Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sebelum Melamar, Kenali 7 Ciri Perusahaan yang Utamakan Pemberdayaan Perempuan
21 September 2020 12:49 WIB
Kesenjangan gender masih menjadi isu besar yang dihadapi banyak perempuan di dunia kerja. Adanya diskriminasi gender membuat banyak perempuan dinilai kurang mampu dalam menjalani suatu pekerjaan atau duduk di posisi tertentu.
Bahkan riset baru yang dirilis oleh Plan International (Organisasi yang mengurusi hak-hak anak perempuan asal Inggris) menyatakan bahwa 9 dari 10 perempuan muda mengaku ingin menjadi pemimpin, namun merasa takut nantinya mereka akan mengalami diskriminasi gender dan kekerasan seksual ketika sudah berada di level atas.
Selain itu, di Indonesia sendiri angka perempuan di posisi pemimpin masih sangat minim. Berdasarkan laporan Women in Business 2020 yang diambil dari Laporan Bisnis Internasional Grant Thornton (IBR), di Indonesia posisi CEO atau Direktur Pelaksananya dijabat oleh perempuan hanya 20 persen saja. Angka ini sebenarnya mengalami peningkatan 1 persen dari 2019 yang angkanya hanya 19 persen.
Padahal tempat kerja sudah seharusnya mendukung kesetaraan dan mampu menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya nyaman, namun juga membuka banyak kesempatan bagi perempuan. Karena ketika lebih banyak perempuan yang bekerja, maka ekonomi akan tumbuh. Sama dengan ungkapan bahwa jika kita mengedukasi perempuan, maka kita juga akan mengedukasi seluruh generasi.
Pandangan ini diamini oleh Sari Safianti, Managing Director Rhenus Project Logistic. Perempuan yang telah lama berkutat di industri yang didominasi laki-laki ini mengungkapkan bahwa peran perempuan di industri apapun bisa sangat membantu kondisi perekonomian negara.
Pernyataan ini juga didukung oleh data terbaru yang dikeluarkan oleh McKinsey Global Institute. Laporan tersebut menyebutkan bahwa Indonesia bisa meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 9 persen atau 135 miliar dolar AS (Rp 2 miliaran) dalam tujuh tahun ke depan dengan mencapai kesetaraan gender di tempat kerja.
Oleh karena itu, penting sekali partisipasi perusahaan dan pengusaha untuk menerapkan kebijakan yang ramah gender dan mendukung pemberdayaan perempuan . Sehingga, semakin banyak perempuan yang tidak hanya berpartisipasi dalam mendukung ekonomi Indonesia, namun juga bisa duduk dalam posisi pengambilan keputusan atau menjadi leader.
Prinsip ini dikenal dengan 7 Prinsip WEPs (Women’s Empowerment Principles). Beberapa diantaranya adalah adanya pemimpin yang mendukung kesetaraan gender, pekerja perempuan dan laki-laki setara, kesejahteraan pekerja terjamin, mendukung pengembangan profesi bagi pekerja perempuan, menjalankan usaha yang mendukung pemberdayaan perempuan, melakukan kegiatan dan melaporkan pencapaian kesetaraan gender.
Perusahaan yang telah berkomitmen menerapkan 7 Prinsip WEPs ini biasanya akan sangat mendukung karyawan perempuannya untuk memiliki kemajuan dalam karier. Agar kamu tidak salah pilih dan untuk tahu lebih dalam tentang kriteria perusahaan yang ramah gender dan mendukung pekerja perempuan, berikut kumparanWOMAN telah merangkumnya untuk kamu.
1. Kepemimpinan yang mendukung kesetaraan gender
Sebenarnya hal pertama yang paling mudah kamu lakukan untuk mengukur apakah sebuah perusahaan mengutamakan kesetaraan gender adalah dengan mencari tahu apakah di perusahaan tersebut terdapat pemimpin perempuan atau tidak. Caranya cukup mudah, yaitu misalnya dengan membuka situs perusahaan.
Jika kamu melihat adanya pemimpin perempuan di C-Level, mulai dari direktur operasional bahkan mungkin hingga CEO, ini menjadi langkah awal untuk memastikan perusahaan yang mendukung kesetaraan gender.
Poin ini cukup penting, karena dengan adanya kepemimpinan perempuan di sebuah perusahaan, tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan tersebut memiliki kebijakan yang ramah perempuan. Misalnya memastikan perempuan untuk berani mengambil cuti haid tanpa ada judgment tertentu, atau juga menginisiasi cuti ayah. Dengan begitu, keduanya akan merasa dipedulikan oleh atasan maupun perusahaan.
2. Memberikan kesempatan yang sama, inklusif, dan non diskriminasi
Kedua, kamu bisa mengetahui kesetaraan gender di perusahaan melalui gaji yang ditawarkan. Saat wawancara kerja, jangan ragu untuk bertanya berapa standar gaji laki-laki di level yang sama dengan kamu. Setelah itu, tanyakan juga budaya kerja di kantor seperti apa. Apakah setiap atasan memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan maupun laki-laki dalam hal ide, keputusan, hingga mempercayakan proyek besar sesuai dengan kemampuan pekerja, bukan berdasarkan gender.
3. Memperhatikan kesehatan dan keselamatan pekerja, serta bebas dari kekerasan
Nah, hal ketiga yang bisa kamu jadikan ukuran adalah keamanan dan kesehatan yang diberikan perusahaan bagi pekerjanya. Pastikan perusahaan memberi jaminan kesehatan dan keamanan yang adil antara perempuan dan laki-laki. Hal ini mungkin bisa kalian tanyakan langsung ketika sedang menjalani wawancara kerja. Tak perlu bertanya detail, namun pastikan kamu mendapat informasi mengenai jaminan keamanan dan kesehatan di perusahaan tersebut.
Selain kesehatan secara menyeluruh, pastikan juga perusahaan peduli dengan kesehatan reproduksi perempuan. Ladies bisa melihatnya melalui akun media sosial atau situs resmi perusahaan. Biasanya mereka akan mengunggah kegiatan kantor. Beberapa tanda bahwa perusahaan mempedulikan kesehatan perempuan, bisa dilihat misalnya melalui program tes pap smear atau mengundang pihak tertentu untuk mengedukasi mengenai kanker payudara dan kesehatan seksual dan reproduksi.
Tak hanya itu, yang paling penting adalah perusahaan harus menindak keras segala tindak kekerasan dalam bentuk apapun. Baik secara verbal maupun non verbal. Ini juga bisa Ladies tanyakan langsung ketika sedang wawancara kerja. Tanyakan pada mereka apakah pernah ada kasus pelecehan atau kekerasan terhadap perempuan dan bagaimana mereka menanganinya.
4. Menyediakan edukasi dan pelatihan yang setara
Sebelum mengirim CV, ada baiknya kamu riset terlebih dahulu mengenai perusahaan yang ingin dituju. Kira-kira apakah mereka mendukung perempuan untuk bisa menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri? Hal ini bisa tercermin dari program-program edukasi dan pelatihan soal hard skill maupun soft skill di kantor.
Jika tak sempat riset, kamu juga bisa bertanya pada teman yang bekerja di perusahaan tersebut atau bahkan bertanya langsung pada pihak HRD ketika mendapat kesempatan wawancara kerja disana.
5. Melibatkan banyak partner perempuan misalnya usaha kecil dalam rantai produksi
Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah koneksi atau jaringan dari mitra kerja perusahaan. Agar tercipta kesetaraan gender, perusahaan tak hanya perlu memperbaiki sistem secara internal, tetapi juga eksternal. Misalnya, mereka pernah bekerja sama dengan perusahaan lain yang dimiliki oleh seorang perempuan. Baik itu perusahaan besar, bisnis kecil, atau pebisnis perempuan sekalipun.
Kemudian komitmen kesetaraan gender ini juga bisa dilihat dari produk yang mereka hasilkan. Pastikan produk mereka ramah perempuan, mulai dari tahap produksi hingga pemasaran. Cari tahu juga apakah layanan dan fasilitas perusahaan bebas dari perdagangan manusia, perbudakan, atau eksploitasi secara seksual.
6. Mempromosikan kesetaraan gender melalui kegiatan komunitas dan advokasi
Di era modern ini, isu kesetaraan gender menjadi topik yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai materi promosi. Namun bukan berarti perusahaan bisa menggunakannya sebagai pencitraan saja, tetapi juga harus bisa komitmen menjalankannya.
Oleh karena itu, jika perusahaan pernah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kesetaraan gender, coba cek ulang. Apakah kegiatan tersebut memang menjadi salah satu dasar dari keinginan perusahaan untuk mendukung kesetaraan, atau hanya sebatas mengikuti tren.
Biasanya bentuk dukungan tersebut bisa dilihat dari adanya fasilitas, rutinitas kegiatan komunitas, dan advokasi yang melibatkan pekerja dan pihak eksternal. Selain itu, perusahaan juga bisa menunjukkan komitmen mereka dengan mengikuti ajang penghargaan yang berkaitan dengan kesetaraan gender.
7. Transparansi, pengukuran dan pelaporan
Hal terakhir yang bisa kamu lakukan untuk memastikan apakah pilihan kamu sudah benar adalah dengan melakukan riset apakah perusahaan pernah menerbitkan laporan tentang komitmen mereka terhadap kesetaraan gender. Banyak perusahaan yang biasanya mempublikasikan laporan tahunan mereka, dan biasanya mungkin di dalam laporan tahunan tersebut akan tertera juga mengenai komitmen mereka sebagai perusahaan yang ramah terhadap perempuan.
Meski begitu, bukan berarti semua perusahaan sudah siap melakukan tujuh hal ini ya Ladies. Ada perusahaan yang mungkin baru melakukan sebagian saja. Tetapi hal tersebut menunjukkan bahwa mereka memiliki tujuan ke arah yang lebih positif dan inklusif terhadap gender. Jadi satu atau dua poin dari tujuh poin tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan kamu sebelum bergabung dengan perusahaan tersebut.
Dan jika perusahaan kamu tempat bekerja sekarang sudah menerapkan ketujuh hal di atas, kamu bisa mendorong perusahaan mu atau pemimpin perusahaan mu untuk ikut bergabung dan menandatangani 7 Prinsip Pemberdayaan Perempuan situs resmi Women's Empowerment Principles .
Selain itu perusahaan mu juga dapat menominasikan diri dalam UN Women Asia-Pacific WEPs Awards. Ini merupakan inisiatif penghargaan pertama di Asia Pasifik yang memberikan apresiasi bagi dunia usaha (Termasuk UMKM dan perusahaan dari berbagai ukuran dan sektor atas kontribusinya dalam isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender).
Melalui WEPs Awards, UN Women akan memberikan penghargaan bagi perusahaan di 6 kategori terkait pemberdayaan perempuan: Kepemimpinan, Tempat Kerja yang Inklusif Gender, Tempat Usaha yang Responsif Gender, Pelibatan Komunitas & Industri, dan Respon terhadap COVID-19 yang sensitif gender.
Bila perusahaanmu telah membuat berbagai terobosan dan kebijakan yang inklusif gender, ini adalah saat untuk menunjukkannya kepada konsumen, pegawai, dan masyarakat yang lebih luas. Yuk, daftarkan perusahaanmu di UN Women Asia Pacific WEPs Awards sebelum 12 Oktober dengan mengunjungi https://www.asiapacificwepsawards.org
Artikel ini merupakan kerjasama kumparanWOMAN dengan UN Women dalam mengampanyekan pentingnya pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. Untuk artikel menarik lainnya kunjungi collection Perempuan Bicara Kerja
-----