Bagaimana Warna Langit di Planet Lain Saat Matahari Terbenam?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
5 Juli 2020 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warna langit tampak oranye saat matahari terbenam (Gambar oleh Iatya Prunkova dari Pixabay0
zoom-in-whitePerbesar
Warna langit tampak oranye saat matahari terbenam (Gambar oleh Iatya Prunkova dari Pixabay0
ADVERTISEMENT
Matahari terbenam merupakan saat yang paling dinanti-nanti oleh sebagian orang. Ya, selain karena pemandangan yang indah, warna oranye seperti api yang muncul di langit juga menambah kehangatan suasana di bumi. Tapi, pernahkah kalian bertanya, warna apa yang muncul ketika matahari terbenam di planet lain dalam tata surya?
ADVERTISEMENT
Jawabannya tergantung pada planet tersebut. Menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA), di Mars, matahari terbit dan terbenam dengan cahaya biru. Di Uranus, ketika matahari terbenam, langit akan bertransisi dari biru ke toska. Dan di Titan, salah satu bulan dari Saturnus, langit berubah dari kuning menjadi oranye dan kemudian cokelat saat matahari terbenam.
Dilansir dari Live science, Kurt Ehler, seorang profesor matematika di Truckee Community College di Reno, Nevada, dan penulis utama pada sebuah makalah (tahun 2014) tentang fenomena matahari terbenam di Mars, warna matahari terbenam tiap planet tidak seragam karena sebagian besar rona ini adalah produk dari atmosfer setiap planet dan bagaimana partikel di dalamnya menyebarkan sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kebanyakan orang menduga bahwa mekanisme matahari terbenam di planet lain sama persis dengan apa yang kita lihat di Bumi. Tapi, Ehler mengatakan bahwa itu berbeda dan lebih rumit.
Di Bumi, atmosfer terdiri dari molekul gas kecil, sebagian besar nitrogen dan oksigen. Molekul-molekul ini lebih efektif dalam hamburan atau scattering, yang menyerap dan memancarkan kembali cahaya (dengan panjang gelombang pendek, seperti biru dan ungu) ke arah yang berbeda. Jenis hamburan selektif yang disebabkan oleh molekul kecil disebut hamburan Rayleigh. Hamburan inilah yang menyebabkan langit menjadi biru di siang hari. Tetapi, saat matahari terbit dan terbenam, ketika sinar matahari harus bergerak lebih jauh, lebih banyak cahaya biru tersebar, dan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang (merah dan kuning) yang mencapai garis pandang kita sehingga menciptakan nuansa merah cerah.
ADVERTISEMENT
Ehler menegaskan bahwa setiap planet yang atmosfernya didominasi oleh gas akan mengikuti pola yang sama yaitu warna gelombang yang lebih panjang menjadi lebih dominan saat matahari terbenam.
Menurut NASA, Di Uranus, misalnya, atmosfernya tersusun atas partikel gas hidrogen, helium, dan metana. Partikel-partikel ini menghamburkan cahaya biru dan hijau yang panjang gelombangnya lebih pendek sambil menyerap (tetapi sebagian besar tidak memancarkan kembali) cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang, yaitu merah. Hal ini yang menyebabkan langit biru yang cerah berubah menjadi toska saat matahari terbenam.
Jika atmosfer planet didominasi oleh partikel selain gas, fenomena matahari terbenam akan berbeda. Salah satu contohnya adalah matahari terbenam di Mars yang berwarna biru. Ehler menyebutkan bahwa Mars memiliki Kepadatan gas atmosfer hanya sekitar 1/80 dari yang ada di bumi, sehingga hamburan didominasi oleh partikel debu yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah studi tahun 2014 yang menggunakan data dari The Mars rover Spirit, Ehler dan rekan-rekannya menemukan bahwa debu Mars menghamburkan cahaya dengan pola yang sangat berbeda dari molekul gas. Molekul gas, seperti yang ada di Bumi, menyebarkan cahaya ke segala arah. Sebaliknya, debu, umumnya menyebarkan cahaya dalam satu arah, yaitu arah depan. Terlebih lagi, partikel debu menyebarkan cahaya merah pada sudut yang jauh lebih lebar daripada cahaya biru. Karena cahaya biru tidak tersebar luas, ia menjadi lebih terkonsentrasi sehingga cahaya biru di Mars sekitar enam kali lebih kuat dari cahaya merah.
Ehler menambahkan, ketika matahari terbenam di Mars, kalian akan melihat cakram matahari berwarna putih, karena cahaya tidak berubah warna ketika melewati atmosfer Mars. Di sekeliling matahari ada cahaya kebiruan dan langit mulai tampak kemerahan. Di sana, kalian juga akan melihat cahaya merah behamburan pada sudut yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Nah, jika kalian ingin tahu bagaimana matahari terbenam akan terlihat di suatu planet, kalian harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang komposisi atmosfer mereka, apakah berupa gas atau debu. Selain itu, jenis dan ukuran distribusi partikel debu yang berbeda juga akan menghasilkan cahaya yang berbeda sehingga saat matahari terbenam, warna langit akan menjadi bervariasi untuk setiap planet.
Sumber:
https://www.livescience.com/what-color-are-other-planets-sunsets.html