4 Efek Psikologis 'Mematikan' yang Jarang Diketahui
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2019 9:51 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dampak Menceritakan Cita-cita Kita ke Orang Lain
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian, menceritakan tujuan atau cita-cita kita pada orang lain memiliki potensi kegagalan yang cukup besar. Beberapa juga berpikir bahwa menceritakan hal tersebut dapat membantunya untuk berjuang. Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar. Seorang profesor di bidang psikologi, Peter Gollwitzer, meneliti hal ini dan menemukan bahwa menceritakan impian atau cita-cita ke orang lain akan membuat kita merasa bahwa impian tersebut sudah tercapai secara psikologis atau yang biasa disebut premature sense of completeness.
Dampak selanjutnya dari hal ini adalah motivasi yang tidak sebesar saat kita menyimpan sendiri apa yang kita cita-citakan tersebut. Walaupun tidak sepenuhnya akan terjadi pada semua orang, namun penelitian ini menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang menceritakan impiannya cenderung lebih sulit untuk mencapainya.
ADVERTISEMENT
Bekerja Lebih dari 8 Jam Sehari Bisa Membunuhmu
Hal ini diperkirakan akan meningkatkan risiko serangan jantung sebesar kurang lebih 67 persen. Penelitian yang dipublikasi oleh American Journal of Epidemiology mengungkapkan fakta yang cukup menarik terkait waktu kerja dan kondisi kesehatan seseorang. Hal ini dilihat dari beberapa hal seperti kombinasi stres yang dialami, peningkatan tekanan darah, dan diet tidak sehat yang dapat mengakibatkan buruknya kondisi kesehatan seseorang.
Pernyataan ini sebenarnya bukan hal baru di dunia medis karena sebelumnya, pada tahun 1958 telah dilakukan penelitian tentang perbandingan kondisi kesehatan dengan lama orang bekerja dalam satu hari. Penelitian terakhir dari para ilmuan Finnish Institute of Occupational Health tahun 2011 membuktikan bahwa potensi serangan jantung meningkat sampai 67 persen ketika seseorang bekerja lebih dari 8 jam sehari.
ADVERTISEMENT
Bekerja lebih dari jam normal juga akan meningkatkan hormon kortisol yang berfungsi mengendalikan stres. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kondisi infeksi, cedera, aktivitas berat, serta stres fisik dan emosional. Selain itu, bekerja lebih lama biasanya membuat kebiasaan makan seseorang menjadi lebih buruk, aktivitas fisik (olahraga) menurun, serta kekurangan waktu luang untuk membuat orang lebih rileks.
Dampak Serius dari Kematian Orang yang Kita Cintai
Menurut penelitian, hal ini sangat berdampak terhadap peningkatan risiko serangan jantung. Bagi kebanyakan orang, menghadapi situasi ditinggalkan orang yang kita cintai memang tidak mudah. Terlebih jika hubungan maupun kenangan dengan orang tersebut sangat dekat dan dalam. Para pakar kardiologi memperkirakan kematian orang terdekat kita dapat memicu serangan jantung mendadak dengan peningkatan 21 kali lebih tinggi dibandingkan keadaan normal.
Setelah satu minggu kehilangan, biasanya risiko tersebut akan meningkat hingga 70 persen atau enam kali lebih berisiko. Hal ini akan menurun terus-menerus selepas perginya orang yang kita cintai. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan hampir 2.000 kejadian serangan jantung ditemukan pada orang yang baru kehilangan orang yang mereka cintai. Sekitar 10 persen orang di dalamnya memiliki risiko yang cukup tinggi, apalagi mereka yang memiliki bawaan penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Sedikit Teman Sama Mematikannya dengan Merokok
Ada hubungan menarik tentang orang yang kesepian dan risiko kematian yang mungkin mereka alami akibat tidak berteman. Ditemukan adanya peningkatan kadar protein pembekuan darah yang juga berpengaruh positif terhadap peningkatan risiko serangan jantung dan strok. Diketahui, isolasi sosial menjadi hal utama penyebab peningkatan kadar stres yang dialami seseorang dan juga menyebabkan protein fibrinogen meningkat.
Kadar fibrinogen yang terlalu tinggi juga tidak baik bagi kesehatan. Hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan penumpukan deposit lemak di arteri. Menurut penelitian, orang dengan teman yang lebih sedikit (lima orang misalnya) pada umumnya akan memiliki 20 persen kadar fibrinogen yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan 25 teman. Bahkan seseorang dengan 10-12 teman dalam lingkarannya memiliki risiko serangan jantung dan strok yang sama dengan seorang perokok.
ADVERTISEMENT
Penelitian terakhir dari Universitas York menemukan bahwa orang yang kesepian biasanya 30 persen lebih berpotensi menderita strok dan serangan jantung, bahkan beberapa di antaranya dapat mengakibatkan kematian. Dorongan sosial dan rasa dibutuhkan oleh orang sekitar memengaruhi kondisi pertemanan terhadap penyakit ini. Menjaga kesehatan dari penyakit memang penting, tapi perlu dibarengi dengan dukungan teman terdekat sebanyak-banyaknya.