Urusan Politik hingga Kekuasaan, Ini Alasan Terjadinya Pernikahan antar Kerajaan

4 April 2020 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto pernikahan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. Foto: INTERCONTINENTALE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Foto pernikahan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. Foto: INTERCONTINENTALE / AFP
ADVERTISEMENT
Ladies, tahukah Anda bila Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip, merupakan saudara sepupu? Ya, dalam struktur keluarga, keduanya merupakan cicit dari Ratu Victoria, Ratu Inggris pada tahun 1837 yang menikah dengan Pangeran Albert dari Kerajaan Jerman.
ADVERTISEMENT
Mungkin, menikah dengan saudara sendiri memang terdengar tabu di era modern saat ini. Namun intermarriage atau pernikahan dengan saudara sendiri adalah sebuah tradisi dan kebijakan yang kerap dilakukan oleh anggota keluarga kerajaan dunia sejak dulu. Pernikahan ini dikenal dengan nama Royal Intermarriage.
Pernikahan antar kerajaan ini dilakukan oleh dua keluarga kerajaan yang berkuasa dan memiliki kekuasaan yang setara. Biasanya, raja dari masing-masing kerajaan akan menikahkan anak laki-laki dan perempuan mereka dengan tujuan memperbaiki hubungan pemerintahan. Pernikahan tersebut juga dilakukan untuk dijadikan sebagai strategi diplomasi demi kepentingan bersama.
Maria I dari Kerajaan Portugal adalah salah satu keluarga kerajaan yang menikah dengan pamannya sendiri. Foto: Wikimedia Commons
Menurut informasi yang didapatkan melalui laman Wikipedia, pernikahan antara kerajaan ini banyak terjadi di kerajaan-kerajaan Eropa pada era medieval hingga masa Perang Dunia I.
ADVERTISEMENT
Zaman dulu, para raja berusaha untuk mendapatkan citra yang baik di hadapan masyarakat dan kerajaan lainnya. Upaya tersebut biasanya menyebabkan terjadinya perang dingin atau bahkan menghasilkan perdamaian.
Ratu Victoria dengan Pangeran Albert Foto: Wikimedia Commons
Nah, di sinilah pernikahan antar kerajaan menjadi tradisi yang penting. Sebab pernikahan zaman dulu tak hanya bisa menyatukan dua hati, dua manusia, tetapi juga dua kerajaan besar. Sehingga yang tadinya terjadi perseteruan, dua kerajaan bisa hidup berdampingan dengan damai.
Pernikahan tersebut juga bisa meningkatkan prospek akuisisi teritorial yang tadinya ilegal menjadi legal. Selain itu, cara ini juga bisa menjadi jaminan bagi seorang raja untuk tetap bisa memberikan warisan pada keluarganya meski mereka tidak memiliki keturunan laki-laki yang akan meneruskan kekuasaannya.
Potret Pangeran William dari masa ke masa Foto: Kensington Palace
Di beberapa kerajaan Eropa, banyak keluarga kerajaan yang menikah dengan sesama keluarga kerajaan. Beberapa diantaranya adalah Raja Edward VII yang menikah dengan sepupunya Alexandra dari Kerajaan Denmark pada 1863. Lalu ada juga Maria I dari Kerajaan Portugal yang menikahi pamannya sendiri, Peter III. Namun tradisi tersebut mulai memudar pada abad ke-16. Dan di era modern saat ini, para anggota kerajaan kebanyakan menikah dengan siapa saja, bahkan dengan masyarakat biasa seperti Pangeran Rainier III dari Monako yang menikah dengan aktris Grace Kelly hingga Pangeran William yang menikah dengan Kate Middleton.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran virus Corona. Yuk, bantu donasi sekarang!