Nia Ramadhani dan Potret Lemahnya Ketahanan Keluarga

Kunarto Marzuki
Kepala Seksi Intelijen Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah
Konten dari Pengguna
10 Juli 2021 10:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kunarto Marzuki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani Bakrie. Foto: Instagram/@ramadhaniabakrie
zoom-in-whitePerbesar
Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani Bakrie. Foto: Instagram/@ramadhaniabakrie
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua hari lalu publik dikagetkan dengan berita penangkapan sosok selebritis (meskipun sudah lama tidak berkiprah) yang cukup terkenal yaitu Nia Ramadhani dan suaminya, Ardi Bakrie, dalam kasus narkotika jenis sabu oleh Polres Jakarta Pusat. Sopir mereka berinisial ZN, terlebih dahulu ditangkap. Adapun barang bukti narkotika yang disita adalah jenis methamphetamine (sabu) dengan berat 0,78 gram beserta alat isap (bong).
ADVERTISEMENT
Dalam pemberitaan selanjutnya disebutkan bahwa alasan Nia Ramadhani menggunakan narkotika karena stres dalam situasi pandemi Covid 19. Dia mengaku sering menggunakan narkotika bersama suaminya, Ardie Bakrie, dan sopirnya selama lima bulan terakhir. Tentu pengakuan ini harus didalami oleh polisi apakah benar mereka baru lima bulan menggunakan narkotika atau bahkan sudah jauh sebelumnya.
***
Berita di atas tentu saja sangat mengagetkan publik karena suami istri tersebut terkenal sebagai sosok yang ideal. Nia Ramadhani dikenal sebagai sosok artis "Barbie" yang sangat cantik. Dia kemudian dipinang oleh Ardie Bakrie, seorang pengusaha kaya raya dari lingkaran keluarga yang sangat terpandang di negeri ini, Abu Rizal Bakrie.
Sejak menikah dengan Ardie Bakrie, Nia Ramadhani "menanggalkan" status artisnya dan hanya sesekali muncul dalam pemberitaan sosialita khas ibu-ibu muda golongan elite Jakarta. Ini tentu dimaklumi karena Nia Ramadhani masuk dalam lingkaran keluarga yang "penuh dengan segalanya." Gurita bisnis keluarga Bakrie membuat Nia Ramadhani tidak perlu susah-susah lagi mencari nafkah tambahan sebagaimana teman-teman artisnya yang lain. Maka alasan Nia Ramadhani menggunakan narkotika karena stres di masa pandemi ini sejatinya perlu dipertanyakan.
ADVERTISEMENT
Hidup di lingkungan keluarga kaya raya semakin menambah Nia Ramadhani manja. Beberapa waktu lalu viral pemberitaan mengenai pengakuan Nia Ramadhani bahwa dia tidak bisa mengupas buah salak. Kita kemudian berpikir, astaga, sebegitu manjanya hidup Nia Ramadhani. Lalu bagaimana jika dia harus "dilepasliarkan" di tengah-tengah kehidupan masyarakat pada umumnya? Apakah dia bisa bertahan (survive)? Apakah dia bisa mencari makan seperti umumnya masyarakat kelas menengah ke bawah? Berita tentang Nia Ramadhani yang tidak bisa mengupas buah salak sejatinya mencerminkan betapa lemah kehidupan Nia Ramadhani yang sebenarnya.
***
Kasus Nia Ramadhani dan suaminya ini memberikan pelajaran bagi kita betapa lemahnya ketahanan keluarganya. Mungkin Nia Ramadhani bukanlah satu-satunya artis yang terjerat kasus narkotika. Namun "paket komplit" suami istri ditangkap dalam kasus narkotika menggambarkan betapa selama ini tidak ada saling kontrol antara suami istri. Kalaupun seorang suami diketahui oleh istrinya sering menggunakan narkotika, idealnya sang istri harus mencegah, menasehati, mengupayakan rehabilitasi atau meminta bantuan pihak lain supaya suaminya bisa berhenti dari ketergantungan narkotika. Begitu pula sebaliknya jika kejadian tersebut menimpa seorang istri. Namun dalam kasus Nia Ramadhani, justru dua-duanya terjerumus dalam kubangan kelam barang haram tersebut.
ADVERTISEMENT
Taruhlah selama ini memang banyak artis-artis single parent yang terjerat narkotika seperti Reza Artamevia, Chaterine Wilson dan Jennifer Dun. Di samping mereka harus memacu stamina untuk bekerja mencari nafkah, selama ini mereka juga hidup sendiri sehingga tidak ada sosok suami atau pendamping yang menjadi barier agar narkotika tidak masuk ke lingkungan keluarga. Tapi dalam kasus Nia Ramadhani, sebetulnya kehidupannya cukup lengkap. Suami ada, anak ada, harta berlimpah dan berada di lingkungan keluarga cukup terpandang di negeri ini.
Satu pelajaran yang bisa kita petik dari kasus Nia Ramadhani ini adalah kita harus meningkatkan ketahanan keluarga, terutama dari bahaya terpapar narkotika. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam hal ini. Kita mulai dengan mengenalkan jenis-jenis dan bahaya penggunaan narkotika kepada anak-anak kita. Banyak bahan yang bisa kita cari di internet atau kita bisa bertanya ke lembaga yang menangani masalah narkotika yaitu Badan Narkotika Nasional (BNN) terdekat.
ADVERTISEMENT
Kita juga bisa mengamati sikap dan perilaku dari masing-masing anggota keluarga kita. Misalnya kita menemukan perubahan sikap yang mencolok dari salah satu anggota keluarga kita, seperti tiba-tiba temperamen, suka berbohong, suka menyendiri, terjadi perubahan fisik yang mencolok dan diam-diam suka mencuri uang di rumah maka kita harus berkonsultasi dengan pihak-pihak yang mengerti tentang masalah tersebut, bisa psikolog, dokter atau ke BNN. Kita harus waspada, jangan-jangan anggota keluarga kita terpapar narkotika.
Dan yang terakhir kita harus mengubah cara pandang kita terhadap harta dan keluarga. Dalam konsep Islam sebagaimana tersurat dalam Al-qur'an Surat At-Tagabhun:15 dijelaskan bahwa harta benda dan anak-anak kita adalah cobaan. Maka sejauh mana kita bisa mensyukuri harta benda yang kita miliki dan merawat keluarga kita, anak-anak kita jangan sampai terpapar narkotika dan menjadi cobaan dalam hidup kita. (*)
ADVERTISEMENT