Bisakah Kecoak Hidup Tanpa Kepalanya?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
13 Januari 2019 8:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kecoak (Foto: Flickr/Zach Holz)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kecoak (Foto: Flickr/Zach Holz)
ADVERTISEMENT
Kecoak merupakan serangga yang terkenal karena keuletannya. Beberapa pakar bahkan mengklaim makhluk ini bisa hidup tanpa kepala mereka. Pernyataan ini ternyata adalah fakta dan kadang-kadang kecoak tanpa kepala bisa hidup hingga berminggu-minggu.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami mengapa kecoak dan banyak serangga lainnya dapat bertahan hidup tanpa kepala, sementara tidak pada manusia, seorang ahli fisiologi dan biokimia Joseph G. Kunkel dari University of Massachusetts Amherst, mempelajari perkembangan kecoak. Pertama, pemenggalan kepala pada manusia menyebabkan terjadinya kehilangan darah dan penurunan tekanan darah dan menghambat transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan vital.
Manusia juga bernapas melalui mulut atau hidungnya dan otak mengendalikan fungsi kritis itu, sehingga tanpa adanya kepala, proses pernapasan akan berhenti. Selain itu, manusia tidak dapat makan tanpa kepala sehingga kematian dapat terjadi karena kelaparan.
Kecoak tidak memiliki sistem sirkulasi yang sama dengan manusia. Agar darah dapat masuk melalui jaringan pembuluh darah manusia dibutuhkan kapiler-kapiler kecil dan tekanan darah yang cukup.
ADVERTISEMENT
Menurut Kunkel, sistem vaskular kecoak jauh lebih luas dan tidak memiliki kapiler kecil, sehingga tekanan bisa secara signifikan lebih rendah. Kunkel juga menambahkan bahwa setelah kepala kecoak terpotong, umumnya leher mereka akan menutup hanya dengan pembekuan dan tidak terjadi pendarahan.
Diketahui juga bahwa otak kecoak tidak mengontrol sistem pernapasan, dan darah tidak membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pada kecoak, udara langsung ke jaringan melalui satu set tabung yang disebut trakea.
Kecoak juga merupakan binatang poikilothermik atau berdarah dingin. Akibatnya, mereka tidak menghabiskan energi untuk memanaskan diri mereka sendiri dan sehingga mereka dapat bertahan hidup dengan makanan yang jauh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan manusia. Kunkel menegaskan bahwa kecoak dapat bertahan selama berminggu-minggu dengan hanya satu kali makan.
ADVERTISEMENT
Seorang Entomolog dari Delaware Valley College, Christopher Tipping sebelumnya telah melakukan penelitian dengan memenggal kepala kecoak Amerika (Periplaneta americana) secara hati-hati di bawah mikroskop. Setelah kepala kecoak dipenggal, Tipping menutup luka dengan dental wax (lilin gigi) untuk mencegah agar kecoak tersebut tidak mengering.
Hasil observasi yang dilakukan oleh Tipping menemukan bahwa terdapat sepasang kecoak yang bertahan selama beberapa minggu dalam toples.
Kecoak dan banyak serangga lainnya memiliki gumpalan ganglia yang merupakan aglomerasi jaringan saraf yang didistribusikan dalam setiap segmen tubuh, dan gumpalan tersebut mampu melakukan fungsi saraf dasar yang bertanggung jawab untuk refleks. Tipping menyatakan bahwa tanpa otak, tubuh kecoak masih dapat berfungsi pada reaksi-reaksi sederhana, misalnya berdiri, bereaksi terhadap sentuhan, dan bergerak.
ADVERTISEMENT
Hal menarik lainnya adalah bukan hanya tubuh kecoak saja yang bisa bertahan setelah pemenggalan kepala; kepala yang terpenggal juga dapat terus berfungsi. Kunkel menambahkan bahwa kepala kecoak masih dapat berfungsi, misalnya dengan melambaikan antena ke depan dan ke belakang selama beberapa jam sampai kehabisan gas. Jika diberi nutrisi dan didinginkan, kepala kecoak bisa bertahan lebih lama.
Namun, ilmuwan saraf Nicholas J. Strausfeld dari University of Arizona, yang berspesialisasi dalam evolusi otak. Memori dan pembelajaran pada arthropoda menyatakan bahwa pada kecoak, tubuh memberikan sejumlah besar informasi sensorik ke kepala, dan otak tidak dapat berfungsi secara normal ketika input ini ditolak. Meskipun kecoak memiliki ingatan yang luar biasa, kemampuan ini akan menurun ketika ada bagian tubuh yang hilang.
ADVERTISEMENT
Pemenggalan kepala kecoak mungkin tampak mengerikan, tetapi para ilmuwan telah melakukan banyak percobaan dengan bagian tubuh dan kepala kecoak secara terpisah untuk menjawab berbagai pertanyaan. Kehilangan kepala dapat menyebabkan kehilangan hormon dari kelenjar yang ada di kepala kecoak yang berperan dalam mengontrol pematangan.
Temuan ini membantu para peneliti dalam menyelidiki metamorfosis dan reproduksi pada serangga. Sementara itu, studi tentang kepala kecoak yang terpisah dari tubuh menjelaskan bagaimana neuron serangga bekerja. Namun, pada akhirnya, hasilnya memberikan satu bukti lagi tentang daya tahan kecoak yang tidak dimiliki oleh binatang lainnya.
Bisakah Kecoak Hidup Tanpa Kepalanya? (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://www.scientificamerican.com/article/can-a-cockroach-live-without-its-he/
Sumber Gambar : Pixabay