Sederet Manfaat Bangun Pagi, Yakin Masih Mau Begadang?

20 Agustus 2021 8:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi manfaat bangun pagi dan tidak begadang. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manfaat bangun pagi dan tidak begadang. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat berbicara tentang bangun pagi, kebanyakan orang mungkin akan terbagi ke dalam dua kelompok. Pertama, ada kumpulan orang yang kesulitan untuk bangun pagi. Kebanyakan dari mereka lebih suka begadang di malam hari untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Karena itu, mereka disebut night owl.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ada pula kelompok orang yang bisa terlelap dengan cepat di malam hari untuk dapat melakukan rutinitas pagi, seperti berolahraga, membaca buku, atau lainnya. Orang-orang seperti ini biasanya disebut morning person.
Lantas, bagaimana dengan kamu, Ladies? Apakah kamu termasuk night owl atau morning person? Jika termasuk dalam kelompok yang suka bangun pagi, kamu pasti telah merasakan berbagai manfaat dari kebiasaan ini.
Mengutip HelloGiggles, selain bisa bangun tanpa merasa lelah atau pusing, ada manfaat lain dari bangun pagi tepat waktu. Psikolog asal Kanada, Haley Perlus mengatakan bahwa kebiasaan bangun pagi untuk menyelesaikan tugas dapat membantu memberikan pola pikir yang lebih positif sepanjang hari.
"Rasa mampu menyelesaikan sesuatu di pagi hari menciptakan energi yang dapat terbawa sepanjang hari. Ketika sesuatu yang negatif terjadi (selama hari yang produktif), Anda lebih siap untuk tetap positif dan optimis,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Haley, studi juga menunjukkan bahwa menjadi morning person dapat meningkatkan kemampuan kamu dalam berkonsentrasi dibandingkan dengan kelompok night owl.
Selain itu, menjadi morning person bisa membantu meningkatkan reaction time atau kemampuan dalam merespons sesuatu serta conscientiousness atau sifat kehati-hatian kamu.
Ilustrasi manfaat bangun pagi dan tidak begadang. Foto: dok. Unsplash
Dari perspektif kesehatan, penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang lebih suka begadang memiliki kecenderungan peningkatan risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, obesitas, gangguan kejiwaan, dan kematian.
"Beberapa individu mungkin juga mengalami anticipatory anxiety dalam menangani semua tugas untuk hari itu," kata seorang psikiater di AS, Dr. Leela Magavi, M.D. kepada HelloGiggles.
Sebagai informasi, anticipatory anxiety bisa terjadi saat seseorang mengalami peningkatan kecemasan dan stres ketika memikirkan suatu peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Mengutip Verywell Mind, anticipatory anxiety merupakan gejala umum dari kondisi lain, termasuk gangguan panik dan gangguan kecemasan umum.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Leela menyebutkan manfaat lain dari kebiasaan bangun pagi. Apa yang ia sampaikan sebenarnya sejalan dengan pernyataan Haley. Leela mengatakan, “Saya telah menemukan, baik secara profesional maupun pribadi, bahwa peningkatan produktivitas di pagi hari menghasilkan hari yang lebih baik karena dapat menciptakan momentum untuk produktivitas yang berkelanjutan."
Lantas, bagaimana bila seseorang yang terbiasa begadang ingin berubah menjadi morning person?
Penelitian sebenarnya mengungkapkan bahwa ada kecenderungan seseorang menjadi morning person bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Meski demikian, Haley mengatakan bahwa adalah mungkin untuk mengubah rutinitas kamu.
Kunci untuk menjadi morning person ada pada pola tidur malam kamu dan menghindari kebiasaan begadang. Haley mengatakan, “Mulailah di malam hari. Dapatkan tujuh hingga sembilan jam untuk tidur di malam hari sesuai yang direkomendasikan. Ketika Anda mendapatkan tidur yang cukup, Anda memiliki kesempatan yang jauh lebih baik untuk menyukai pagi hari."
ADVERTISEMENT