news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Menjaga Kelembapan saat Sering Mencuci Tangan karena Corona

17 Maret 2020 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cuci Tangan.  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cuci Tangan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, kita tentu sering mendengar ajakan untuk rajin membersihkan tangan, demi bisa mengurangi risiko penyebaran virus Corona atau COVID-19. Dengan rajin mencuci tangan, kita diharapkan bisa membunuh virus, sekaligus mencegah transmisi kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Ada dua cara membersihkan yang dianjurkan, yaitu dengan menggunakan air mengalir dan sabun atau dengan memakai hand sanitizer. Kedua cara ini sama-sama bisa membantu seseorang agar tetap higienis, baik saat berada di dalam rumah maupun dalam perjalanan.
Namun, saat sudah sering mencuci tangan, kita mungkin mulai menyadari perubahan pada kulit. Tangan yang sebelumnya halus dan lembap, mulai terasa keriput dan kering, bahkan mungkin mengelupas di beberapa tempat.
com-Ilustrasi mencuci tangan dengan air mengalir Foto: shutterstock
Menurut Dr. Indah Widyasari, SpKK, ini bisa terjadi karena pada dasarnya, disinfektan ataupun air bisa menghilangkan pelembap alami pada kulit.
"Dan (ini) lama-lama dapat mengakibatkan kulit tangan kering dan kasar, juga dapat memicu reaksi peradangan seperti hand eczema atau dermatitis kontak iritan," ungkap Dr. Indah saat dihubungi oleh kumparanWOMAN melalui WhatsApp, Senin (16/3).
ADVERTISEMENT
Menurut dokter yang praktik di klinik Bamed Skin Care Menteng, Jakarta ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencuci tangan, baik dengan air atau pun hand sanitizer. Bila membersihkan tangan dengan air dan sabun, kita disarankan menggunakan air dalam suhu biasa, bukan air panas, agar kulit tidak kering.
Kemudian, kita bisa memilih sabun cuci tangan yang bersifat lembut, terutama bagi orang-orang yang memiliki bakat kulit kering atau riwayat atopi. Sebab, sabun yang terlalu keras bisa memicu iritasi atau peradangan pada tangan.
Sementara, bila menggunakan hand sanitizer, kita disarankan untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama, pilihlah yang hand sanitizer yang setidaknya memiliki 60 persen alkohol. Kemudian, pilihlah produk yang tidak menggunakan pewangi dan pewarna, untuk menghindari iritasi pada kulit. Bagi pemilik kulit sensitif, kita bisa mencari hand sanitizer dengan bahan anti inflamasi natural, seperti aloe vera.
Ilustrasi Cuci Tangan. Foto: Shutter Stock
Untuk mencegah peradangan, kita juga disarankan untuk melepas aksesori saat sedang membersihkan tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
ADVERTISEMENT
"Bila tidak, bahan sabun atau hand sanitizer dapat menempel dan meningkatkan risiko peradangan kulit," ungkap Dr. Indah.
Setelah memperhatikan komposisi produk, kita juga bisa menjaga kondisi kulit tangan dengan menggunakan pelembap atau hand cream. Menurut Dr. Indah, hal ini sangat dianjurkan, mengingat sifat disinfektan yang bisa mengikis pelembap alami yang melindungi kulit.
"Nantinya, bila barrier (lapisan pertahanan) kulit rusak atau tidak optimal, bahan iritan apa pun makin mudah masuk dan dapat memicu reaksi inflamasi atau peradangan. Ini juga (bisa) membuat bakteri lebih mudah untuk masuk dan memicu infeksi," papar Dr. Indah.
Ilustrasi hand cream. Foto: Shutterstock
Maka, Dr. Indah menyarankan untuk selalu menggunakan hand cream atau moisturizer untuk melindungi skin barrier. Secara khusus, dia menyarankan agar kita menggunakan pelembap berbahan krim untuk pagi atau siang hari saat bekerja, kemudian pelembap oil atau petrolatum jelly-based untuk malam hari. Kita juga bisa menggunakan pelembap yang bersifat humektan, alias dapat mengunci kelembapan kulit dan bersifat sebagai emolien (menghaluskan kulit).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, sang dokter mengatakan bahwa orang-orang yang cenderung rentan terhadap peradangan kulit bisa memilih pelembap terapeutik, yang mengandung bahan seperti seramide dan lipid. Demi mengurangi risiko, mereka sebaiknya memilih produk dengan label dermatologist tested, hand eczema prone, fragrance free, dan bebas pewarna.
Ilustrasi Hand Sanitizer Foto: Dok. Shutterstock
Sementara, bagi orang yang memiliki alergi terhadap alkohol, bisa menggunakan hand sanitizer berbahan non-alkohol atau yang hanya mengandung antiseptik, seperti chlohexidine, atau beralihlah kepada air dan sabun.
Secara umum, penggunaan pelembap disarankan setiap baru mencuci tangan dengan air, sabun, ataupun alkohol. Agar tidak lupa melakukannya, kita dapat meletakkan pelembap maupun hand cream di samping tempat cuci tangan, atau dengan membawanya kemana pun kita pergi.