Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Yura Yunita: Beri Kekuatan untuk Perempuan Lewat Karya Seni
21 April 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 4 menitBagi sebagian pendengar karya musiknya, Yura Yunita bukan sekadar penyanyi. Lebih dari itu, musisi 31 tahun tersebut dianggap sebagai sosok role model yang mampu membangkitkan kekuatan lewat lagu hingga aksi panggung, terutama bagi sesama perempuan .
Yura, dalam perbincangan dengan kumparanWOMAN baru-baru ini, mengaku bersyukur tatkala lagu-lagunya dinilai mampu memberikan kekuatan untuk banyak perempuan. Terlebih, mengingat selama ini ia lebih fokus menelurkan karya yang dapat berpengaruh bagi dirinya sendiri.
“Kalau ternyata bisa bermanfaat dan memberi kekuatan yang besar kepada pendengar, itu bonus. Minimal harus bermanfaat untuk diri sendiri,” ucap Yura Yunita.
Melalui lagu-lagunya, sesungguhnya Yura berupaya untuk menguatkan diri sendiri, membuat perubahan-perubahan kecil yang positif, hingga menerima diri seutuhnya apa adanya. Sebab, seperti banyak perempuan lain, ia pun pernah merasa insecure karena ketidaksempurnaan.
Kini, tak sedikit perempuan yang berterima kasih kepada Yura. Berkat karya-karya musiknya, mereka bisa lebih bersyukur, merasa dikuatkan, maupun mendapatkan semangat positif dalam menjalani hidup. Tiap mengingat fakta ini, Yura mengaku mendadak emosional.
“Ada yang pernah bilang, enggak jadi bunuh diri gara-gara dengar karya aku. Ada yang merasa dikuatkan, lebih bersyukur karena bisa menerima diri apa adanya setelah mendengar lagu aku,” tuturnya dengan suara bergetar menahan tangis haru.
“Dulu aku butuh dikuatkan sama orang lain. Sekarang, dengan berkarya, ternyata vibrasi yang aku rasakan—karena pesan yang aku tulis di lagu aku juga untuk aku sendiri—ternyata bisa sampai ke orang lain. Itu anugerah yang luar biasa,” tambah Yura sambil matanya berkaca-kaca.
Perempuan, menurut Yura, sangat peka dalam mendengarkan suara batin. Kekuatan ini pula yang telah membantunya dalam melahirkan karya musik penuh makna.
Yura Yunita sebagai perempuan multiperan
Selain berkiprah di dunia tarik suara, Yura menjalani hari-hari dalam perannya sebagai istri, anak, teman, hingga pemimpin. Terkait pribadinya sebagai perempuan multiperan ini, ada tantangan-tantangan yang senantiasa ia hadapi.
“Hal yang paling menantang bagi perempuan adalah pola pikir,” ucapnya.
Yura, seperti juga yang mungkin dialami banyak perempuan lain, kerap merasa tak cukup baik dalam melakukan segala sesuatunya. Ia juga sering dilanda kekhawatiran mengenai kemampuannya untuk melakukan suatu hal.
Ya, bagaimana menanamkan pola pikir bahwa ia punya nilai tersendiri, berharga, hingga bisa melakukan hal-hal yang diinginkan menjadi tantangan besar bagi Yura. Meski begitu, Yura telah sadar dan mulai berusaha untuk berproses dan bertumbuh untuk menjadi versi terbaik dirinya.
Di samping itu, masih tentang tantangan yang dihadapi sebagai perempuan, Yura mengaku merasakannya pula di momen Ramadan. Ia beranggapan, perempuan seolah menjadi tumpuan terkait rutinitas sepanjang bulan puasa, terutama dalam keluarga.
“Mulai dari buka puasanya, pilih makanan, belanja, bangunin sahur keluarga. Kayaknya banyak sekali perempuan harus mengambil keputusan-keputusan kecil setiap detiknya, setiap waktunya, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga,” tutur Yura.
Di hari raya Idulfitri pun, dikisahkan Yura, ia kerap diberi tanggung jawab oleh keluarga besar untuk mengatur banyak hal. Tantangan yang satu ini, menurutnya, selalu dirinya jalani dengan hati senang.
“Biasanya, di pekerjaan aku sebagai penyanyi, aku yang diurusin. Segala macam itu sudah ada tim yang urus. Tapi, saat Idulfitri, adalah aku yang mengurus seluruh puluhan keluarga untuk terciptanya hari yang menyenangkan,” ucapnya sembari tersenyum lebar.
Yura Yunita sebagai role model
Seperti telah disinggung di awal artikel ini, Yura Yunita adalah role model bagi sebagian pendengar karya musiknya. Meski merasa senang akan itu, Yura merasa anggapan tersebut berlebihan.
Sebab, bagi Yura, ia tak sempurna dan masih terus bertumbuh. Yura berharap, dirinya bersama para penggemar bisa bersama-sama bertumbuh.
“Yang paling penting adalah kita bisa terus merayakan apa adanya kita, belajar menerima diri, berproses menjadi versi terbaik diri,” tegasnya.
Yura juga punya harapan agar para penggemar, khususnya yang perempuan, bisa saling mendukung. Dalam bayangannya, jika semua perempuan bisa mendukung satu sama lain, dunia pastilah akan terasa sangat damai.
“Enggak perlu ada lagi saling membandingkan diri, saling menjatuhkan. Di saat kita bisa bersama-sama saling support, berkolaborasi, rasanya kita akan sama-sama bersinar di jalan masing-masing, dunia akan jauh lebih indah dan damai,” ucap Yura.
Menutup perbincangan, Yura menyampaikan pesan untuk para perempuan di Indonesia, khususnya yang juga berkecimpung di kancah keartisan, selain agar bisa selalu saling dukung.
“Enggak usah merasa terbebani dengan kesempurnaan atau ekspektasi orang lain. Itu hanya akan memberatkan diri sendiri. Aku berharap, perempuan di mana pun berada, stay true to yourself, bangga menjadi diri sendiri, autentik. Teruslah menjadi diri sendiri dan jujur pada diri sendiri,” pungkas Yura Yunita.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama kumparanWOMAN dengan Grab Indonesia & OVO. Simak kisah menarik lainnya seputar perempuan dan isu multiperan melalui topik #PerempuanSemua .