Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Skin Care Natural dan Organik
ADVERTISEMENT
Ladies, dunia kecantikan saat ini tengah berkembang pesat. Seiring berjalannya waktu, banyak juga istilah-istilah baru yang bermunculan. Mulai dari yang menjelaskan kondisi kulit seperti maskne, hingga yang mendefinisikan sebuah produk seperti clean beauty.
ADVERTISEMENT
Padahal skin care natural dan skin care organik sangat jauh berbeda. Baik secara penjelasan atau kandungan bahannya pun tidak sama. Nah, supaya kamu tidak salah pengertian dan bisa lebih aman dalam memilih skin care, kumparanWOMAN telah merangkum perbedaan dari keduanya. Dilansir berbagai sumber, simak selengkapnya berikut ini.
Skin care natural
Istilah skin care natural atau skin care alami ini sudah cukup lama beredar di industri kecantikan. Skin care natural biasanya, adalah produk yang memiliki kandungan bahan alami di dalamnya. Misalnya aloe vera body cream atau rose water toner.
ADVERTISEMENT
Namun menurut laporan Byrdie, ternyata kata natural tidak diatur oleh Food and Drugs Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Jadi, setiap perusahaan kecantikan bisa melabeli produk mereka dengan kata natural atau alami secara bebas meski produknya tidak 100 persen terbuat dari bahan alami.
"Tidak ada sistem resmi yang mengatur soal kata natural atau definisinya. Ini bisa jadi satu hal yang perlu diperhatikan oleh para pengguna karena perusahaan bisa mengeklaim bahwa produk mereka alami meski masih mengandung bahan-bahan yang sintetis atau tidak alami," ungkap Marisa Garshick, MD, seorang dokter kulit di Dermatologi Medis dan Bedah Kosmetik di New York City, seperti dikutip dari Everyday Health.
Meski begitu, Ladies tak perlu khawatir. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar kita lebih tahu bagaimana langkah tepat untuk mengetahui skin care yang digunakan itu alami atau bukan. Hal penting yang harus dilakukan adalah membaca daftar kandungan pada kemasan.
ADVERTISEMENT
Bahan-bahan skin care pada kemasan akan ditulis berdasarkan jumlah yang paling besar hingga kecil. Jadi untuk memastikan skin care kamu natural atau tidak, pastikan bahan sintetisnya berada di urutan paling bawah dengan persentase paling kecil.
Meski terdengar mudah, mencari bahan alami dalam daftar bahan biasanya cukup sulit karena brand menulisnya dengan istilah lain yang membuat mereka terkesan seperti bukan bahan alami. Misalnya seperti sodium chloride yang berarti garam laut atau sea salt. Ada juga nama citric acid yang merupakan kandungan dalam lemon atau buah asam lainnya.
Bagi kamu para pemula harus lebih sabar. Kalau memang benar-benar ingin hati-hati dalam memilih skin care yang dipakai, pelajari dengan baik seputar skin care natural dan istilah-istilah kandungannya.
ADVERTISEMENT
Skin care organik
Sedangkan untuk skin care organik adalah produk skin care yang terbuat dari bahan-bahan alami yang dibudidaya secara organik. Bisa dibilang, skin care organik sudah pasti merupakan skin care natural atau alami. Tapi skin care natural belum tentu bisa dikatakan sebagai organik.
Hal lain yang menjadi perbedaan mendasar antara skin care natural dan organik adalah istilah organik ini telah diakui oleh FDA tapi tetap dengan catatan khusus. Sebuah produk kecantikan bisa dikatakan sebagai skin care organik atau perusahaan bisa melabeli produknya dengan kata "organik" kalau mengandung bahan organik dengan jumlah tertentu.
Di California misalnya, skin care bisa dikatakan organik kalau mengandung 70 persen bahan organik. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, kalau ada produk kecantikan yang dilabeli dengan kata 'USDA (United States Department of Agriculture) Organic', artinya produk tersebut mengandung setidaknya 95 persen bahan organik.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa melabeli produk sebagai skin care organik, perusahaan harus mendapatkan sertifikat tertentu. Ini berguna untuk memastikan bahwa mereka membudidayakan bahannya di tanah yang tidak mengandung zat terlarang atau zat kimia dalam kurun tiga tahun sebelum panen. Beberapa zat yang dilarang dipakai agar bisa menghasilkan bahan organik adalah pupuk dan pestisida.