Zozibini Tunzi Pernah Dianggap Turunkan Standar Kecantikan Miss Universe 2019

11 Maret 2020 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zozibini Tunzi, Miss Universe 2019 di acara Beauty world di Kantor Lazada Indonesia, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Zozibini Tunzi, Miss Universe 2019 di acara Beauty world di Kantor Lazada Indonesia, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ajang kontes kecantikan sejagat, Miss Universe 2019 berhasil dimenangkan oleh Zozibini Tunzi Miss Afrika Selatan pada Desember 2019 lalu di Georgia, Atlanta, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Lewat kemenangannya, perempuan 26 tahun asal Tsolo, Eastern Cape, Afrika Selatan ini telah berhasil membuktikan bahwa cantik itu tak harus berkulit putih. Ia menyampaikan bahwa selama ini banyak masyarakat yang masih berpikir warna kulit menentukan keindahan seorang perempuan.
“Saya sangat gembira. Dalam waktu yang sangat lama, masyarakat selalu dibuat untuk tidak melihat keindahan dari perempuan kulit hitam. Tapi sekarang kita sudah bergerak ke masa di mana perempuan (berwarna kulit) seperti saya, bisa mendapatkan tempat di masyarakat, dan akhirnya kami tahu bahwa kami juga indah,” ungkap Zozibini pada pidato kemenangannya.
Zozibini Tunzi, Miss Universe 2019 di acara Beauty world di Kantor Lazada Indonesia, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Untuk bisa memenangkan kontes kecantikan dan mendobrak stereotip bukanlah perkara mudah. Ia mengungkapkan pengalamannya menghadapi bullying dan tantangan selama menjalani rangkaian kontes kecantikan saat menjadi bintang tamu dalam acara talkshow Beauty World with Miss Universe 2019 yang diadakan Lazada Indonesia, Senin (9/3).
ADVERTISEMENT
Zozibini mengaku banyak mendapat komentar negatif dari masyarakat lantaran dianggap tidak pantas terpilih menjadi Miss South Africa. Ia juga dinilai menurunkan standar kontes kecantikan.
“Awalnya saya tidak tahu apakah saya akan lanjut mengikuti Miss Universe karena ada banyak komentar negatif yang mengatakan bahwa saya tidak terlihat seperti perempuan lain, tidak terlihat seperti ratu kecantikan. Mereka bilang harusnya saya tidak mengikuti kontes tersebut dan saya telah menurunkan standar kontesnya,” cerita Zozibini Tunzi.
Ia kemudian melanjutkan bahwa sebagai manusia biasa, tentu dirinya mendengarkan semua komentar jelek tersebut. Namun hal itu tak membuatnya patah semangat. Justru karena bullying yang diterimanya, ia jadi semangat mengikuti Miss Universe untuk membuktikan bahwa mereka salah sebab ia bukan satu-satunya perempuan yang memiliki penampilan seperti dirinya.
ADVERTISEMENT
“Saya akhirnya memutuskan untuk mengikuti kontesnya untuk membuktikan bahwa mereka salah. Karena jelas-jelas saya bukan satu-satunya perempuan yang berpenampilan seperti ini. Ada banyak perempuan yang penampilannya seperti saya dan tidak merasa diterima di masyarakat. Saya ingin mengubah itu. Bukan karena diri sendiri, tetapi karena mereka juga,” jelasnya.
Ajak diskusi followers yang melakukan bullying terhadapnya
Miss Universe 2019 asal Afrika Selatan Zozibini Tunzi (tengah) menghadiri Malam Puncak Puteri Indonesia 2020 di JCC, Senayan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sejak terpilih menjadi Miss South Africa kemudian menjadi Miss Universe, tentu Zozibini Tunzi jadi lebih dikenal oleh masyarakat dunia. Akun Instagram miliknya saat ini sudah diikuti oleh 2.7 juta pengikut.
Sama seperti figur publik pada umumnya, Zozibini tak hanya banyak mendapat komentar positif soal kegigihannya dalam menyuarakan pemberdayaan perempuan, ia juga banyak mendapat komentar negatif di media sosial.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Zozibini tak pernah memberikan respon yang negatif pada para netizen yang mengomentarinya. Jika memiliki waktu, ia justru merespon komentar follower-nya dan mengajak mereka diskusi.
“Saya rasa banyak orang yang memberikan komentar negatif di media sosial karena mereka tidak mengenal kita. Jadi biasanya saya akan mengecek siapa saja yang berkomentar negatif dan meresponnya. Mungkin kita bisa berdiskusi, belajar sesuatu dari satu sama lain, cerita soal kisah masing-masing, dan mungkin saja kita bisa menyelesaikan masalah bullying bersama-sama,” ungkap Zozibini.
Ia melakukan hal tersebut karena dia tak pernah tahu apa yang dialami oleh followers-nya sehingga mereka bisa berkomentar buruk.
“Kita tidak bisa mengubah perspektif orang sendirian… Kadang saya tidak ingin merespon orang yang melakukan bullying dengan agresif karena saya tak pernah tahu kisah mereka. Saya tidak tahu mereka pernah mengalami hal buruk apa. Jadi saya tak ingin menghakimi mereka,” tutup Miss Universe 2019 itu.
ADVERTISEMENT