Studi: Memakai Piyama saat WFH Bisa Ganggu Kesehatan Mental

Ilustrasi Perempuan WFH Memakai Piyama Foto: Shutter Stock

Selama pandemi COVID-19, banyak perusahaan menerapkan sistem bekerja dari rumah alias work from home (WFH). Lantaran bekerja dari rumah, Anda pun jadi tak perlu repot-repot berdandan rapi selayaknya pergi ke kantor. Bahkan, beberapa juga memilih tetap menggunakan piyama karena alasan kenyamanan.

Meski menawarkan kenyamanan, ternyata mengenakan piyama atau pakaian tidur saat WFH bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental, lho Ladies. Hal itu terungkap lewat studi terbaru yang dipublikasikan dalam Medical Journal of Australia.

Studi yang dipublikasikan pada Desember 2020 lalu itu menemukan fakta bahwa mereka yang mengenakan piyama saat bekerja dari rumah (WFH) melaporkan kesehatan mental yang lebih buruk daripada mereka yang memiliki anak kecil.

Untuk diketahui, studi ini dilakukan oleh para peneliti di Woolcock Institute David Chapman and Cindy Thamrin terhadap 163 pekerja dan mahasiswa dari lembaga penelitian medis di Sydney, Australia. Selain itu, studi ini juga dilakukan selama masa lockdown atau pada April dan Mei 2020 lalu.

“Kami menemukan lebih banyak peserta yang mengenakan piyama (selama jam kerja setidaknya satu hari dalam seminggu) melaporkan bahwa kesehatan mental mereka menurun saat WFH,” tulis para peneliti, seperti dikutip dari Mashable.

Ilustrasi Perempuan WFH Memakai Piyama Foto: Shutter Stock

Dalam studi tersebut, para peneliti juga menegaskan bahwa memakai piyama saat WFH tidak menurunkan produktivitas secara keseluruhan, melainkan hanya bisa memperburuk kesehatan mental seiring berjalannya waktu.

Sayangnya, penelitian ini tidak menjelaskan detail alasan mengapa memakai piyama secara langsung bisa menyebabkan penurunan kesehatan mental. Namun yang pasti, para peneliti mendorong banyak orang untuk tetap mengenakan pakaian sehari-hari atau pakaian kerja saat WFH guna mengurangi keparahan depresi.

“Kami menyarankan untuk berganti pakaian sebelum mulai bekerja di pagi hari. Mungkin cara itu bisa melindungi diri dari penurunan kesehatan mental,” tutup peneliti.