Vogue Inggris Dikritik Netizen, Dianggap Edit Foto Model Afrika Jadi Makin Gelap

26 Januari 2022 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampul Vogue Inggris edisi Februari 2022. Foto: Instagram/britishvogue
zoom-in-whitePerbesar
Sampul Vogue Inggris edisi Februari 2022. Foto: Instagram/britishvogue
ADVERTISEMENT
Vogue Inggris tengah menjadi sorotan di media sosial usai meluncurkan sampul edisi Februari 2022. Vogue Inggris bahkan mendapat banyak kritik dari netizen karena dianggap salah dalam menginterpretasikan warna kulit dari semua model yang tampil di sampul majalah.
ADVERTISEMENT
Mengutip Hypebae, edisi tersebut menampilkan sembilan model kulit hitam yang tengah naik daun dari Afrika, yaitu Anok Yai, Adut Akech, Amar Akway, Majesty Amare, Akon Changkou, Maty Fall, Janet Jumbo, Abeny Nhial, dan Nyagua Ruea. Edisi itu juga berada di bawah arahan editor-in-chief, Edward Enninful.
Bermaksud ingin menyoroti keberagaman dan inklusivitas, tim editor majalah gaya hidup itu justru mendapat kritik. Netizen menilai bahwa Vogue Inggris keliru dalam menginterpretasikan warna kulit dari semua model yang tampil di sampul majalah. Bahkan, netizen juga menyebut kalau beberapa model sengaja dibuat lebih gelap dari kulit asli mereka.
“Ini bukan warna asli kulit mereka! Dan semuanya memakai rambut palsu. Bukan cara yang benar untuk menghargai mereka,” kata salah satu netizen.
ADVERTISEMENT
Ada juga netizen yang menyoroti pilihan warna backdrop atau latar belakang pemotretan. Alih-alih memakai backdrop warna cerah yang akan menonjolkan kecantikan kulit para model, tim editor justru menggunakan warna cokelat yang terkesan suram.
“Sampul majalah ini aneh. Pencahayaannya tidak ada. Backdrop-nya tidak bagus. Perbedaan warna kulit dan highlight-nya hilang. Dan para model Afrika ini semuanya memakai wig bergaya Eropa. Hah? Vogue Inggris benar-benar harus mempekerjakan fotografer warna kulit hitam,” timpal netizen lain.
“Penggelapan yang disengaja dalam pasca-produksi, ekspresi kaku dan tidak adanya aura kebahagiaan sangat menjelaskan tentang bagaimana institusi fashion kulit putih memandang perempuan kulit hitam,” komentar netizen lain.
Sementara itu, Edward Enninful sendiri menjelaskan inspirasi di balik sampul majalah tersebut. Tim editor yang dipimpinnya konon ingin mengangkat para model berbakat berdarah Afrika yang tak hanya unik dan cantik, tapi juga cerdas.
ADVERTISEMENT
“Saya melihat semua model luar biasa dari seluruh Afrika yang begitu lincah dan cerdas. Perempuan-perempuan ini mendefinisikan ulang apa artinya menjadi model fashion,” kata Edward Enninful seperti dikutip dari Hypebae.
Edward melanjutkan, “Anda tahu, fashion cenderung mengikuti arus. Kami memiliki model Belanda, Rusia, dan Eropa Timur. Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, model kulit hitam mulai menonjol, saya senang bahwa kami akhirnya bisa memberikan lebih banyak ruang untuk kecantikan Afrika.”