Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bagi Erna Fatmawati, keterbatasannya dalam mendengar sudah tidak menjadi hambatan untuk bekerja dengan gigih. Erna merupakan seorang mitra pengemudi Grab Indonesia yang juga seorang Teman Tuli . Erna bergabung sebagai mitra pengemudi GrabBike di Grab Indonesia sejak Maret 2022. Kendati baru bergabung bersama Grab Indonesia selama kurang dari dua bulan, Erna telah merasa bahwa Grab Indonesia adalah rumahnya.
Ibu dua anak tersebut Tuli sejak lahir, tetapi keistimewaan yang ia miliki tidak pernah mengurangi semangatnya untuk terus berjuang. Sebagai seorang istri, ia ingin bisa membantu suaminya dalam menambah pendapatan keluarga.
“Saya bekerja sebagai karyawan di sebuah butik. Namun, saya juga ingin membantu suami saya mencari nafkah, oleh karena itu, saya mendaftarkan diri menjadi mitra pengemudi Grab ,” kata Erna melalui bahasa Isyarat, dalam wawancara bersama kumparanWOMAN.
Setiap Senin hingga Sabtu, sejak pukul 9 pagi sampai 5 sore, Erna bekerja di sebuah butik dengan tugas membantu fitting baju. Setelah menuntaskan seluruh pekerjaan di butik, barulah Erna menjalani kegiatannya sebagai mitra pengemudi Grab Indonesia hingga pukul 12 malam.
Erna merasa beruntung akhirnya dapat menemukan peluang penghasilan yang terbuka terhadap orang dengan situasi fisik seperti dirinya . Sebelumnya ia mengaku sangat kesulitan mencari peluang penghasilan karena kondisi pendengaran yang Erna miliki.
Menemukan kenyamanan bersama Grab Indonesia
Keterbatasan pendengaran yang dimiliki Erna ternyata tidak menjadi masalah bagi Grab Indonesia. Dengan tangan terbuka, Grab Indonesia menerima Erna dan memberikan pelatihan untuk bisa menjadi mitra pengemudi yang andal sembari mengembangkan dirinya.Grab Indonesia menjadi wadah bagi setiap orang, termasuk Erna, untuk berpenghasilan secara mandiri.
Ia juga menjelaskan bahwa Grab memiliki juga ragam pelatihan yang dapat diikuti para mitra untuk dapat mengembangkan diri sembari bekerja sebagai mitra pengemudi. “Semuanya ada di GrabAcademy yang ada di aplikasi saya. Jadi seperti menyelam sambil minum air, kami tidak hanya bekerja tapi juga mendapat wawasan baru,” ungkap Erna.
Selain itu, Erna berkesempatan untuk bertemu dengan mitra pengemudi Grab Indonesia yang sesama Teman Tuli dan mengembangkan jejaring pertemanannya.
Tak mungkin tanpa tantangan
Namun tentu saja, setiap pekerjaan selalu hadir dengan tantangan tersendiri. Bagi Erna, tantangan sebagai mitra pengemudi datang dalam berbagai bentuk, mulai dari komunikasi dengan penumpang, hingga adanya penumpang yang membatalkan pesanan.
“Menjadi mitra pengemudi Grab memang tidak mudah, karena ada beberapa tahapan yang perlu saya lewati juga. Saya sendiri mengalami kesulitan apabila penumpang menggunakan opsi menelepon mitra pengemudi. Tidak hanya itu, ada juga penumpang yang membatalkan pesanan,” jelas dia.
Meski demikian, Erna tidak sendiri. Ada hati-hati nan tulus yang bersedia mengulurkan tangannya untuk membantu Erna dan Teman Tuli lainnya di Grab Indonesia. Lewat Sahabat Tuli Driver Community, relawan-relawan Dengar seperti Fika Chasasmeta, dengan sepenuh hati bersedia membantu Erna.
Fika merupakan mitra pengemudi Grab Indonesia yang bergabung sejak 2019. Selain nyaman karena jam kerja yang fleksibel, Fika juga merasa senang bisa mencurahkan dukungannya terhadap Teman-teman Tuli di Grab Indonesia.
Sejak itulah, ia sudah gigih memberikan bantuan kepada para mitra pengemudi Tuli di Grab Indonesia. Bagi Fika, orang yang bisa mendengar saja sering kali menemui kesulitan ketika bekerja. Oleh karenanya, bisa dibayangkan kesulitan yang dihadapi Teman Tuli.
Rasa ingin membantu pun jadi latar belakang kuat Fika untuk mengulurkan tangannya, mulai dari membantu Teman Tuli dalam pendaftaran sebagai mitra pengemudi Grab Indonesia, hingga menolong di pekerjaan sehari-hari seperti membalas pesan dari penumpang.
“Saya perasaannya terharu, seneng, ajak teman-teman untuk bisa bergabung ke Grab dan komunitas. Saya dibantu dengan delapan orang volunteer lainnya. Ini satu kesenangan saya tersendiri, bisa membantu Teman-teman [Tuli] bergabung di Grab,” ungkap Fika.
Fika, yang mempelajari bahasa isyarat secara otodidak sejak 2017, pertama bertemu dengan Erna ketika suami Erna mendaftarkan diri sebagai mitra pengemudi Grab Indonesia. Tak lama setelahnya, Erna ikut mendaftarkan diri lewat bantuan Fika. Ketika membantu proses pendaftaran Erna sebagai mitra, ia turut membantu 58 Teman Tuli lainnya.
Grab Indonesia membuka peluang penghasilan bagi semua
Inklusivitas Grab Indonesia tercermin dari hadirnya peluang penghasilan bagi seluruh pihak, tanpa memandang gender, status, hingga latar belakang kondisi fisik. Dengan ini, Grab Indonesia turut membantu para mitranya dalam meraih harapan yang telah mereka impi-impikan.
Erna mengungkapkan, selama ini dirinya bekerja dengan Grab Indonesia karena termotivasi akan dua anak perempuannya yang masih kecil, yaitu berusia delapan dan sepuluh tahun. Ia pun menyampaikan cita-cita yang ingin ia raih nantinya.
“Ingin anak-anak sekolah sampai kuliah. Ingin juga bisa beli rumah sendiri,” ungkap Erna dalam bahasa isyarat, yang diterjemahkan oleh Fika. Lewat kemitraan dengan Grab Indonesia, peluang penghasilan bagi Erna untuk bisa menggapai impian tersebut pun terbuka.
Pun dengan Fika. Sebagai mitra pengemudi di Grab Indonesia, Fika merasa sangat senang bisa membeli barang dan kebutuhannya lewat uang yang ia peroleh sendiri.
“Keinginan saya tentu bisa terus bersama Grab, ya. Waktu kerjanya fleksibel, saya bisa nabung, apa-apa bisa terbeli. Saya bisa kerja, bisa membantu. Mimpinya ke depan bisa tetap, saya lebih berkembang bersama Grab,” kata Fika.
Terbukanya peluang besar bagi mitra usaha GrabFood Grab Indonesia
Peluang penghasilan tidak eksklusif terbuka bagi para mitra pengemudi Grab Indonesia saja. Mitra usaha di GrabFood pun turut merasakan manfaat besar setelah memutuskan bergabung dengan salah satu platform andalan Grab Indonesia tersebut.
Salah satu mitra merchant yang merasakan manfaatnya adalah Linda. Ia adalah seorang pengusaha UMKM “Nasi Uduk & Nasi Rames Hj Jinun Mpo Linday” yang terdaftar dalam platform GrabFood sejak Februari 2020.
Bersama GrabFood, Linda menjelaskan bahwa ia memperoleh penghasilan yang sangat memadai. Sebelumnya, ia hanya mengandalkan penghasilan lewat pelanggan yang datang ke rumah untuk beli, dan orang yang lewat untuk mampir. Namun, setelah bergabung dengan GrabFood dan menjalani pelatihan, jumlah pelanggannya melesat.
Di hari pertama bergabung dengan GrabFood, “Nasi Uduk & Nasi Rames Hj Jinun Mpo Linday” mencatat 14 transaksi senilai ratusan ribu. Satu setengah tahun kemudian, UMKM milik Linda berhasil mencatat transaksi dengan nilai mencapai ratusan juta.
“Alhamdulillah, setelah saya tahu ada Grab, saya daftar GrabFood, awalnya, sih, enggak langsung jualan. Kita perlu belajar dulu, nge-set menu, bikin foto yang bagus. Awalnya saya ambil foto orang dulu untuk penjualan pertama. Nah, Alhamdulillah dengan masuk ke komunitas-komunitas, saya bisa belajar hingga kini saya setiap hari bisa dapat 80-100 pesanan. Sangat terbantu dengan GrabAcademy,” jelas Linda.
GrabAcademy merupakan sebuah platform yang menjadi tempat pelatihan online bagi para mitra Grab Indonesia. Pertama diluncurkan pada 2018, GrabAcademy ini dapat diikuti oleh seluruh mitra Grab Indonesia.
Dengan berbagai fitur dan pelayanan memadai yang disajikan, terbukti bahwa Grab Indonesia mampu mendukung perempuan Indonesia untuk bisa tetap berdaya serta berpartisipasi dalam memotori perekonomian Indonesia.
—
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama kumparanWOMAN dengan Grab Indonesia. Simak kisah menarik lainnya seputar pemimpin perempuan di Grab Indonesia melalui topik #PercayaPerempuan.