Pedagang Yang Bertahan di Masa Pandemi

L A I L A
Broadcasting Ilmu Komunikasi
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2020 9:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari L A I L A tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu kios pedagang di Taman Parkir Abu Bakar Ali
Penerapan New Normal di tengah pandemi di kota Yogyakarta membuat para pedagang kios dan lapak Taman Parkir Abu Bakar Ali mulai membuka kembali usaha mereka. Meski banyaknya wisatawan yang datang hanya pada hari libur, namun tak mengurangi semangat mereka untuk kembali memulihkan perekonomian yang sempat merosot akibat dari pandemi Covid-19 ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu pedagang di kios Taman Parkir Abu Bakar Ali Nur Hayati (35) menjelaskan bahwa sebelum New Normal diterapkan, ia menutup total usahanya selama hampir 4 bulan karena adanya imbauan untuk beraktivitas di rumah saja. “Selama pandemi saya tidak bisa berjualan, boleh berjulalan pun sepi karena tidak ada pengunjung seperti sebelumnya” kata Nur saat ditemui Rabu (28/10/2020).
Nur menjelaskan bahwa sepinya pengunjung mengakibatkan banyak dagangannya yang sudah mulai basi. Mengingat barang dagangannya adalah oleh - oleh khas Yogyakarta yang tidak bisa bertahan dalam kurun waktu yang lama. Ia juga mengatakan jika sempat menjajakan dagangannya yang masih layak jual melalui media sosial. Hal itu sedikit membantunya untuk mengurangi kerugian yang ia tanggung.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya Era Baru ini, lambat laun saya mulai berani belanja barang untuk berjualan meski tidak banyak” ujarnya. Ia mengaku tetap khawatir jika sewaktu – waktu ada perubahan keputusan untuk menutup kembali kawasan Malioboro.
Awal mula membuka kembali usahanya, seringkali ia tidak mendapatkan penghasilan. Setelah berangsur – angsur lamanya mulai terlihat banyak wisatawan yang berkunjung ke Malioboro. Meskipun begitu para pedagang kios dan lapak tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan demi memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini. “Kami berusaha berjualan dengan menerapkan protokol kesehatan, kami menyediakan tempat cuci tangan, menggunakan masker dan memakai handsanitizer setelah melakukan transaksi” kata Nur Hayati.
Selain itu, terlihat dari pihak pengelola Taman Parkir Abu Bakar Ali pun kerap memberikan informasi melalui pengeras suara kepada pengunjung yang baru saja tiba untuk tetap menggunakan masker dan mencuci tangan dengan air mengalir serta menjaga jarak dengan orang yang belum di kenal. Hal itu tentunya sangat di perlukan bagi wisatawan guna mengingatkan dan meningkatkan keswapadaan terhadap virus Covid-19. Karena semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung di kawasan Taman Parkir Abu Bakar Ali dan juga di Malioboro.
ADVERTISEMENT
“Harapan kami untuk kedepannya wisata Malioboro pulih seperti sebelum maraknya kasus virus Covid-19 ini, semoga pandemi cepat berlalu dan perekonomian mulai stabil” ujar Nur Hayati dan beberapa pedagang lainnya.