Desa Korea di Indonesia

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
14 Januari 2018 20:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Desa. (Foto: Pixabay - @For_the_people)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Desa. (Foto: Pixabay - @For_the_people)
ADVERTISEMENT
Pernah dengar bahasa Cia-cia? Bahasa ini digunakan oleh masyarakat di sekitar Kota Bau-Bau, yang terletak di selatan Pulau Buton, tenggara dari Pulau Sulawesi. Sejak tahun 2009, bahasa Cia-cia secara resmi menggunakan tulisan Hangeul sebagai sistem penulisannya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang selama ini kita kenal, Hangeul merupakan sistem penulisan yang digunakan masyarakat di negara Korea. Penggunaan sistem penulisan dengan huruf Hangeul ini juga sudah disetujui oleh pemerintah Kota Bau-Bau. Sebelumnya, bahasa Cia-cia menggunakan sejenis abjad Arab yang tidak menggunakan tanda sebagai penanda huruf vokal atau yang juga disebut Gundul.
Pembeda Hangeul Korea dan Hangeul yang digunakan pada bahasa Cia-cia yaitu adanya tambahan huruf v (ㅸ) sebagai huruf konsonan. Di samping itu, huruf vokal pada Hangeul Cia-cia lebih sedikit dibanding Hangeul Korea. Pada Hangeul Cia-cia hanya terdapat huruf vokal “a”, “i”, “u”, “e”, dan “o.” Penyebaran tulisan Hangeul dilakukan berdasarkan buku teks panduan yang ditulis oleh Persatuan Hunminjeongeum, sebuah institut yang selama bertahun-tahun telah membantu menyebarluaskan penggunaan huruf Hangeul kepada masyarakat minoritas yang tidak memiliki sistem penulisan sendiri.
ADVERTISEMENT