Dari manakah Sumber Bau Meerkat?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
18 Februari 2019 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian besar makhluk hidup, mulai dari tumbuh-tumbuhan, serangga, hingga manusia sekalipun mengeluarkan bau yang berbeda-beda yang berguna dalam membedakan mereka satu sama lainnya. Bagi beberapa jenis hewan, bau badan juga bermanfaat untuk dapat menemukan dan memilih pasangan mereka. Termasuk juga salah satu hewan dari keluarga luwak, yakni Meerkat. Hewan yang tinggal di dataran Afrika Selatan ini menggunakan bebauan untuk menandai wilayah kekuasaan mereka. Pertanyaannya kemudian, darimanakah bau-bauan tersebut berasal? Apakah bau yang unik merupakan sesuatu yang diwariskan, diambil dari lingkungan, atau berasal dari tempat yang lain? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mengusik profesor antropologi evolusi, Christine Drea untuk menemukan jawabannya. Ia kemudian bersama dengan Sarah Leclaire sebagai ketua peneliti dan rekan-rekan lainnya dari Duke University untuk terjun menemui kawanan meerkat liar di sekitar Gurun Kalahari Afrika Selatan. Tepatnya di antara bukit pasir berumput kawasan Cagar Alam Sungai Kuruman mereka mengumpulkan “pasta” yang dihasilkan dari sekitar 3 lusin kantung aroma yang terdapat pada tubuh meerkat.
ADVERTISEMENT
Para peneliti kemudian mengidentifikasi jenis-jenis bakteri yang hidup pada “pasta” tersebut dengan melihat rangkaian gen yang terdapat di dalamnya. Mereka juga melakukan analisis terhadap campuran kimiawi kompleks yang memberikan pasta tersebut aroma musk dengan menggunakan teknik yang disebut kromatografi gas-spektometri massa. Ini adalah metode analisis yang mengombinasikan karakteristik kromatografi gas dan spektometri massa untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yang berbeda dalam suatu sampel tes. Peneliti mengidentifikasi ada lebih dari 1000 tipe bakteri yang hidup pada pasta meerkat. Mereka juga mendeteksi sekitar 220 bahan-bahan kimia yang mudah menguap, seperti alkohol, aldehid, dan senyawa-senyawa lainnya. Leclaire menyebut bekas aroma meerkat umumnya terlalu halus untuk dilihat atau dicium manusia, namun sesungguhnya bebauan tersebut penuh dengan arti kehidupan. Lebih jauh, seekor meerkat yang memiliki kelompok mikroba yang serupa juga akan memiliki profil bau yang mirip, khususnya di antara para pejantan. Hasil tersebut menjelaskan bahwa bau-bauan yang menandai kelompok atau jenis kelamin tertentu merupakan hasil sampingan dari bakteri-bakteri yang berkembang selama proses sekresi di kantong anal meerkat. Kantong pasta meerkat sendiri terletak di bawah ekor mereka, dimana dengan bau-bauan yang mereka tempelkan pada tanaman, batu-batuan atau bahkan pada meerkat lain akan membantu mereka untuk mengenali kerabat, musuh, atau calon pasangannya.Mereka juga melepaskan zat-zat kimia ke udara yang kemudian dipilih sebagai media komunikasi. Jadi bebauan yang dihasilkan meerkat bukan dikarenakan gen yang dibagikan, namun mereka justru membagikan bakteri. Anggota dari kelompok atau jenis kelamin yang sama dapat melewati bau-bauan, sehingga menyebabkan mikroba dapat keluar masuk dari satu meerkat ke meerkat lainnya ketika mereka menggosokkan kelenjar anal mereka pada permukaan yang sama atau saat terjadi kontak sosial lainnya.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, meerkat yang memiliki nama latin Suricata suricatta ini merupakan hewan yang senang hidup berkelompok. Bahkan mereka mempunyai nama tersendiri untuk sekumpulan meerkat, yaitu “mob” atau “gang.” Biasanya meerkat-meerkat yang hidup dalam satu kawasan merupakan masih termasuk dalam satu kerabat. Kebanyakan meerkat tinggal di liang bawah tanah dalam jumlah besar yang mencapai 40 ekor. Masing-masing mob terdiri atas beberapa kelompok keluarga, dengan sepasang meerkat dominan yang memproduksi hampir seluruh keturunan. Untuk dapat menjadi kerabat, mereka tidak harus berasal dari kelompok yang sama. Kawanan meerkat menghabiskan sebagian besar waktunya dengan merawat diri dan bermain bersama untuk menjaga keluarga sebagai satu kesatuan yang erat. Keberadaan komunitas ini membantu meerkat untuk dapat bertahan hidup. Meerkat bukan menjadi satu-satunya hewan yang menghasilkan zat-zat kimia melalui mikroba. Penelitian sebelumnya menyebut hyena, musang, kelelawar, gajah, dan spesies lainnya melakukan hal yang sama. Ide yang menyebut mikroba sebagai sumber tanda bebauan pada hewan dan merupakan sumber komunikasi kimiawi bagi sejumlah hewan bahkan sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu. Meski demikian, untuk menemukan bakteri jenis apa yang tumbuh selama proses fermentasi tersebut masih sulit untuk dijelaskan. Hanya sedikit dari jenis-jenis bakteri tersebut yang dapat diisolasi dan tumbuh dalam laboratorium untuk dilakukan penelitian mendalam. Yang perlu menjadi catatan kemudian, menurut Drea, kehidupan tidak terlepas dari keterlibatan bakteri di dalamnya. Walaupun bakteri sering dipandang sebagai kuman yang membahayakan, namun bakteri yang hidup di kulit, sisik, bulu, rambut, serta di dalam usus dan kelenjar bau juga memberikan keuntungan. Mereka tidak hanya membantu menghasilkan vitamin dan mencerna makanan, tapi juga berperan dalam menghasilkan zat-zat kimia yang digunakan hewan untuk berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
commons.wikimedia.org