Relawan Merapi Kwarda DI Yogyakarta Mendapatkan Dana Hibah Kemenristek RI

Laelia Dwi Anggraini
Dosen PSPDG FKG UMY Yogyakarta Wakil Ketua Ikatan Drg Anak Indonesia DIYJateng Pembina Dental Rescue RSGM UMY Auditor Mutu Internal UMY Tim Akreditasi FKG UMY Pembina Pramuka UMY Pelatih dan Andalan (Konsultan) Kwarcab Yk serta Andalan Kwarda DIY
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2022 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Laelia Dwi Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kakak Dr. drg. Laelia Dwi Anggraini, SpKGA, Mahir Penegak (MT), Mahir Pandega (MD), Andalan (Konsultan) Sertifikasi dan Kompetensi Propinsi DI Yogyakarta, Kwartir Daerah DI Yogyakarta, bersama Kak Drh. Sri Budoyo, MT, mengadakan kesepakatan kegiatan untuk relawan Merapi dari unsur Saka Bhakti Husada dan Pramuka Peduli DIY ; untuk persiapan kesiapsiagaan erupsi Merapi. Kegiatan ini bagian dari program Pengabdian Masyarakat dengan dana hibah dari Kemenristek RI. Kegiatan ini berjudul Pemberdayaan Saka Bhakti Husada dan Pramuka Peduli DIY Berbasis Rescue Methode untuk Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Erupsi Merapi.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program pendidikan karakter untuk Pramuka usia Penegak (16-21 tahun) dan memperkokoh posisi mereka sebagai anggota Pramuka Peduli maupun anggota Saka Bhakti Husada pengelola kegiatan Penegak dan Pandega di Kwarda Yogyakarta, khususnya terkait relawan merapi” jelas Laelia, pada Kamis (8/08). Laelia menambahkan bahwa latar belakang dari kegiatan kolaborasi ini adalah meningkatkan kemampuan sebagai seorang sukarelawan lapangan, dan melatih para pengelola Pramuka Penegak Pandega untuk siap terjun dan berbakti serta berperan serta kepada masyarakat.
Kegiatan diawali dengan Focus Grup Discussion, ikuti secara antusias oleh sejumlah anggota Saka dan Penegak Pandega, serta orang dewasa sebagai pendamping kegiatan Pramuka. Mereka mendiskusikan peran Pramuka Peduli sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana (rescue), khususnya Bencana Erupsi Merapi yang rutin terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya. Renstra pengabdian kepada masyarat berkomitmen membangun mindset bahwa ‘Pencegahan lebih baik dari Pengobatan’ atau “Prevention is Better than Curative and Rehabilitative”. Urgensi pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pembelajaran dan peningkatan ketrampilan lapangan sebagai penolong kesehatan garda terdepan sehingga program pencegahan dapat dilakukan. Pendayagunaan aktivis Pramuka karena dipandang sebagai orang dewasa muda yang strategis dalam pembinaan generasi muda khususnya anak muda yang dalam masa golden age untuk perubahan ke arah perbaikan.
ADVERTISEMENT
Dokter Laelia menjelaskan (18/08) bahwa “Persoalan yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan dalam pengetahuan tentang kebencanaan, pengetahuan kegawatdaruratan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut serta keterbatasan pengetahuan tentang dapur umum. Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat menunjang kemampuan aktivis Pramuka secara profesional sesuai perannya sebagai garda terdepan saat bencana dan peran serta mereka dalam melakukan edukasi dan penanganan kedaruratan medis bagi masyarakat. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah transfer perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat di bidang kedokteran khususnya cara pemeliharaan kesehatan lapangan pada masyarakat khususnya para aktivis Pramuka, menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan terkait kebencanaan juga peningkatan peran serta aktivis Pramuka dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh”.
ADVERTISEMENT
Rencana Kegiatan meliputi tahapan : Focus Grup Discussion, penyuluhan, pelatihan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan keberlanjutan program. Pengabdian ini berupa pelatihan ketrampilan yang dilakukan kepada para aktivis Pramuka dalam kesiapsiagaan bencana erupsi Merapi, serta membentuk ‘Kader Siap Siaga Erupsi Merapi’ untuk aktivis Pramuka di wilayahnya. Targetnya adalah terbentuknya “Aktivis Saka Bhakti Husada dan Pramuka Peduli yang Siap Diterjunkan saat Erupsi Merapi”, yang siap membantu di lapangan saat bencana erupsi Merapi yang datang setiap saat. Hal ini sesuai dengan RJPMD Pemda DIY bahwa meningkatnya derajat kualitas SDM dengan target angka index pembangunan manusia 81,04. Kegiatan juga memperbaiki posko Pramuka Peduli yang perlu direnovasi ringan.
Gambar 1. Renovasi ruang Relawan Merapi Kwarda DIY