Burung Paling Berbahaya di Dunia Berasal dari Indonesia

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
14 Juni 2021 0:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Burung adalah kelompok hewan vertebrata yang dapat dijumpai hampir di seluruh dunia. Hewan ini memiliki karakteristik khusus seperti berbulu, memiliki telur bercangkang keras, dan memiliki rangka tulang yang kuat namun ringan. Burung ada yang hidup secara liar, namun ada juga yang dekat dengan manusia. Ada yang jinak seperti merpati, namun ada yang ganas juga layaknya elang. Tapi dari sekian banyak burung yang ada di dunia ini, apa kamu tahu burung apa yang disebut-sebut sebagai burung paling berbahaya di dunia? Ternyata burung tersebut dapat ditemukan di bagian timur Indonesia. Ayo, siapa yang pernah melihat burung kasuari? Itulah nama burung tersebut.
Kasuari. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Kasuari adalah burung yang tidak bisa terbang yang berasal dari pulau Papua, Kepulauan Aru, dan Australia timur laut. Meskipun begitu, hewan ini dapat ditemukan di kebun binatang di banyak kota di dunia. Kasuari adalah hewan omnivora. Burung ini memakan berbagai macam tumbuhan, termasuk tunas dan bibit rumput. Mereka juga memakan jamur, hewan invertebrata, dan hewan invertebrata kecil. Namun makanan utama mereka adalah buah-buahan.
ADVERTISEMENT
Lalu mengapa burung kasuari disebut-sebut sebagai burung yang paling berbahaya? Hewan yang tingginya dapat mencapai dua meter ini sangatlah hati-hati terhadap manusia. Namun jika merasa terganggu, burung ini mampu menyebabkan cedera yang cukup serius dan juga fatal, khususnya pada anjing dan juga manusia. Nyatanya, dalam catatan, burung yang mampu berlari secepat 50 km/jam ini adalah satu-satunya burung yang dilaporkan pernah membunuh manusia.
Seorang ahli burung asal Amerika, Ernest Thomas Gilliard, melalui bukunya yang terbit pada 1958 bejudul Living Birds of The World menggambarkan ciri kasuari. Ia menuliskan:
“Pada bagian dalam atau pada posisi kedua dari tiga jari kaki burung ini dilengkapi dengan kuku yang panjang, lurus, dan membunuh yang dapat dengan mudah memotong lengan atau mengeluarkan isi perut. Ada banyak catatan kejadian di mana penduduk asli dibunuh oleh burung ini.”
Kaki dan kuku kasuari. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2003 menunjukkan bahwa dari 221 serangan kasuari yang pernah tercatat, 150 antaranya ditujukan kepada manusia. Sementara kematian manusia pertama yang pernah tercatat akibat kasuari terjadi pada 6 April 1926 di Australia. Pada hari itu, seekor kasuari masuk ke pemukiman penduduk. Dua orang remaja, Phillip McClean (16) dan saudara laki-lakinya (13) memutuskan untuk membunuh hewan tersebut dengan menggunakan pentungan. Saat sedang berkelahi, kasuari tersebut kemudian menendang sang adik dan membuatnya terjatuh. Ia kemudian lari menjauh saat kakaknya masih memukul burung tersebut. Namun, sang kakak akhirnya terjatuh juga dan kasuari menendang lehernya sehingga membuat luka sebesar 1,25 cm yang memecahkan pembuluh darahnya. Phillip kemudian tewas tidak lama setelah serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kematian manusia lainnya akibat kasuari terjadi di Florida pada 12 April 2019. Seekor kasuari yang dibesarkan sebagai hewan peliharaan mencakar pemiliknya sampai tewas yang berumur 75 tahun.
Waduh, jangan memelihara kasuari di rumah ya. Hati-hati juga jika bertemu dengan kasuari di alam bebas.