Cara Berdiplomasi Aneh yang Ada di Dunia (2)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2019 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selain panda, makanan, dan hutang, ternyata masih ada lagi hal-hal aneh lain yang digunakan untuk berdiplomasi.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah lanjutannya:
Diplomasi ping-pong
Atlet ping-pong dari China. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Diplomasi ping-pong adalah salah satu diplomasi yang dilakukan oleh China. Bahkan diplomasi tersebutlah yang membuat China berbaikan dengan AS. Pada tahun 1949, pemerintah komunis China menutup negaranya dari AS setelah AS menggulingkan pemerintahan China yang sebelumnya.
Namun hal tersebut berubah pada tahun 1971 setelah tim ping-pong China mengundang tim ping-pong AS datang untuk melakukan turnamen di China. Undangan tersebut disetujui oleh Presiden Nixon yang saat itu memimpin AS.
Setelah tim ping-pong AS mengunjungi China, Presiden Nixon juga melakukan kunjungan kenegaraan ke negara tirai bambu tersebut pada tahun 1972. Pada tahun yang sama, tim ping-pong China melakukan kunjungan balasan ke AS dan bermain dalam beberapa turnamen ping-pong di berbagai kota di AS.
ADVERTISEMENT
Diplomasi gajah
Gajah Afrika. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Diplomasi gajah secara eksklusif dilakukan oleh Sri Lanka. Pemerintah negara tersebut biasanya memberikan gajah ke negara lain sebagai simbol pertemanan dan untuk mempererat hubungan. Gajah adalah hewan yang sangat penting di Sri Lanka sehingga gajah hanya diberikan kepada negara yang benar-benar dianggap teman oleh Sri Lanka.
Pada tahun 2010, Sri Lanka memberikan dua gajah dewasa, satu jantan dan satu betina, kepada Korea Selatan. Pada tahun 2013, Presiden Sri Lanka memberikan dua bayi gajah ke Jepang pada saat Jepang melakukan kunjungan kenegaraan ke Sri Lanka.
Diplomasi stadion
Stadion olahraga. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
China adalah salah satu investor terbesar di Afrika. Salah satu investasi terbesar yang dilakukan China di benua tersebut adalah pembangunan stadion yang juga digunakan untuk berdiplomasi. Stadion dan fasilitas olahraga dibangun agar China mendapatkan hati para pemerintah negara-negara di Afrika. Pada tahun 2010, China dilaporkan telah membangun 50 stadion di berbagai negara di Afrika.
ADVERTISEMENT
Tergantung situasi, China kadang membiayai pembangunan stadion tersebut sebagai hadiah atau kadang dalam bentuk pinjaman yang nantinya harus dibayar kembali. Sebagai gantinya, China mendapatkan banyak hal dari pemerintah Afrika seperti misalnya beberapa bahan baku untuk keperluan industri atau keperluan politik.
Stadion-stadion yang dibangun China sering kali berukuran sangat besar dan menjadi monumen nasional. Misalnya stadion di Mozambique yang seharga 500 juta Yuan dan memiliki 42 ribu kursi merupakan bangunan terbesar di negara tersebut semenjak Mozambique memperoleh kemerdekannya. Stadion tersebut dibangun sesuai dengan standar FIFA dan Olimpiade.
Pada tahun 2015, China mengumumkan niatnya untuk merenovasi sebuah stadion di Kenya yang direncanakan sebagai tempat pidato Presiden Obama. Pengumuman tersebut dilakukan hanya dua hari sebelum Obama datang. Stadion tersebut merupakan salah satu dari tiga stadion yang dibangun oleh China dan diberikan sebagai hadiah kepada pemerintah Kenya pada tahun 1980an. Pembangunan ketiga stadion tersebut menghabiskan uang sebesar 17 juta Dollar.
ADVERTISEMENT
Diplomasi koala
Koala. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Koala yang lucu merupakan hewan asli Australia dan menjadi cara berdiplomasi yang tepat bagi negara tersebut. Hewan ini sangat penting bagi Australia sampai-sampai Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia menerbitkan buku manual setebal 600 halaman yang menjelaskan tentang bagaimana negara yang menerima koala harus merawat dan menjaga hewan tersebut.
Jika tidak diberikan sebagai hadiah, koala juga digunakan sebagai properti untuk momen foto. Misalnya pada tahun 2014, beberapa pemimpin dunia seperti Presiden Barack Obama dan Vladimir Putin berfoto dengan koala saat pertemuan negara-negara G20 di Australia.
Diplomasi koala dikritisi oleh Partai Buruh Australia pada tahun 2016. Partai tersebut mengatakan bahwa pemerintah yang sekarang telah menghabiskan 400 ribu dollar Australia demi keperluan foto bersama tersebut. Di lain kesempatan, pemerintah juga telah menghabiskan 133 ribu dollar Australia untuk membawa empat koala ke Singapura beserta biaya dua kali seminggu pengiriman daun eucalyptus untuk makanan koala. Sementara 24 ribu dollar lagi telah dihabiskan untuk mengirimkan koala ke Brisbane dimana petemuan negara-negara G20 dilaksanakan pada tahun 2014.
ADVERTISEMENT