news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tren Hampers Lebaran Sebagai Penyambung Silahturami di Masa Pandemi

Kirana Lalita Pristy
Undergraduate student at Faculty of Economics and Business, Universitas Gadjah Mada.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2020 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kirana Lalita Pristy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan menjadi bulan yang selalu dinanti-nanti oleh umat muslim di seluruh dunia. Hanya di bulan ini saja seluruh umat muslim diwajibkan untuk bangun sahur dan berpuasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari selama sebulan penuh. Di bulan inilah seluruh umat muslim berlomba-lomba mengumpulkan kebaikan dengan banyak-banyak beribadah. Namun, Ramadhan kali ini memang berbeda. Dunia tengah dilanda pandemi COVID-19 yang mengharuskan kita untuk menyesuaikan segala aktivitas yang terbiasa kita lakukan sehari-hari. Berbagai kegiatan yang biasa kita lakukan di bulan ini pun tak luput dari itu, kegiatan peribadatan juga tak terkecuali.
ADVERTISEMENT
Di Bulan Ramadhan biasanya orang-orang akan berbondong-bondong mendatangi masjid setelah berbuka untuk menunaikan ibadah shalat tarawih. Selain menjadi ibadah sunnah, shalat tarawih ini seringnya juga menjadi ajang bertemu dengan para tetangga. Jika kamu tinggal di kompleks perumahan yang kurang interaksi antartetangga, shalat tarawih menjadi momen yang tepat untuk bertukar sapa. Hal lain yang selalu dinantikan di Bulan Ramadhan adalah keseruan momen berbuka puasa bersama. Kegiatan ini juga sekaligus dijadikan ajang reuni dengan kawan-kawan lama atau menyambung silaturahmi dengan keluarga besar yang mungkin hanya dapat bersua setahun sekali pada bulan ini saja. Jika tarawih bersama di masjid dan buka puasa bersama saja sudah tak bisa dilakukan, apalagi tradisi mudik. Padahal, tradisi mudik ini adalah highlight dari Bulan Ramadhan untuk bersama-sama menyambut hari puncak yaitu Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Sungguh disayangkan, tahun ini kita terpaksa menahan segala keinginan melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut dan menahan kerinduan terhadap orang-orang tercinta demi pemutusan rantai penyebaran COVID-19.
Keterbatasan kita untuk bertemu dan berkumpul tak seharusnya lantas memutus tali silaturahmi dengan kerabat dan keluarga. Terdapat solusi alternatif untuk tetap dapat menjalin silaturahmi, salah satunya dengan mengirimkan hampers lebaran. Hampers adalah sebutan untuk sekumpulan barang yang dikemas sebagai bingkisan. Tren mengirim hampers lebaran kini populer dan digandrungi banyak orang. Memang, budaya mengirimkan bingkisan di hari-hari besar sudah ada sejak dahulu. Kita mungkin lebih mengenalnya dengan sebutan parsel. Parsel umumnya berisi makanan ringan, kue kering, dan barang-barang sembako seperti gula, sirup, dan teh atau kopi instan yang kemudian dibungkus dengan plastik transparan berhias. Fungsi dari parsel sendiri lebih cenderung pada simbol relasi formal yang sering dikirim oleh korporasi atau mitra kerja.
Contoh hampers lebaran. sumber:Instagram.com/fannys.world
Seiring berjalannya waktu bingkisan yang saling dikirimkan oleh banyak orang ini kemasannya dibuat menjadi semakin unik dan inovatif seperti menggunakan keranjang anyam piknik atau boks cantik berpita. Bingkisan inilah yang akhirnya kerap disebut sebagai hampers. Mungkin hampers bisa kita umpamakan sebagai bentuk rebranding dari parsel yang mampu menarik lebih banyak kalangan.
ADVERTISEMENT
Isi dari hampers sendiri pun menjadi semakin kreatif akhir-akhir ini tidak hanya terbatas pada kue kering dan sembako saja. Makanan apa saja sebenarnya sah-sah saja untuk dijadikan isi hampers. Mulai dari seloyang kue tart, satu ekor ayam panggang, hingga opor ayam dengan ketupat beserta kondimen lengkapnya. Tetapi, nyatatanya isi hampers itu tidak terbatas pada makanan saja. Kita dapat menemukan satu set gelas dan piring keramik cantik juga bibit tanaman atau tanaman hias dalam pot mini dijadikan sebagai isi hampers. Bahkan, terdapat juga isi hampers yang menyesuaikan kondisi terkini dengan menawarkan paket masker bermotif, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan organik. Sungguh banyak variasi menarik untuk dipilih para konsumen.
Tren mengirim hampers ini tambah populer karena mudahnya bagi calon konsumen untuk memilih dan membeli hampers cukup via online saja. Para penjual berusaha menampilkan varian-varian hampers yang mereka jajakan semenarik mungkin di laman media sosial. Banyaknya penjual online pun semakin meningkat akibat pandemi yang mengharuskan mayoritas toko-toko terpaksa tutup. Tutupnya toko-toko ini mau tidak mau membuat pelaku usaha beralih untuk berjualan via media sosial dan darisitu tak sedikit dari mereka yang ikut menjajakan hampers. Karena fenomena itu, tren hampers ini juga dinilai positif karena turut berkontribusi menggerakan perekonomian di masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Gestur mengirimkan hampers ke kerabat dan keluarga ini tentu lebih berkesan dan lebih bermakna dibanding hanya sekadar mengirimkan ucapan di media sosial. Untuk kondisi sekarang, tak apa jika tidak bertemu. Mengirimkan hampers menjadi salah satu cara untuk menunjukan bentuk kepedulian kepada orang-orang tersayang yang tepat di masa pandemi ini. Terlebih lagi, kita juga turut membantu pelaku-pelaku usaha yang mayoritas terdampak imbas COVID-19.