Self Healing Bisa Dilakukan di Rumah, Ini 5 Rekomendasi Aktivitasnya

11 Agustus 2021 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi meditasi untuk self healing. Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meditasi untuk self healing. Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamu mungkin cukup sering mendengar kabar duka selama pandemi COVID-19. Kamu bahkan juga mengalami kedukaan mendalam akibat kehilangan orang tersayang. Bila kamu mengalami kecemasan cukup lama akibat kondisi tersebut, self healing bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun sejalan dengan pernyataan psikolog anak dan keluarga di Jakarta, Samanta Elsener. Menurutnya, bila kecemasan akibat membaca berita duka tidak hilang setelah seminggu, seseorang perlu melakukan self healing.
“Paling tidak, tanda-tandanya, kalau sudah memengaruhi kita selama dua minggu berturut-turut, dan kita tidak bisa menguasai atau mengelola itu (kecemasan), kita perlu melakukan self healing atau butuh bantuan profesional,” ujar Samanta dalam wawancara khusus dengan kumparanWOMAN pada Senin (9/8).
Ia pun mendefinisikan self healing sebagai penyembuhan diri yang dilakukan secara mandiri. Kepada kumparanWOMAN, Samanta membagikan lima rekomendasi self healing yang bisa kamu lakukan di rumah. Apa saja?

Detoksifikasi

Samanta menjelaskan bahwa salah satu self healing yang bisa dilakukan di rumah adalah dengan detoksifikasi, entah itu detoksifikasi media sosial atau grup percakapan. “Kita mute dulu, jangan kita fokus di situ terus, karena beritanya menyeramkan di grup itu, misalnya,” ujar Samanta.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengaitkan hal ini dengan healthy boundaries, alias menetapkan batasan-batasan yang sehat. Bukan untuk mengabaikan, melainkan demi memberikan batasan yang jelas dan sehat bagi diri sendiri.
“Misalnya jam sembilan malam kita matikan handphone. Jadi kalau ada orang yang menelepon di atas jam sembilan malam, kita tidak tanggapi. Karena kita bukan gurita yang punya banyak tangan dan bisa semuanya,” ungkap Samanta.

Menggambar atau kegiatan lainnya yang menjadi favorit kamu

Ilustrasi perempuan menggambar. Foto: Shutterstock
Saat hendak self healing, kamu juga bisa melakukannya melalui aktivitas yang kamu suka. Kalau suka menulis, kamu bisa menjadikan write therapy sebagai media untuk self healing. Kalau suka menggambar atau merajut, kamu bisa menjadikan art therapy sebagai media untuk self healing.
ADVERTISEMENT
“Ada juga yang sukanya cerita, bisa dengan talk therapy. Atau ada orang yang pemikir banget, jadi dengan cognitive therapy. Jadi, ada banyak. Dengan memahami diri kita, kita kenal diri kita sukanya apa, kebutuhannya apa, kita akan menemukan media yang tepat untuk kita dalam proses self healing itu,” kata Samanta.

Membaca buku

Kegiatan lain yang bisa kamu lakukan untuk self healing adalah membaca buku. Meski self healing merupakan penyembuhan diri yang dilakukan secara mandiri, kamu tetap memerlukan panduan. Dengan membaca buku, kamu setidaknya bisa menemukan cara untuk keluar dari suatu masalah.
“Tapi kalau ternyata kita sudah membeli buku itu dan tidak efektif juga untuk memandu kita mengatasinya. Itu adalah saatnya kita membutuhkan bantuan profesional. Karena kita baca cuma satu buku, kalau profesional membacanya bisa sampai 10 atau 20 buku,” ujar Samanta.
ADVERTISEMENT

Beribadah

Self healing juga bisa berkaitan dengan aktivitas keagamaan, seperti beribadah. Menurut Samanta, ketika seseorang kembali dalam sesi kegiatan keagamaan, hatinya akan terasa lebih damai.
“Jadi biasanya saya kenali dulu profil klien. Klien misalnya agamanya muslim, terus dia cerita, karena stres jadi tidak semangat untuk salat. Yang pertama saya minta perbaikin adalah salatnya dulu. Dia tidak bisa salat lima waktu, satu waktu dulu yang bisa dia sanggupi. Ternyata semakin dia melakukan aktivitas itu, dia semakin terkoneksi dengan dirinya,” ungkap Samanta.
Ketika seseorang terkoneksi dengan dirinya, dia akan semakin mendapat petunjuk. Samanta menyatakan bahwa hal ini berlaku untuk agama apa pun.

Meditasi

Meditasi juga membuat seseorang dapat terkoneksi dengan dirinya. Meditasi sendiri terdiri dari beragam jenis. Karena itu, kamu perlu mengetahui kebutuhan diri terlebih dahulu, sebelum bermeditasi.
ADVERTISEMENT
“Kadang kalau kita tidak tahu profil kebutuhan kita apa, kita ikut meditasi, semuanya kita coba, malah tidak nyambung,” tutur Samanta. Menurutnya, bila sedang berduka, seseorang bisa melakukan loving, kindness, and forgiveness meditation. Dengan meditasi ini, seseorang belajar untuk healing dan mengikhlaskan.