news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tampil Berani di Met Gala, Anggota DPR AS Ini Dilaporkan Langgar Kode Etik

15 September 2021 19:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alexandria Ocasio-Cortez di Met Gala 2021, di New York City, Amerika Serikat, Senin (13/9). Foto: Mario Anzuoni/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Alexandria Ocasio-Cortez di Met Gala 2021, di New York City, Amerika Serikat, Senin (13/9). Foto: Mario Anzuoni/Reuters
ADVERTISEMENT
Perdana menghadiri Met Gala, anggota kongres perempuan Amerika Serikat, Alexandria Ocasio-Cortez, mencuri perhatian karena busananya. Perempuan yang akrab disapa AOC ini mengenakan gaun putih simpel model sabrina dari Brother Vellies.
ADVERTISEMENT
Di bagian belakang, gaun tersebut bertuliskan pesan politik sekaligus protes 'Tax the Rich' warna merah. Tulisan ini ditujukan pada masyarakat dan pemerintah supaya orang kaya juga harus ditarik pajak. Sontak AOC mendapat banyak komentar positif karena dinilai berani dan cerdas memanfaatkan momen.
Selang sehari, langkahnya ini kemudian mendapat protes dari Thomas Jones, pendiri American Accountability Foundation, organisasi amal dan pendidikan di AS. Thomas meyakini bahwa AOC sudah melanggar kode etik karena menerima tiket gratis untuk menghadiri Met Gala 2021. Diketahui, tiket Met Gala sendiri dijual seharga 35 ribu dolar AS atau sekitar Rp 498 jutaan.
Menurut laporan New York Post, Jones mengajukan permintaan agar Kantor Etika Kongres melakukan investigasi terhadap AOC. Padahal dalam aturan kongres, semua member diperbolehkan untuk menerima tiket gratis dari acara-acara amal yang diberikan oleh penyelenggara acara. Tetapi Thomas tetap tidak terima, menurutnya Met Gala berbeda dengan acara-acara amal lainnya. Sebab setiap tahun tamu Met Gala selalu dikurasi secara khusus oleh rumah publikasi besar yang menaungi Vogue, yaitu Condé Nast.
Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) di Met Gala 2021. Foto: Getty Images
“Meskipun undangan memuat nama Metropolitan Museum of Art (The Met), pihak museum telah menyerahkan kendali atas daftar undangan ke perusahaan nirlaba, khususnya CondĂ© Nast, dan kepada Chief Content Officer, Anna Wintour,” tulis Thomas Jones dalam suratnya seperti dikutip dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyertakan laporan dari New York Times yang menuliskan bahwa The Met tidak ikut campur dalam pemilihan tamu. Lebih dari 400 tamu yang datang ke Met Gala merupakan pilihan dari Condé Nast.
Sejak lama Met Gala memang menjadi acara penggalangan dana yang seluruh hasilnya akan diberikan pada pihak museum. Namun secara bersamaan Met Gala menjadi acara fashion paling mewah dan bertabur bintang. Dan menurut Thomas ini membuat Met Gala jadi bentuk dari perayaan kemewahan dan eksklusivitas.
Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) di Met Gala 2021. Foto: Getty Images
Tak hanya itu saja, Thomas juga mengeklaim bahwa Instagram, yang menjadi sponsor utama Met Gala 2021, telah berhasil membeli akses langsung ke AOC yang sebelumnya sangat tidak mungkin dilakukan oleh masyarakat biasa. Menurut Thomas Instagram melakukannya dengan cara membayar meja di Met Gala untuk diisi oleh orang-orang khusus yang mereka undang, termasuk AOC.
ADVERTISEMENT
Surat permohonan yang diajukan pada Thomas Jones ini nantinya akan dirujuk oleh Kantor Etika Kongres ke Komite Etik DPR AS supaya bisa ditindak lebih lanjut. Meski begitu, Thomas tidak menyinggung masalah gaun AOC yang berisi protes.
AOC pun menanggapi hal ini dengan berani. Menurutnya, ia hadir sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai perwakilan untuk New York. "Sebelum kalian menggila, pejabat terpilih di kota New York sudah biasa diundang dan menghadiri Met Gala karena tanggung jawab kami dalam mengawasi lembaga budaya kota kami yang melayani publik. Saya adalah salah satu dari beberapa yang hadir. Gaun saya ini merupakan pinjaman dari Brother Vellies," tulis AOC dalam keterangan fotonya di Instagram.
Dalam situs resmi Komite Etika DPR AS sendiri dijelaskan bahwa tiket untuk acara amal tidak termasuk dalam kategori hadiah. "Nilai yang tertera pada tiket atau penggalangan dana merupakan nilai makanan. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli tidak sama dengan nilai tiket," ungkap anggota komite etik seperti dikutip dari New York Post.
ADVERTISEMENT