarga Kerajaan dan bekerja untuk menjadi mandiri secara finansial, sambil terus sepenuhnya mendukung Yang Mulia Ratu,” kata mereka dalam pernyataan resminya yang ditulis pada Rabu (8/1).
Keputusan Pangeran Harry dan Meghan Markle untuk mundur sebagai anggota senior kerajaan tentu mengejutkan dunia. Bahkan tagar Meghan dan Megxit atau ‘Meghan Exit’ pun jadi trending topic di Twitter pada Rabu (8/1).
Mundurnya Pangeran Harry dan Meghan Markle lantas mengingatkan publik akan peristiwa mundurnya Raja Edward VIII dari keluarga kerajaan Inggris pada 1936 lalu. Mantan pejabat pers Istana Buckingham, Dickie Arbiter, pun membandingkan keputusan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan keputusan Edward VIII tersebut
“Itu adalah satu-satunya preseden (atau konsistensi suatu putusan yang satu dengan putusan lain yang memiliki corak, karakter, dan pokok perkara serupa), tetapi tidak ada yang seperti ini di era modern,” kata Arbiter saat diwawancarai BBC.
Wallis Simpson dan Edward VIII Foto: ACME / AFP
Melansir Vancouver Sun, keputusan untuk meninggalkan mahkota kerajaan dilakukan Edward VIII demi menikahi kekasihnya, Wallis Simpson. Kekuasaan Edward VIII pun berakhir di hari ke-325. Edward VIII bahkan belum sempat dinobatkan secara resmi sebagai raja.
ADVERTISEMENT
“Saya, Edward VIII, Raja Inggris, dengan ini menyatakan keputusan saya yang tak bisa dibatalkan, untuk meninggalkan takhta untuk diri saya sendiri dan juga untuk anak keturunan saya,” tulisnya dalam surat yang ditulis pada 10 Desember 1936.
Hari berikutnya, Parlemen Inggris dan House of Lords (Dewan Bangsawan) kemudian mengeluarkan Demise of the Crown --sejenis persetujuan akhir kekuasaan seorang raja, ratu, atau kaisar akibat meninggal dunia atau penyerahan kekuasaan alias turun takhta.
“Langkah dramatis itu menjadi klimaks sepekan penuh ketegangan. Cinta sang raja pada Wallis Simpson, perempuan kelahiran Amerika Serikat yang dua kali bercerai dengan suami sebelumnya, adalah alasan mengapa ia turun takhta,” demikian dilaporkan Canadian Press.
Kisah cinta Edward VIII hingga turun takhta
Wallis Simpson dan Edward VIII Foto: INTERCONTINENTALE / AFP
Di masa mudanya, Edward VIII sendiri dikenal sebagai seorang playboy. Setelah berbagai petualangan cintanya, pada 1931 Edward VIII bertemu dengan Wallis Simpsons, seorang sosialita asal Amerika Serikat yang pernah menikah dua kali, sebelum dengan Edward VIII. Saat berkenalan dengan Wallis Simpson, Edward pun langsung jatuh cinta dan menjalin hubungan secara diam-diam --sebab Wallis Simpson masih menjadi istri dari Ernest Aldrich Simpson.
ADVERTISEMENT
Kisah cinta Edward VIII bisa dibilang cukup rumit. Pasalnya, kala itu, Raja George V (ayah Edward) pernah melarang anaknya untuk berhubungan dengan seorang perempuan yang mantan suaminya masih hidup. Namun Edward nampaknya tidak peduli dengan larangan itu. Ia bahkan pernah membawa Wallis Simpson ke acara jamuan makan malam di istana dan memperkenalkannya kepada ibunya, Ratu Mary.
Lalu, pada 20 Januari 1936, Raja George V wafat dan sebagai putra mahkota, Edward Albert Christian George Andrew Patrick David pun dinobatkan sebagai raja Inggris. Meskipun telah menjadi raja, Edward VIII tetap melanjutkan hubungannya dengan Wallis Simpson.
Wallis Simpson dan Edward VIII Foto: AFP
Pada 1 Desember 1936, Edward VIII lalu memberitahu Stanley Baldwin, Perdana Menteri Inggris, bahwa ia ingin menikahi kekasihnya Wallis Simspons (yang telah bercerai pada 27 Oktober 1936). Namun, Baldwin menentang keras niat Edward VIII itu.
ADVERTISEMENT
Selain PM Inggris, Uskup Agung Canterbury, Cosmo Gordon Lang, juga sangat vokal menentang keras niatan Edward VIII. Namun, Edward VIII tak menyerah, ia lalu mengajukan solusi ‘morganatic marriage atau pernikahan tangan-kiri’ --yang mengizinkan Edward VIII menikahi Wallis Simpson, namun istrinya itu tak mendapat gelar ratu. Namun, Perdana Menteri menolaknya hingga akhirnya Edward VIII mundur pada 10 Desember 1936.
Setelah lengser, Edward VIII lalu meninggalkan Inggris Raya pada 11 Desember 1936, dan bergabung bersama Wallis Simpson di sebuah villa di Cote d’Azur, Prancis. Mereka kemudian menikah pada 3 Juni 1937, serta diberi gelar Duke dan Duchess of Windsor.
Sementara itu, gelar raja Inggris pindah kepada adik Edward, yaitu Albert Frederick Arthur George (ayah dari Ratu Elizabeth II) sejak 11 Desember 1936. Ia kemudian dinobatkan secara resmi menjadi raja pada 12 Mei 1937, dan namanya menjadi Raja George VI.
ADVERTISEMENT