Berkenalan dengan Tumbuhan Karnivora yang Mampu Melahap Salamander dan Tikus

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2020 12:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika biasanya hewan yang memakan tumbuhan, maka kali ini tumbuhan lah yang melahap hewan! Yuk berkenalan dengan dua jenis tanaman karnivora yang mampu melahap salamander remaja dan tikus kecil.
ADVERTISEMENT
Northern pitcher plants (Sarracenia purpurea)
Sarracenia purpurea atau tanaman semar ungu adalah tanaman unik yang terlihat seperti tanaman kantong semar. Unik karena meskipun terlihat sederhana dan kecil, namun tanaman ini sangat rumit, halus, dan sangat licin. Sarracenia purpurea berukuran kecil, maksimum tumbuh sekitar 30 cm saja. Bunga S. purpurea berwarna hijau bercampur merah keunguan. Rata-rata S. purpurea dapat bertahan hidup selama satu hingga dua tahun tergantung kondisi alam.
Penelusuran ini berawal dari Patrick Moldowan, seorang ahli ekologi di Universitas Toronto di Ontario, Kanada, yang sedang survei di Taman Provinsi Algonquin, Ontario, Kanada pada Agustus 2018. Saat itu Moldowan melihat ada salamander remaja yang terjebak di dalam kantung tanaman semar ungu. Ketika ditemukan, salamander tersebut masih hidup dan berenang di dalam kantung S. purpurea. Penemuan ini kemudian menuntun Moldowan dan rekan-rekannya untuk meneliti S. purpurea lebih lanjut.
Sarracenia purpurea | Image by Aaron Carlson, Wikimedia commons
Pengamatan dan survei dilakukan selama satu setengah bulan bertepatan dengan musim salamander keluar dari air (proses metamorphosis salamander). Dari pengamatan yang dilakukan tersebut mereka menemukan salamander berbintik remaja (juvenile spotted salamanders) di hampir 20 persen Sarracenia purpurea utara, dengan jumlah total salamander yang ‘terperangkap’ sebanyak 35 ekor.
ADVERTISEMENT
Penemuan unik ini menarik ahli ekologi dari Tottori College di Jepang, Kazuki Tagawa. Dilansir dari National Geographic, Tagawa menganggap bahwa penemuan ini adalah penemuan yang cukup mengejutkan. Hewan vertebrata −seperti katak dan tikus kecil− yang pernah terlihat di dalam kantung tanaman kantong semar dianggap sebagai mangsa yang terperangkap secara tidak sengaja.
Jika membandingkan jenis hewan yang dimangsa oleh S. purpurea, maka hewan vertebrata memberikan nutrisi ratusan hingga ribuan kali lipat dibandingkan dengan yang diberikan oleh mangsa berupa invertebrate seperti serangga. Namun begitu, memangsa hewan vertebrata memiliki risiko dan dampak negatif bagi sang tanaman yaitu: mangsa hewan vertebrata berukuran besar bisa membusuk sebelum dapat dicerna sepenuhnya oleh tanaman, sehingga berpotensi membunuh tanaman. Sebagai informasi, studi baru menyebutkan bahwa butuh waktu 3 – 19 hari bagi salamander untuk mati di dalam kantung Sarracenia purpurea.
ADVERTISEMENT
Nepenthes attenboroughii
Tanaman Nepenthes attenboroughii adalah spesies kantong semar yang ditemukan pada tahun 2007 di Gunung Victoria, Filipina. N. attenboroughii merupakan tanaman karnivora terbesar yang pernah ditemukan, dan dinamai sesuai nama pembawa acara TV sekaligus naturalis terkenal Sir David Attenborough.
N. attenboroughii merupakan spesies tumbuhan yang tumbuh dengan sangat unik dan kokoh. Kantongnya berukuran cukup besar yaitu 30×16 cm, kira-kira ukurannya setara dengan ukuran bola futsal. Ukuran kantong N. attenboroughii terbesar yang pernah ditemukan –yang digunakan untuk menjebak dan mencerna− bisa menampung hingga volume 1,5 liter dengan batang tanaman mencapai ketinggian satu setengah meter. Mengesankan! Sayangnya N. attenboroughii yang tercatat sebagai tanaman endemic Pulau Palawan, Filipina ini masuk kedalam kelompok spesies terancam punah.
Nepenthes attenboroughii | Image by Dr. Alastair Robinson, Wikimedia commons
Spesies Nepenthes yang pernah ditemukan sebelumnya dikenal sebagai tanaman karnivora yang memangsa hewan invertebrata berukuran kecil seperti serangga dan laba-laba. Namun spesies Nepenthes terbesar ini adalah spesies Nepenthes yang ahli dalam menjerat hewan vertebrata seperti tikus. Yup, ukuran ukuran N. attenboroughii yang sangat besar memungkinkan tanaman ini untuk memuat tikus.
ADVERTISEMENT
N. attenboroughii memikat tikus dengan nectar manis yang diproduksi dari dalam kantung. Saat tikus berusaha meminum cairan sakarin, sang tikus tergelincir oleh lapisan lilin licin di dinding bagian dalam kantong N. attenboroughii. Seperti kebanyakan tanaman kantong semar lainnya, N. attenboroughii mencerna mangsanya di dalam kantongnya. Sepertiga bagian bawah kantung berisi cairan kental seperti susu yang diyakini berfungsi untuk memecah mangsa. Struktur tanaman N. attenboroughii yang kokoh mampu menahan beban sekaligus mencerna tubuh tikus, meskipun belum diketahui butuh waktu berapa lama bagi N. attenboroughii untuk mencerna tubuh tikus secara sempurna.
Sumber:
https://www.nationalgeographic.co.uk/animals/2019/06/carnivorous-plants-eat-far-more-salamanders-scientists-thought
https://www.popsci.com/environment/article/2009-08/newly-discovered-plant-species-eats-rats-named-after-famous-naturalist/