Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Talkshow Ngobrol Bareng Perempuan, Makin Sibuk saat Ramadan dan Lebaran
16 April 2023 13:57 WIB
·
waktu baca 7 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyambut Hari Kartini dan untuk merayakan semangat para perempuan tangguh di momen Lebaran tahun ini, kumparanWOMAN bersama Grab Indonesia dan OVO menggelar talkshow yang bertajuk Ngobrol Bareng Perempuan: Makin Sibuk Saat Ramadan dan Lebaran, di Grand Indonesia, Jumat (14/4). Talkshow ini juga jadi bagian dari kampanye Role Model #PerempuanSemua kolaborasi antara kumparanWOMAN dengan Grab Indonesia dan OVO.
Dalam talkshow, hadir sederet perempuan tangguh dari berbagai latar belakang profesi sebagai narasumber. Ada aktivis Alissa Wahid, musisi Yura Yunita, womanpreneur/fashion designer Tamara Dai, Chief Communications Officer Grab & OVO Mayang Schreiber, driver ojol kendaraan listrik GrabElectric Sari Mawarti, dan pelaku UMKM Siska Ria Yunita.
Seperti apa kesibukan, tantangan, dan perbedaan kegiatan mereka saat Ramadan ? Bagaimana support system mendukung kiprah para perempuan dengan multiperan tersebut? Yuk, simak kisah inspiratif dari narasumber di sesi talkshow Ngobrol Bareng Perempuan: Makin Sibuk Saat Ramadan dan Lebaran, persembahan kumparanWOMAN, Grab Indonesia, dan OVO, berikut ini, Ladies!
ADVERTISEMENT
Kesibukan perempuan pada bulan Ramadan
Kesibukan perempuan semakin meningkat saat Ramadan dan menjadi sosok kunci di balik layar indahnya Ramadan, baik perempuan/ibu-ibu pekerja maupun ibu rumah tangga. Tidak hanya menyelesaikan pekerjaan di kantor/tempat kerja, perempuan juga berperan besar dalam mengurus keperluan keluarga. Mulai dari berbelanja dan menyiapkan makanan untuk kebutuhan buka puasa dan sahur, hingga menyiapkan semua kebutuhan untuk merayakan Lebaran.
Menurut aktivis pemerhati isu perempuan dan anak, Alissa Wahid, momen bulan suci ini, bagi perempuan, identik dengan mengurus keluarga.
“Ramadan itu identik dengan kedekatan keluarga, selalu waktu banyak untuk keluarga, makanya jadi sibuknya bertambah-tambah,” jelas Alissa.
Lebih lanjut, perempuan juga makin sibuk karena selalu memikirkan banyak hal yang ada di dalam rumah. Dari sinilah perempuan bisa dikatakan sosok yang tangguh.
ADVERTISEMENT
Karena kesibukan tersebut, perempuan harus bisa menjaga esensi bulan Ramadan. Menurut Alissa, caranya adalah dengan selalu mengingat diri sendiri karena perempuan juga manusia yang punya kebutuhan pribadi.
Sementara itu, Yura Yunita mengaku merasakan perbedaan kesibukan antara bulan Ramadan dan bulan lainnya.
“Di bulan Ramadan, apalagi mau Lebaran, itu pasti kesibukannya makin bertambah. Satu yang pasti, kerjaan. Lalu, pasti bagi waktu sama keluarga, apalagi sekarang tahun kedua aku menjadi istri dan harus memikirkan suami,” tutur Yura.
Dikisahkan Yura, dirinya punya semakin banyak urusan menjelang dan saat Lebaran karena menjadi decision maker atau pembuat keputusan dalam keluarga. Kesibukannya mencakup mengurus dekorasi rumah, menentukan tema baju Lebaran, hingga mengatur kegiatan di hari Lebaran. Meski sibuk, ia mengatakan selalu menjalaninya dengan gembira.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, Tamara Dai, yang adalah seorang ibu, womanpreneur, fashion content creator, dan fashion designer, juga turut merasakan kesibukan bulan Ramadan meskipun tidak merayakannya.
“Yang menjadi tantangan di bulan Ramadan ini adalah aku harus menyiapkan takjil buat karyawan-karyawan aku dan mengirimkan hampers untuk rekan-rekan muslim yang bekerja bareng aku,” jelas Tamara Dai.
Hal serupa turut dirasakan oleh Chief Communications Officer Grab & OVO, Mayang Schreiber. Sebagai leader, ibu, istri, dan rekan bagi teman-teman dari berbagai profesi, tak hanya mengurus keluarga dan tim, ia juga menyempatkan waktu berkumpul dengan teman-teman terdekat. Salah satunya untuk buka puasa bersama.
Tidak ketinggalan, dua pejuang tangguh, yakni driver ojol Sari Mawarti dan pelaku UMKM Siska Ria Yunita pun merayakan momen Ramadan dengan berbagai kesibukan. Keduanya menjalankan peran untuk keluarga dan mendorong teman-teman seprofesi untuk ikut maju bersama.
ADVERTISEMENT
Siska, ibu satu anak yang juga seorang Ibu RT ini tidak hanya sibuk menyiapkan orderan untuk usaha sayurnya di GrabMart. Ia juga menyiapkan takjil untuk driver dan teman-teman di Pasar Tomang Barat.
“Biasanya pagi mengantar anak sekolah, baliknya siapin orderan online. Terus yang tiap hari dipikirin itu, ‘Buka puasa nanti pakai apa, ya?” kata Siska.
Sementara itu, datang dari Bali, Sari yang merupakan driver GrabElectric masih semangat bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarga walaupun usianya sudah tidak muda lagi.
“Saya narik biasanya dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Karena bulan Ramadan, saya biasanya jam 10 pagi sampai jam 3 sore. Jadi ada waktu menyiapkan untuk berbuka puasa terlebih dahulu,” jelas Sari.
Tantangan yang dihadapi perempuan multiperan jelang Lebaran
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi Alissa, kurang tepat jika disebut bahwa tantangan yang datang adalah time management. Sebab, waktu tidak bisa dikendalikan. Yang lebih tepat menurutnya ialah manajemen prioritas.
“Yang jadi prioritas kita pasti dapat waktu. Kalau orang sudah mengetahui prioritas, dia akan bisa mengalokasikan waktu sesuai dengan prioritasnya itu,” jelas Alissa.
Tantangan yang dihadapi Alissa saat ini adalah padatnya pekerjaan di bulan Ramadan, terutama jelang Lebaran. Maka dari itu, ia memperkuat support system dengan lebih banyak membangun tim.
Tak jauh berbeda dengan Yura. Ia melakukan beberapa hal agar terhindar dari burnout atau kelelahan karena banyaknya aktivitas yang ia kerjakan.
Yura Yunita memanfaatkan calendar digital untuk mengatur kegiatan, mulai dari bangun tidur, jadwal untuk pekerjaan dan keluarga, hingga waktu untuk menyiapkan makanan buka puasa. Ia juga selalu membagi tugas dengan suami.
ADVERTISEMENT
Kalau bagi Tamara, tantangan yang dihadapi ialah menyiapkan hampers, juga ikut serta membantu rekan atau tim menyiapkan busana Lebaran. Menurutnya, dalam melakukan banyak kesibukan, perempuan selalu bersemangat dan mengerjakan semuanya dengan sepenuh hati.
Kehadiran teknologi sebagai support system para perempuan multiperan
Dalam menjalani kesibukan, termasuk di bulan Ramadan hingga Lebaran, para perempuan yang mengemban multiperan terbantu oleh adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kehadiran teknologi kini bisa dikatakan menjadi support system bagi ibu-ibu/perempuan, karena teknologi bisa membantu keperluan sehari-hari dalam beraktivitas serta kebutuhan Ramadan dan Lebaran.
Tidak hanya itu, kehadiran teknologi dapat memberikan dampak positif dan mendukung perempuan berkarya di era digital ini.
Bagi Yura, kehadiran teknologi sangat membantu kegiatannya sehari-hari. Ia bisa memesan segala macam kebutuhan, seperti makanan, hampers, dan busana, secara online. Dirinya bisa lebih mudah pesan apa pun karena tidak harus repot keluar rumah.
ADVERTISEMENT
“Dulu mungkin harus belanja ke supermarket, belanja ayam, daging, tapi sekarang dari handphone aja langsung checkout,” jelas penyanyi Tutur Batin ini.
Bagi perempuan karier seperti Mayang, pengalaman saat belanja sayur di pasar lebih menarik hatinya. Namun, akibat pandemi kemarin, ia memilih untuk menggunakan GrabMart. Menurutnya, teknologi ini bisa menjadi support system untuk perempuan dengan multiperan karena lebih praktis dan hemat waktu.
“Saya biasanya suka ke Pasar Modern, tapi karena pandemi akhirnya beralih ke GrabMart. Pakai GrabMart hanya 10 menit untuk memilih dan 30 menit kemudian pesanan datang,” tutur Mayang.
Sejalan dengan Mayang, Tamara juga membutuhkan support system yang membantu kegiatannya di bulan Ramadan ini. Ia mengaku tidak kesulitan lagi saat harus mengantar hampers karena bisa memanfaatkan GrabExpress.
Siska turut merasakan manfaat dari adanya teknologi saat ini. Ia bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga saat kesulitan menghadapi pandemi akibat pasar sepi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Teknologi tak hanya mendukung peran perempuan untuk menjalani kesibukan, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian. Berkat teknologi sebagai support system, perempuan semakin berdaya dan dapat ikut memberdayakan orang di sekitarnya untuk maju bersama.
Games menarik dan penampilan spesial Yura Yunita
Setelah sesi talkshow, ada games interaktif, yakni lomba merangkai kulit ketupat. Penonton yang hadir tampak antusias dan ikut meramaikan acara kali ini. Para peserta yang menang mendapat hadiah berupa OVO cash senilai Rp500 ribu, Rp400 ribu, dan Rp300 ribu.
Terakhir, acara ditutup dengan penampilan spesial dari Yura Yunita. Penyanyi asal Bandung itu membawakan enam lagu khusus untuk menghibur para pengunjung di acara Ngobrol Bareng Perempuan: Makin Sibuk Saat Ramadan dan Lebaran. Mulai dari Intuisi, Bandung, Tutur Batin, Dunia Tipu-tipu, Jalan Pulang, dan Harus Bahagia, penampilan Yura disambut antusias. Semua penonton yang hadir turut bernyanyi bersama dan hanyut dalam lantunan lagunya yang kebanyakan bercerita tentang ketangguhan perempuan .
ADVERTISEMENT