Suzy Hutomo Soroti Pentingnya Dukungan terhadap Karier Perempuan

6 Januari 2020 8:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan karier.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini, semakin banyak perempuan yang terjun ke dunia profesional. Tak sedikit di antara mereka yang beraspirasi membangun karier sampai ke jenjang tertinggi, termasuk hingga meraih puncak kepemimpinan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hingga kini, masih ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan terkait keberlangsungan karier perempuan. Terutama, karena bisa jadi, masih ada kondisi yang belum sepenuhnya berpihak kepada para perempuan di lingkungan kerja.
Hal ini dibahas Suzy Hutomo, Co-Founder sekaligus Executive Chairman untuk The Body Shop Indonesia, dalam diskusi plenary untuk acara 'Summit on Girls' di Balai Kartika, Jakarta, beberapa saat lalu. Suzy menjelaskan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung karier perempuan, sekaligus upaya yang dilakukan perusahaannya untuk mendukung kesetaraan antara perempuan dan pria di tempat kerja.
“Untuk The Body Shop, (kesetaraan gender) memang penting, karena pendiri kami, Anita Roddick, adalah seorang aktivis (yang peduli dengan hal tersebut). Gender equality adalah salah satu dasar dari value system yang ada di The Body Shop sejak dulu. Di Indonesia pun begitu,” tuturnya.
Pemilik dan pimpinan The body shop Indonesia, Suzy Hutomo di acara summit on girls di Balai Kartini, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Secara garis besar, ada beberapa hal yang berusaha dilakukan oleh The Body Shop untuk mempromosikan kesetaraan gender dan menyejahterakan perempuan. Dari segi bisnis, mereka menjalankan Community Trade Programme yang dimaksudkan untuk membayar mitra bisnisnya secara adil--termasuk terhadap Asosiasi Perempuan Tungteiya dari Ghana Utara, Afrika, yang menjadi pemasok Community Trade shea butter bagi mereka sejak 1994.
ADVERTISEMENT
Mengutip keterangan dari situs resmi The Body Shop, selain membayar upah yang adil, perusahaan ini juga mengeluarkan biaya tambahan untuk membantu para perempuan ini memiliki pendapatan secara mandiri, juga meningkatkan rasa percaya diri dan hormat dalam diri.
"Kalau dana itu diberikan kepada kelompok perempuan, hasilnya pasti akan berdampak lebih panjang," tutur Suzy, sembari menjelaskan bahwa dana itu biasanya digunakan oleh para perempuan untuk menyejahterakan komunitasnya juga.
Sementara, di lingkup perusahaan, The Body Shop Indonesia berusaha menjadi perusahaan yang lebih 'ramah keluarga' (family friendly). Contohnya, dengan menyediakan waktu kerja lebih fleksibel bagi perempuan yang masih harus mengurus anak kecil, memberikan ruang laktasi yang memadai di kantor utama, sekaligus membuat program ‘bring your child to work’ (mengajak anak ke kantor) saat lebaran tiba. Langkah ini diambil agar para perempuan tetap bisa bekerja, meski harus mengurus keluarganya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, secara khusus, Suzy Hutomo juga menaruh perhatian terhadap keberlangsungan karier para karyawannya.
Pemilik dan pimpinan The body shop Indonesia, Suzy Hutomo di acara summit on girls di Balai Kartini, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Salah satu masalah di perusahaan, mungkin, adalah ketika seorang perempuan menjadi karyawan, lalu naik tingkat menjadi manajer atau junior manager. Pasti pada umur itu, dia juga menikah. Umumnya, pada saat itulah dia akan rentan untuk drop out," ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah itu, The Body Shop berusaha memberikan dukungan karier kepada karyawannya. Salah satunya adalah dengan memberikan mentoring dari staf perempuan yang sudah lebih berpengalaman, termasuk yang ada di jajaran director, general manager, bahkan Suzy Hutomo sendiri. Mereka yang sudah melewati masa-masa itu diharapkan bisa memberikan saran dan dukungan kepada para karyawan yang masih berjuang untuk melewatinya.
ADVERTISEMENT
"Nomor satu, kita mempromosikan agar perempuan punya self-esteem (harga diri). Itu penting. Jadi kita memberikan mentoring kepada perempuan-perempuan, especially yang sedang naik jenjang kariernya," ungkap Suzy.
Lebih lanjut, Suzy Hutomo membahas soal tantangan yang dihadapi oleh perempuan dalam berkarier. Seringkali, perempuan mendapatkan tekanan dari banyak pihak, termasuk dari suami, mertua, atau bahkan rekan kerjanya.
“(Ada orang yang) enggak mau mempromosikan perempuan, karena dia harus mengurus anak dan lain-lain. itu yang harus kita hentikan,” tegasnya.