Fakta Bumi, Matahari dan Perubahannya

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
13 Mei 2019 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Empat fakta ini mungkin membuka beberapa pemikiran baru tentang Bumi yang belum kita ketahui.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melubangi Bumi lurus sampai terhubung dengan titik lainnya
Menurutmu, jika kita melubangi bumi lurus ke titik lainnya, butuh berapa lamakah kita sampai ke titik berlawanan tersebut? Pada dasarnya, melubangi bumi dari satu titik ke titik lainnya terbilang cukup mustahil untuk dilakukan. Setidaknya sampai saat ini belum ditemukan cara untuk melakukan hal tersebut karena beberapa faktor terkait kekerasan struktur bawah tanah sampai inti bumi yang terbilang sangat panas untuk ditembus.
Earth | wikipedia.org
Di sisi lain, adanya gravitasi bumi di seluruh permukaan bumi akan membuat hal tersebut bertambah mustahil untuk dilakukan karena ketika muncul di lubang satunya bukan tidak mungkin kita akan jatuh kembali ke lubang tersebut. Namun ternyata, jika kita menghitung waktu tempuh kita menuju titik lainnya ketika ada lubang yang menghubungkan antar titik tersebut, waktu tempuhnya sangat cepat.
ADVERTISEMENT
Menurut Alexander Klotz dari Universitas McGill, Montreal, waktu tempuh yang dibutuhkan untuk hal tersebut hanya 42 menit 18 detik. Namun tentu perhitungan ini dilakukan dengan asumsi tidak ada hambatan udara maupun hambatan struktural, sehingga momentum dari kejatuhan itu bisa mengayunkan ke permukaan di sisi lain. Dengan jarak antar lubang sepanjang 12,742 kilometers, diperkirakan manusia yang jatuh di lubang tersebut akan meluncur secepat kurang lebih 5 km per detik.
Waktu yang dibutuhkan cahaya matahari untuk sampai ke Bumi
Walaupun jaraknya jutaan kilometer, hanya dibutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit untuk Matahari menyampaikan cahayanya. 8 menit 20 detik, mungkin itu adalah jawaban singkat mengenai waktu yang dibutuhkan cahaya Matahari untuk sampai ke Bumi. Dalam perhitungannya, bumi mengorbit mengelilingi Bumi kurang lebih dengan jarak 150 juta km jauhnya.
Sun to Earth | wikimedia.org
Di sisi lain, kecepatan cahaya bergerak dengan kecepatan 300,000 km per detik. Jika kita membagi ini hasilnya kurang lebih adalah 500 detik atau setara dengan angka diatas tadi. Namun ini adalah angka rata-rata. Kita perlu ingat bahwa Bumi bergerak mengikuti orbit elips mengelilingi Matahari, sehingga menimbulkan jarak yang variatif mulai dari 147 juta hingga 152 juta km.
ADVERTISEMENT
Pada titik terdekatnya, sinar Matahari hanya membutuhkan waktu sekitar 490 detik untuk mencapai Bumi. Kemudian, pada titik yang paling jauh, dibutuhkan sekitar 507 detik untuk sinar matahari untuk melakukan perjalanan sampai ke Bumi. Jadi ketika kita melihat Matahari terbit di pagi hari tepat di pukul 05:30 pagi, sebenarnya cahaya tersebut sudah bersiap dan mulai berjalan dari pukul 05:22 pagi.
Terdapat matahari mungil pada inti Bumi
Inti Bumi ini ternyata suhu awalnya 1.000 derajat lebih hangat dari perkiraan awal para ahli. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh sebuah tim dari lembaga riset Perancis (CEA) diperlihatkan simulasi dinamika yang terjadi di pusat Bumi. Inti planet kita terdiri dari besi kristal yang dikelilingi oleh lapisan cairan yang sangat panas. Selama beberapa dekade, para ahli telah berusaha untuk menentukan bagaimana hal itu dipengaruhi oleh tekanan yang sangat besar dan lapisan luar yang panas ini.
Earth core | wikimedia.org
Dalam penelitian terakhir pada tahun 1990, diperkiraan suhu pada inti Bumi mencapai sekitar 5.000 derajat Celcius. Studi terbaru ini, dengan menggunakan pendekatan yang disebut difraksi, yang memungkinkan para ahli untuk secara akurat mengukur suhu di mana besi dalam inti Bumi bermetamorfosis dari bentuk padat menjadi cair di bawah kondisi ekstrim.
ADVERTISEMENT
Dari data itu, mereka menyimpulkan bahwa dengan jumlah tekanan yang diberikan pada inti besi Bumi, suhunya akan menjadi sekitar 6.000 derajat atau 1.000 derajat lebih panas dari perkiraan awal. Suhu ini setara dengan panas Matahari dengan kisaran temperatur di angka yang kurang lebih mirip.
Perubahan iklim berdampak tidak langsung ke bunga
Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan terjadinya peningkatan suhu di Bumi atau yang lebih kita kenal sebagai pemanasan global. Peningkatan suhu karena perubahan iklim global mengganggu mutualisme tanaman penyerbuk dan interaksi yang difasilitasi terutama oleh warna bunga dan aroma.
Global climate change | wikimedia.org
Analisis kromatografi gas-spektroskopi mengungkapkan bahwa peningkatan suhu sekitar tanaman akan menyebabkan penurunan produksi aroma bunga berbasis fenilpropanoid dalam dua varietas Petunia dan hybrida. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan penurunan ekspresi gen struktural yang berkaitan aroma dari dalam bunga itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Penurunan aroma bunga ini menjadi ciri dari satu dampak lain perubahan iklim yang terjadi di Bumi. Hal ini menjadi pendorong untuk mencegah tidak timbul hal baru lainnya yang mungkin tidak kita ketahui.